Budaya Lokal Jambi (original) (raw)

Kearifan Politik Lokal Jambi

2019

The study of Islāmic politics and relationship to local wisdom in the archipelago cannot be separated from the study of Malay manuscripts of Islām. A serious and careful study of local texts can reveal the nature and character of society as a whole, as well as reconstruct the history of Islam in the archipelago. The study of Islam in the local context of course also aims to see and feel the linkage and attachment to the study of Islam globally.In the face of various challenges in the present era, it is necessary to study and re-dig the values ​​contained in the local treasures full of noble values. So expected of this endeavor, will be born in the wisdom of attitude in daily to the spirit of politics. One source of local wisdom that holds wealth in the form of noble values ​​in question, there is in the manuscript, or old manuscript of Malay that contains many things, ranging from law, custom, politics, and so forth. More specifically, this study focuses on the manuscripts of the Ki...

Nilai-Nilai Kearifan Lokal Rumah Adat Kajang Lako di Jambi

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 2021

Abstrak: Keberagaman kebudayaan yang dimiliki masyarakat daerah dapat dilihat dari rumah adat yang dimiliki oleh masyarakat seperti rumah adat Kajang lako di Jambi. Rumah adat ini memiliki arsitektur unik sebagai kearifan lokal di Provinsi Jambi. Adapun permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai nilai-nilai kearifan lokal rumah adat Kajang lako. Tujuan penelitian untuk menguraikan nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat pada rumah adat Kajang lako di Jambi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif naratif yang bertujuan untuk mengetahui tentang fakta-fakta yang ada yang diproses dengan ditelaah secara faktual, akurat, dan sistematis. Dalam proses teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selain termasuk sebagai kekayaan lokal dan bagian dari cerminan multikultural, kajang lako memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang tepat untuk diterapkan yaitu nilai his...

Budaya Daerah

Kekayaan budaya nusantara sangat beragam dan khas. Keberagaman atau kekhasan budaya menunjukkan banyak suku bangsa atau kelompok etnis yang berbeda di seluruh penjuru nusantara dan dikembangkan menurut adat istiadat masing-masing. Budaya bangsa yang beragam ini terus dikembangkan sebagai aset negara untuk menumbuhkembangkan kebudayaan nasional hingga ke dunia

Tradisi Bantai Adat: Kearifan Lokal Menyambut Bulan Ramadhan Masyarakat Merangin Jambi

Jurnal Lektur Keagamaan, 2021

Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi bantai adat sebagai kearifan lokal menyambut bulan Ramadhan bagi masyarakat Merangin Jambi. Metode pendekatan etnografi yang digunakan untuk mempelajari, memahami serta menganalisis fenomena masyarakat Kabupaten Merangin khususnya dalam tradisi yang berhubungan dengan keagamaan. Artikel ini ditulis secara objektif dari hasil observasi partisipan, wawancara dan studi literatur yang dilakukan pada Masyarakat Merangin. Bantai adat merupakan tradisi penyembelihan hewan ternak seperti sapi dan kerbau yang bertujuan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan dan dilaksanakan beberapa hari sebelum bulan Ramadhan.Nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi bantai adat antara lain nilai sosial, nilai religius serta nilai budaya lokal. Kata kunci : Bantai Adat, Merangin, Tradisi

Pengaruh Kebudayaan Jambi Terhadap Gamolan Lampung

JOURNAL OF MUSIC EDUCATION AND PERFORMING ARTS, 2021

Gamolan adalah instrumen musik tradisional Lampung, Gamolan berasal dari Sekala Brak Lampung Barat yang mendapat pengaruh dari berbagai budaya dunia antara lain dari kebudayaan Jambi terutama dari gong buluh dan gambang. Penelitian ini menjawab permasalahan bagaimana pengaruh kebudayaan Jambi terhadap gamolan Lampung. Tujuannya agar terjawab sejarah gamolan yang mendapat pengaruh budaya dunia yang target kali ini pengaruh budaya Jambi. Metode yang dipergunakan analisis deskriptif kualitatif dengan hasil yang diharapkan dapat dibuatkan buku, ajukan ke jurnal dan mendapatkan hak cipta.

Nilai Budaya Dalam Cerita Rakyat Jambu Lipo

Jurnal Elektronik WACANA ETNIK, 2012

This article describes analysis result on cultural contents of Jambu Lipo folktales. Jambu Lipo is one of kingdoms in Minangkabau teritory. These folktales analyzed with Kluckhohn and Srtodtbeck theory. The result shows relationship between human and nature, human and their jobs, and between human and human.

