Evaluasi Keberhasilan Reklamasi Tambang Tanah Liat (Clay) Mliwang Timur PT X, Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (original) (raw)

Penilaian Tingkat Keberhasilan Reklamasi Berdasarkan PerMenHut No P.60/MenHut-II/2009 Lahan Pasca Tambang Batugamping PT X, Tuban, Jawa Timur

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI, 2024

PT X melakukan kegiatan penambangan yang berupa tambang batugamping. Kegiatan penambangan yang dilakukan terus menerus akan menimbulkan beberapa dampak salah satunya perubahan kondisi fisik lahan, sehingga diperlukan kegiatan reklamasi. Kegiatan reklamasi perlu adanya evaluasi atau penilaian agar mengetahui keberhasilan dari suatu reklamasi dan revegetasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai tingkat keberhasilan reklamasi pada lahan bekas tambang batugamping. Kegiatan penilaian tingkat keberhasilan dilakukan pada area lantai lahan reklamasi. Metode yang digunakan dalam observasi lapangan menggunakan metode survei pemetaan, teknik sampling Purposive Sampling dan Simple Random Sampling untuk pengambilan data, dilakukan uji laboratorium dan analisis serta pembobotan nilai berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No.P.60/Menhut-II/2009. Hasil penelitian didapatkan nilai tingkat keberhasilan reklamasi pada area lantai sebesar 94 (penataan lahan 30, pengendalian erosi 20 dan revegetasi 44) yang termasuk dalam kategori baik.

Teknik Reklamasi Area Bekas Tambang Tanah Urug Sebagai Pertanian Lahan Kering di Dusun Kaligondang, Kalurahan Temon Wetan, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, DIY

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI

Kegiatan penambangan di Dusun Kaligondang, Kalurahan Temon Wetan sudah berlangsung sejak tahun 2017lalu, hingga saat ini berhenti beroperasi dengan tanpa adanya upaya reklamasi yang dilakukan. Akibat darikegiatan penambangan tersebut terjadi perubahan bentuk lahan dan mengakibatkan lahan tersebut menjadi tidakproduktif. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi lahan area bekas tambang sebagai pertanianlahan kering dan menentukan arahan teknis reklamasi. Metode yang diterapkan dalam penelitian adalahkuantitatif deskriptif yang meliputi observasi dan pemetaan lapangan, analisis laboratorium, dan evaluasi denganmetode pencocokan (matching). Analisis laboratorium yang dilakukan berupa uji kimia tanah. Hasil evaluasilahan didapatkan bahwa area bekas tambang dapat ditanami tanaman pertanian lahan kering yaitu ubi kayu, ubijalar, dan kacang tanah. Upaya pengelolaan lahan dilakukan dengan pembuatan jenjang dengan tinggi 6 meterdan kemiringan 45° dengan backslope 2° dan pembuatan s...

Reklamasi Lahan Pasca Tambang DI Desa Bukit Mulia Dan Sumber Jaya PT Akbar Mitra Jaya Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan

Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)

ABSTRAK Pembangunan berwawasan lingkungan menjadi suatau kebutuhan penting bagi setiap bangsa dan negara yang menginginkan kelestarian sumber daya alam. Oleh karena itu, sumber daya alam perlu dijaga dan diperhatikan untuk kelangsungan hidup manusia kini, maupun untuk generasi yang akan datang. Rencana pembukaan lahan untuk kegiatan penambangan selama periode 5 tahun ialah seluas 60,65 Ha. Sedangkan areal bekas tambang yang akan direklamasi ialah seluas 60,65 Ha untuk mengembalikan peruntukan fungsi lahan sebelumnya yaitu kebun kelapa sawit. Reklamasi lahan bekas tambang dilakukan secara bertahahap dengan pengaturan kembali bentuk morfologi seperti rona awal dan revegetasi sesuai dengan jenis tanaman semula. Pengaturan permukaan tanah dibuat dengan kemiringan lereng 10%-20%, ketebalan tanah pucuk (top Soil) antara 0,5 – 1 meter dan revegatasi menggunakan tanaman kelapa sawit. Metode penimbunan tanah penutup dilakukan dengan teknik backfilling yaitu dengan menimbunkan kembali sebagia...

