Yusuf ahmad lubis (original) (raw)

The position of labor in the Islamic concept placed in the position of a very noble and honorable as through its energy what the objectives of a business / work achieved as desired. The Prophet and the companions have been practicing how the relationship between workers and employers can be harmonized without dispute due to strategic and economic role in the development of the state society. Idealization of the Islamic concept of being anti-thesis to the concept of capitalism in favor of the employer and the concept of communism that does not recognize private property ownership. Kata Kunci : majikan, buruh, konsep Islam. Pendahuluan Kedudukan buruh dalam sepanjang sejarah mengalami dinamika dan disadari atau tidak , sengaja atau kebetulan bersentuhan dengan ideologi kerja, yang dalam masyarakat modern dipengaruhi dua faham, yaitu liberalisme dan komunisme. Pada dataran yang konkrit, faham-faham ini muncul dalam postur negala/pemerintah, masyarakat, pengusaha dan organisasi pekerja/buruh. Baik pihak pengusaha , masyarakat dan organisasi pekerja/buruh secara langsung maupun tidak memiliki kepentingan bersama untuk mencapai tujuan. Sampai disini, ideologi sebagai landasan kerja dapat diperdebatkan, apakah dapat atau tidak memenuhi ketentuan para pemegang peran tersebut (role of holder). Sejarah pergerakan kaum buruh nasional, hal ini dapat dibuktikan dimana faham liberalisme dan komunisme menjadi ideologi.