Taman Budaya Raja Ali Haji Dengan Pendekatan Kearifan Lokal DI Tanjungpinang

Arsitektura, 2017

Malayan culture given a lot of culture heritage, even it is an object or not. Pass through culture creation, the point of view of a region could be known. The downfall of Majapahit kingdom caused the development of islamic kingdom in the malayan territory , ingclude in the Kesultanan Riau Lingga. The efforts that have been done by the local goverment is pary seriousness to do conservation of local culture. But all of these efforts has not given any real result yet. To embed the identity of the culture city, the goverment of Tanjungpinang announced officially a zone that is called Taman Budaya Raja Ali Haji is based on the discerment aspect of local malayan culture that has been formed that origin citizen or new comers indirectly affects by the usual and culture of Malayan. Taman Budaya Raja Ali Haji came out from thoughts about an effort in Tanjungpinang. The discernment of Malayan local culture became the strength of culture that the origin citizen and new comers have who lived at Malayan zone.

Sosialisasi Budaya Lokal dalam Keluarga Jawa

Jurnal ilmu Komunikasi, 2014

Java local culture in the era of globalization increasingly less attractive to young peoplein Yogyakarta, compared to Western or Korean K-Pop culture. It will increasinglyfade away if ignored. This study aimed to find Javanese family in Yogyakarta was disseminating local culture to their children. The research methods usedis descriptive qualitative, data collection, in-depth interviews with 24 families Java Yogyakarta who have teenagers at Yogyakarta Province. The results identify that the Javanese family in Yogyakarta tried to socialize the local culture, namely Javanese language and attitudes. The Javanese parents socialize as they interpret the Javanese language and attitudes as their identity and hope the children can be respectful and appreciative to others. In addition, parents still hope that local culture can beincluded in the school curriculum. Their expectation would be possible to happen by the Privileges Act of Yogyakarta passed by the government of Indonesia, which accommodate local culture. Abstrak Budaya lokal Jawa dalam era globalisais semakin kurang diminati oleh generasi muda di Yogyakarta, dibandingkan dengan budaya Barat atau budaya K-Pop dari Korea. Hal ini jika didiamkan akan semakin hilang dan tentu saja tidak lestari lagi. Penelitian ini bertujuan mengetahui keluarga Jawa di Yogyakarta dalam mensosialisasikan budaya lokal kepada anak-anaknya. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskripstif, pengumpulan data dengan wawancara mendalam kepada 24 keluarga Jawa Yogyakarta yang memiliki anak remaja di DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Hasil penelitian mengindentifikasikan bahwa keluarga Jawa di Yogyakarta berusaha mensosialisasikan budaya lokal yaitu bahasa Jawa dan sikap hidup orang Jawa. Orang tua Jawa mensosialisasikan karena mereka memaknai bahasa dan sikap hidup orang Jawa sebagai identitas orang Jawa dan harapannya anakanak bisa bersikap hormat dan menghargai orang lain. Di samping itu orang tua juga masih mengharapkan agar budaya lokal dapat dimasukan dalam kurikulum sekolah. Harapan tersebut kiranya akan terwujud dengan disahkan Undang-Undang Kesitimewaan Yogyakarta oleh pemerintah RI yang mengakomodasikan budaya lokal.

CINTAI BUDAYA LOKAL INDONESIA

Loving local Indonesian culture is very important amidst the rapid globalization and modernization that affect the younger generation, especially in the context of foreign cultural influences through social media and technology. Indonesia's rich and diverse local culture, including traditional arts, regional languages, customs, and local wisdom, faces the threat of being marginalized. This article aims to raise public awareness, especially the younger generation, regarding the importance of knowing, understanding, and preserving local culture as part of a national identity that must be appreciated and maintained. The ideal concept for preserving local culture includes strengthening cultural education in schools, utilizing technology and social media to introduce Indonesian culture to the international world, and empowering a creative economy based on local culture. In addition, the role of government and society is very important in supporting cultural preservation, through supportive policies and providing incentives for regions that succeed in preserving their culture. In conclusion, Indonesian local culture must continue to be maintained and preserved in a way that is relevant, adaptive, and has a positive impact on the nation's social, economic, and cultural development, as well as enriching Indonesia's contribution on the world stage.