Rencana Reklamasi Tambang Tanah Urug Berdasarkan Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Pangan Lahan Kering DI Desa Muryolobo, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah

Agrifor

Desa Muryolobo, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, memiliki potensi sumber daya alam yang besar berupa tanah urug. Kegiatan penambangan memberikan dampak terhadap lingkungan berupa penurunan produktivitas lahan, peningkatan erosi, dan potensi gerakan massa tanah. Disamping itu, kebutuhan pangan semakin meningkat tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan ketersediaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rencana reklamasi berdasarkan kesesuaian lahan tanaman pangan lahan kering. Metode penelitian yang digunakan diantaranya metode survei dan pemetaan, analisis laboratorium, analisis deskriptif, dan pencocokan dengan faktor pembatas (weigh fector matching). Kriteria kesesuaian lahan mengacu kepada 12 kriteria kesesuaian lahan untuk tanaman pangan berdasarkan Hardjowigeno, 2020. Hasil evaluasi kesesuaian lahan terbagi menjadi 6 kelas kesesuaian lahan tanaman pangan lahan kering yaitu N1sntd, N1snd, N2t, N2s, N2snatdx, dan N1t. Arahan reklamasi tamban...

Kajian Tingkat Keberhasilan Reklamasi Tahap Operasi Produksi Pada Pt. Gunung Bale Desa Argotirto Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Jawa Timur

2020

Kegiatan Reklamasi adalah bagian hal penting bagi kegiatan pertambangan dimana dalam kegiatan reklamasi ini perlu dilakukannya penilaian terhadap keberhasilan reklamasi yang dilakukan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengkaji serta mengevaluasi dari kegiatan reklamasi yang dilakukan oleh PT. Gunung Bale dengan mengetahui tingkat keberhasilan reklamasi pada lahan area timbunan. Metode penelitian dengan melakukan pendekatan metode kuantitatif yang meliputi: observasi penataan lahan, revegetasi dan pemeliharaan serta studi pustaka mengenai peraturan perundangan dan laporan penelitian sebelumnya. Hasil akhir yang diperoleh tingkat keberhasilan reklamasi yang dilakukan PT. Gunung Bale adalah 36 dimana nilai ini tidak dapat diterima, kemudian dilakukan kajian kembali dengan memperhatikan faktor dari tingkat keberhasilan reklamasi sehingga didapatkan nilai menjadi 79 nilai ini dapat diterima dengan baik.

Perencanaan Reklamasi Pada Kegiatan Penambangan Bauksit PT.KALBAR Bumi Perkasa Kecamatan Tayan Hilir Dan Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat

2020

Reklamasi adalah kegiatan bertahap yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem pada daerah tersebut agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya. Metode penimbunan tanah penutup dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan dari volume tanah hasil pengupasan lapisan tanah pucuk yang tersedia agar di dapatkan motode yang lebih optimal dari beberapa metode. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui luas area yang akan direklamasi dan (2) Menganalisis metode penataan lahan yang lebih optimal.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik polygon dan melakukan pemetaan menggunakan drone. Data tersebut kemudian diolah kedalam software arcgis dan dilakukan digitasi pada peta untuk mengetahui luas area reklamasi. Volume bukan tambang diketahui dengan membuat sayatan pada peta mengunakan metode cross section yang dilakukan di software autocad 2007. Hasil yang didapat...

Rencana Teknis dan Ekonomi Reklamasi pada Tambang Emas PT X di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

Jurnal Riset Teknik Pertambangan

PT X is a private mining company engaged in gold metal mineral mining located in Simpenan District. Sukabumi Regency. West Java Province, the area that is planned for mining is 8.7 hectares consisting of 10 mining blocks for a period (10 years). where at the end of the mining activity stage reclamation will be carried out. The purpose of this research is to plan a technical plan for land management. revegetation. care and maintenance in a former mining activity area where reclamation activities will be carried out, so that from the technical activity plan it can find out the total cost required for the reclamation activity plan from an economic point of view, the technical plan for reclamation is carried out from 2022-2031. the reclamation area is in accordance with the area being mined for a period (10 years). The total area to be reclaimed is 8.7 Ha. Based on the results of the research, it can be concluded that at the land use stage, equipment in the form of the Kobelco SK330 Excavator, Hino 500-FM260JD Dump Truck, and Komatsu D85PX-18 Bulldozer will be used. In the revegetation stage, the plants used include tea plants (Camelia Sinensis), insert plants such as Eucalyptus trees (Musa acuminata) and cover crops in the form of legumes (Melaleuca Leucadendra). This technical plan for reclamation will continue to plant care and maintenance so that plant growth can be optimal and the success of reclamation is 100%. The total cost for this reclamation plan is Rp.

