Hermeneutik dan Kritik Bible (original) (raw)
Abstract
ABSTRACT The Bible is one of the oldest holy books in the world used by both Jews and Christians. The Bible is the beginning of hermeneutic studies to understand a text. The demands of the reality of reading texts in the present era necessitate methodological enrichment, especially in sacred texts such as religious scriptures. In this context, Islamic thinkers in the field of Tafsir al-Qur'an try to study hermeneutics. A branch of science interpreting texts that are no longer possible to confirm with the author/author. As the relative truth contained by ta'wil (allegic) which is known in the classical interpretation of the Qur'an, Hermeneutics also presents an analysis product that contains relative truth. That is why, Hermeneutics requires "rukun" or requirements so that the analysis product is as close as possible to the intent of the creator of the text. Through an analysis of the philosophy of language, this paper attempts to provide an overview of how hermeneutics works as an approach to Bible study. Based on this analysis, it was found that Hermeneutics and the Bible are a very related unit of discussion, because the giron or the study of hermeneutics is studying the understanding of texts including the Bible. Keywords : hermenetik, interpretasi, interpretasi. ABSTRAK Bible merupakan salah satu kitab suci tertua di dunia digunakan oleh Yahudi dan Kristen. Bibel sebagai awal mula kajian hermeneutik untuk memahami sebuah teks. Tuntutan realitas pembacaan teks era sekarang meniscayakan pengayaan metodologis, terutama pada teks-teks sakral semisal kitab suci keagamaan. Dalam konteks ini, para pemikir Islam di bidang Tafsir al-Qur’an mencoba mengkaji hermeneutika. Suatu cabang ilmu menafsirkan teks yang tidak lagi memungkinkan dikonfirmasi kepada pencipta/penulisnya. Sebagaimana kebenaran relatif yang dikandung oleh ta’wil (alegoric) yang dikenal dalam tafsir al-Qur’an klasik, Hermeneutika juga menyuguhkan produk analisis yang mengandung kebenaran relatif. Itulah sebabnya, Hermeneutika membutuhkan “rukun” atau persyaratan agar produk analisisnya sedekat mungkin kepada maksud pencipta teks. Melalui analisis filsafat bahasa, makalah ini mencoba memberikan gambaran umum bagaimana hermeneutika bekerja sebagai suatu pendekatan dalam pengkajian Bible. Berdasarkan analisis tersebut ditemukan bahwa Hermeneutik dan Bibel adalah satu kesatuan bahasan yang sangat berhubungan, karena giron atau kajian hermeneutika yaitu mengkaji pemahaman teks temasuk Bible. Kata kunci: hermenetik, interpretasi, bibel.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
References (18)
- Nabi Musa, melainkan ditulis orang lain setelah kematian Musa. 20 Anas Adnan di dalam bukunya juga mengutip pendapat simon yang ditulis di dalam bukunya " Histoire Critique du Vieux Testamen (1682)" bahwa Pentateukh tidak hanya ditulis oleh satu orang, melainkan ditulis oleh beberapa orang. Simon juga menunjukan Analisisnya yang sistemnya berupa penyelidikan yang menyimpulkan: " Gaya tulis Alkitab (Bible) selalu berbeda-beda. Kadang terlalu singkat, kadang sangat berlebihan". Pada hal bentuk seperti itu tidak boleh terjadi pada kitab suci. 21 Problem lain dalam Hebrew Bible adalah soal standar moral para tokohnya. David (the King of Israel) digambarkan melakukan tindakan keji dengan melakukan perzinahan dengan Batsheba dan menjerumuskan suaminya (Uria) ke ujung kematian. Akhirnya, ia mengawini Batsheba dan melahirkan Solomon. Harper's Bible Dictionary, mencatat sosok David sebagai: "Th Most Power full King Of Bible Israel." Namun, David bukanlah sosok yang patut diteladani dalam berbagai hal sebagaimana hal tersebut dalam Bible. 22
- Adian Husaini menyebutkan bahwa kajian ilmiah terhadap teks Perjanjian Baru (The New Testament) yang berkembang pesat di kalangan teologi Kristen serta fakta sejarah dan sains dalam Bible membuktikan banyaknya problem yang dihadapi. Dua pakar yahudi, Israel Finkelstain dan Neil Asher Silberman, tahun 2002 lalu menulis buku: The Bible Unearthed Archaelogy's New Vision Of Ancient Israel and the Origin Of Its Sacred Texts. Isinya memberikan kritik yang tajam terhadap berbagai data sejarah dalam Bibel. Metzger menjelaskan adanya dua kondisi yang selalu dihadapi oleh interpreter Bible, yaitu (1) tidak adanya dokumen Bible yang original saat ini, 23 dan (2) bahan-bahan yang ada pun sekarang ini bermacam- macam, dan berbeda satu dengan lainnya. 24 Memang bahasa asli Bible menjadi salah satu sebab penting timbulnya persoalan makna-makna dalam teks itu dan sudah tentu interpretasinya. Tahun 1519, terbit edisi kedua Teks Bible dalam bahasa Yunani. Teks ini digunakan oleh 20 Anas Adnan, Buku Pendamping Belajar Memahami al-Qur'an dengan Metode Manhaji (Surabaya : Pendidik dan Pengembangan al-Qur'an [PPQ], 2010), 76. 21 Ibid., 77
- Andian Husain, Problem Teks Bible,...