Geologi Dan Studi Provenan Batupasir Kuarsa Formasi Ngrayong Daerah Ngulahan Dan Sekitarnya, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur

2021

SARI - Daerah telitian secara administratif terletak ± 10 km sebelah timurlaut dari kota Blora, daerahNgulahan dan sekitarnya yang secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Tambakboyo, KabupatenTuban, Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis daerah telitian terletak pada koordinat 58500 mE – 591000 mEdan 9237000 mN – 9242000 mN, yang tercakup dalam lembar Jojogan, lembar peta nomor 1509-221 berskala 1: 12.500 dengan luasan daerah telitian 5 x 6km2. Secara geomorfik, daerah telitian dibagi menjadi tiga satuan bentukan asal, yaitu bentukan asal Struktural yang terdiri dari subsatuan geomorfik Dataran StrukturTerdenudasi (S1), dan subsatuan geomorfik Lembah Lipatan (S2),bentukan asal Karst yang terdiri darisubsatuan geomorfikPerbukitan Karst (K1) dan bentukan asal Fluvial yang terdiri dari subsatuan geomorfikDataran Aluvial(F1). Pola pengaliran yang berkembang pada daerah telitian yaitu subdendritik, localmeandering dan trellis dengan stadia geomorfologi yang telah mencapai tahapa...

Rencana Teknis dan Ekonomis Reklamasi Tambang Andesit PT XYZ di Desa Lagadar, Kampung Leuwidulang, Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat

Bandung Conference Series: Mining Engineering

In the mining industry, reclamation activities are mandatory, because mining activities cause changes to the landscape and environmental damage. Reclamation is an activity to achieve achievements to make improvements regarding land that has experienced disturbances caused by mining activities. The existence of reclamation activities can be useful if adjusted to the requirements or designation. With the existence of reclamation activities, the aim is that the ex-mining land will be sustainable or green again. In order for reclamation activities to be optimal, it must involve several aspects including regarding technical and economic plans, because optimal reclamation results can restore soil conditions to be stable and can be grown with plants. The purpose of reclamation is to develop technical and economic plans, to make reclamation activities run efficiently and to know the total price for reclamation needs. Reclamation activities at PT XYZ will be carried out in one period with an area to be reclaimed of 3,42 Ha according to the area of the mine opening. Technical plan activities will use mechanical devices, namely the Komatsu PC200 Excavator, the Hino FM260JD Dump Truck, and the Komatsu D85A-21 Bulldozer. The main crops used in the revegetation activities are upland rice, corn, and interplants in the form of peanut trees. The reclamation technical plan that will be carried out is up to the stage of maintenance and maintenance in order to achieve the success criteria in reclamation. Treatment is carried out by embroidering and applying insecticides or weeding to the main plants and insert plants. The total cost of the reclamation plan resulting from this technical plan is IDR 690.309.497,- .

Pemodelan Dispersi Debu Industri Semen di Kabupaten Tuban Jawa Timur

Jurnal Teknik ITS, 2017

Aktivitas ndustri semen menghasilkan emisi berupa debu yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Persebaran debu di lingkungan dipengaruhi oleh faktor meteorologi. Dalam penelitian telah dianalisis kuantitas emisi debu dari cerobong industri semen dan pola sebarannya pada periode rata-rata musim kemarau dan musim hujan. Pola dispersi debu di area sekitar industri diestimasi menggunakan persamaan umum model Gauss. Karakteristik udara menggunakan data iklim dari stasiun meteorologi Juanda, periode pengamatan tahun 2016 sampai tahun 2017. Perhitungan konsentrasi ambien dilakukan pada setiap titik dengan perubahan 100 meter searah angin (sumbu-x) dan arah tegak lurus arah angin (sumbu-y) dari masing-masing titik cerobong. Hasil ini kemudian dianalisis dan digambarkan dalam peta kontur konsentrasi yang dioverlay pada peta wilayah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan pola angin pada kondisi atmosfer rata-rata musim kemarau (bulan April hingga September) dominan ke arah timur dengan kondisi kelas stabilitas atmosfer B diperoleh konsentrasi sebaran debu tertinggi adalah 444,26 µg/m 3 sedangkan pola angin pada kondisi atmosfer rata-rata musim hujan (bulan Oktober hingga Maret) dominan ke arah barat dengan kondisi kelas stabilitas atmosfer C diperoleh konsentrasi sebaran tertinggi adalah 547,24 µg/m 3 .