- Anas Adnan di dalam bukunya mengatakan bahwa Bible pertama kali menggunakan bahasa Arami, Ibrani, yunani, dan akhirnya diterjemahkan kedalam berbagai bahasa didunia tanpa menunjukan bahasa aslinya. Bahasa yang dipakai oleh Yesus adalah bahasa Arami, sama dengan bahasa masyarakatnya kemudian Injil diakui berbahasa asli Ibrani, tapi tidak pernah dijumpai Injil yang Asli itu. Lihat Anas Adnan, Buku Pendamping Belajar Memahami al-Qur'an ..,,..., 76. 24
- Andian Husain, Wajah Peradaban Barat ... 42-32.
- Martin Luther dan William Tyndale untuk menerjemahkan Bible dalam bahasa Jerman (1522) dan Inggris (1525). Tahun-tahun berikutnya banyak terbit Bible bahasa Greek yang berbasis pada teks yang berbasis pada teks Versi Byzantine. Antara tahun 1516 sampai 1633 terbit sekitar 160 versi Bible dalam bahasa Greek. Dalam edisi Greek ini dikenal istilah Textus Receptus yang dipopulerkan oleh Bonaventura dan Abraham Elzevier. Namun, edisi ini pun tdak jauh berbeda dengan 160 versi lainya. Meskipun sekarang telah ada kononifikasi, tetapi menurut Metzger, adalah mungkin untuk menghadirkan edisi dari The New Testament.
- Hermeneutika Sebagai Kritik Bible Bible terdapat beberapa kritik yang terkait, diantaranya kritik teks (textual criticism), kajian filosof (philological study), kritik sastra (literary criticism), kritik bentuk (form criticism), dan kritik redaksi (redaction criticism). Kritik teks (textual criticism) akan mengkaji segala aspek mengenai teks. Tujuannya menetapkan akurasi sebuah teks. Menganalisa teks mengakibatkan dua proses, yaitu edit (recepsion) dan amandemen (emendation). Mengedit adalah memilih, setelah memeriksa segala material yang tersedia dari bukti yang paling dapat dipercaya, yang menjadi dasar kepada sebuah teks. Amandemen adalah menghapuskan kesalahan-kesalahan yang ditemukan sekalipun di dalam manuskrip-manuskrip yang terbaik. Kajian filologis (philological study) sangat penting untuk menentukan makna yang diinginkan pengarang. Kajian filologis bukan hanya mencakup kosa kata, morfologi, tata bahasa, namun ia juga mencakup studi bentuk-bentuk, signifikasi, makna bahasa dan sastra. Kritik sastra (literary criticism) memiliki banyak maksud. Salah satunya merujuk kepada pendekatan khusus ketika mengkaji sejarah teks Bible, yang disebut juga dengan studi sumber. Ketika pertama kali sumber muncul pada abad ke-17 dan ke-18 M ketika para sarjana Bible menemukan berbagai kontradiksi, pengulangan perubahan di dalam gaya bahasa, dan kosa kata Bible. Mereka DAFTAR PUSTAKA Al-Jawahiry. Hermeneutika Al-Qur'an, Http://Blogspot.Com, 07, 2013. Jendel Ilmu, Hermeneutika dan Kritik Bibel. File:// E:/ 20
- Edi Mulyono, dkk., Nafisul Atho' dan Arif Fahrudin, Belajar Hermeneutika (Yogyakarta : Ircisod, 2013),15-17.
- Inzacky Indra. Hermeneutika. Http://.
- Web Master.Com. Data_Ikpm .Pdf Yayan_Nurbayan, Pengunaan Hermeneutika dalam Al-Qur'an.: Http://File.Upi.Edu/ Pdf Dedy Djamaluddin [et.al.], Zaman Baru Islam Indonesia (Jakarta: Wacana Mulia, 1998), Cet.I.
- Mircea Eliade (Ed), The Encyoclopedia of Religion, (New York: Macmillan Publishing Company, 1993), Volume 7.
- Devid Jary [et.al.], The Harper Collin Dictionary of Sociology (New York: Harper Collin, 1991).
- Komaruddin Hidayat Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernisme (Jakarta: Paramadina, 1998).
- E. Sumaryono, Hermeneutika Sebuah Metode Filsafat (Yogyakarta : Kanisius, 1999), Cet.V. Noerhadi Megatsari, "Penelitian Agama Islam" dalam M. Deden Ridwan (Ed.), Tradisi Baru Penelitian Agama Islam Tinjauan Antar Disiplin Ilmu (Bandung: Nuansa, 2001).
- Filsafat Kompasiana. Hermeneutika Sebuah Alternatif Metode Penafsiran, http://497029 Com. 20, 10, 2012.
- Andian Husain, Problem Teks Bible, http : // www. Insistent. Com, diakses tanggal 26 maret 2012.
- Adian Husain, Wajah Peradaban Barat dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler Liberal (Jakarta : Gema Insani, 2005).
- Anas Adnan, Buku Pendamping Belajar Memahami al-Qur'an dengan Metode Manhaji (Surabaya : Pendidik dan Pengembangan al-Qur'an [PPQ], 2010).