Analisis Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja di Kelurahan Mahawu, Kota Manado (original) (raw)
Related papers
e-GIGI, 2014
Domain knowledge is very important for the formation of one's actions. Knowledge of parents is very important in the formation of the underlying behaviors that support or do not support the oral hygiene of children. Good oral hygiene will make healthy teeth and surrounding tissues. This study aims to analyze the relationship between the level of knowledge of parent swith achild's dental and oral hygiene in kinder garten Tunas Bhakti Manado. The research used the descriptive analytical study with cross sectional approach. The experiment was conducted in a kinder garten classroom Shoots Bhakti Manado. The sample in this study all children in kinder garten preschool Tunas Bhakti Manado as many as 70 children examined OHI-S and as many as 12 questions questionnaire for the elderly. Sampling technique with a total sampling method
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut terhadap status kesehatan gigi dan mulut siswa kelas VI SD dan III SMP di Kota Medan. Total sampel 393 orang yang diambil secara stratifikasi-klaster 2 tingkat, di mana siswa SD 197 orang dan SMP 196 orang. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi, serta uji statistik menggunakan one-way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) prevalensi karies siswa SD 92,39% dengan DMFT 3,42±2,36 dan meningkat pada siswa SMP menjadi 93,37% dengan DMFT 3,79±2,69. Siswa SMP mempunyai >3 sekstan sehat sesuai dengan target pencapaian gigi sehat WHO. Skor OHIS sebagian besar siswa SD dan SMP (50,8 dan 52,6%) pada kategori sedang; 2) 61,4% siswa SD mempunyai perilaku pemeliharaan kesehatan gigi yang baik, sedangkan pada siswa SMP hanya 30,1%; 3) terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dengan skor pengalaman karies (DMFT) dan skor kebersihan mulut (OHIS) (p<0,05), sebaliknya tidak dijumpai hubungan yang signifikan antara perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dengan status periodontal (p>0,05).
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 2019
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit gigi yang berhubungan langsung dengan perilaku atau kebiasaan untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan metode survey untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan dan perilaku anak dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut terhadap terjadinya karies molar satu permanen pada murid kelas III dan IV SD Negeri 067247 Jl. Bunga Malem VII Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan. Populasi adalah Murid SD Negeri 067247 Jl. Bunga Malem VII Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan. Sampel dalam penelitian adalah murid kelas III dan IV dengan jumlah 49 orang. Data yang diperlukan dalam penelitian adalah data primer, yaitu data yang didapat melalui kuesioner dan pemeriksaan langsung pada rongga mulut murid kelas III dan IV SD Negeri 067247 Jl. Bunga Malem VII Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan. Pengetahuan murid kelas III dan IV SDNegeri 067247 Jl. Bunga Malem VII Kelurah...
Jurnal Kesehatan Gigi, 2020
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang terintegrasi dari kesehatan secara keseluruhan, sehingga perihal kesehatan gigi dan mulut perlu dibudayakan di seluruh lingkungan keluarga dan masyarakat. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut adalah tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap kesehatan gigi dan mulut pelajar di SDN 101896 Kiri Hulu-I Tanjung Morawa.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey pada 36 orang menggunakan teknik “proportional stratified random sampling” penelitian ini dilakukan dengan pembagian kuesioner pengetahuan,sikap dan tindakan tentang kesehatan gigi pada siswa/I umur 10-12 tahun SD Negeri 101896 Kiri Hulu-I Tanjung Morawa. Dari hasil penelitian 36 orang responden, sebanyak 32 orang (88,9%) berpengetahuan baik, 4 orang (11,1%) sedang, untuk sikap 18 orang (...
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Masalah gangguan kesehatan gigi dan mulut yang rentan terjadi pada anak-anak juga dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Berdasarkan fenomena yang didapatkan pada tanggal 23 September 2022 di Mis Miftahul Huda 1 Palangka Raya dengan menggunakan metode wawancara langsung dan observasi dari 21 siswa terdapat 14 siswa yang hanya menggosok gigi pada pagi hari saja, 5 anak diantaranya bahkan menjawab jarang menggosok gigi. Tujuan: Penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan perilaku perawatan gigi dan mulut pada anak usia 7-9 tahun di Mis Miftahul Huda 1 Palangka Raya. Metode Penelitian: Menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner pengetahuan dengan jumlah 18 soal dan kuesioner perilaku dengan jumlah 20 soal. Menggunakan metode Purposive Sampling sebanyak 77 Responden di Mis Miftahul Huda 1 Palangka Raya. ...
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dharma Andalas
The high number of stunting children in Bandarharjo Village, North Semarang, Semarang City is a chronic health problem, one of which causes oral health problems. One of the efforts to prevent stunting in children is to provide counseling and practices to maintain and care for dental and oral health. UNNES Giat's work program is to provide education to children aged 6-12 years to be able to maintain and care for dental and oral health. The result of this activity is that the children know both theoretically and practically about choosing the right brush and toothpaste and the correct way to brush their teeth.
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 2020
Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.Peranan rongga mulut sangat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.Secara umum, sesorang dikatakan sehat bukan hanya tubuhnya yang sehat melainkan juga sehat rongga mulut dan giginya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan anak tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan metode ceramah dan media puzzle. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan sampel sebanyak 30 orang. Hasil data yang diperoleh selisih tingkat pengetahuan antara metode ceramah dan media puzzle memiliki perbedaan. Sebelum dan sesudah diberikan metode ceramah, mendapat skor 80 dengan rata-rata 5,3 menjadi 129 dengan rata-rata 8,6. Untuk tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan media puzzle, mendapat skor 90 dengan rata-rata 6 menjadi 149 dengan rata-rata 9,9. Artinya selisih rata-rata skor metode ceramah yaitu 3,2 sedangkan media puzzle 3,9. Kes...
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 2021
Background: Oral disease is a serious global health problem and can affect all age groups including children. The results of the 2018 Riskesdas stated that the largest proportion of dental problems in Indonesia were damaged, cavities and sick teeth (45.3%). Objective: to describe the knowledge, behavior and relationship between the level of knowledge of oral health and dental care behavior in children aged 10-14 years. Methods: The research design was cross sectional. The research instrument consisted of a knowledge and behavior questionnaire created in google form. The research sample consisted of 50 children aged 10-14 years in East Bekasi who were taken by random sampling. This study uses a frequency distribution to describe the knowledge and behavior of the respondents, and analysis tests to determine the relationship between the level of knowledge of oral health and dental care behavior in children. The data were analyzed using the Spearman Rho. Results: The results showed a significance value of 0.01 <0.05, thus it can be concluded that there is a relationship between knowledge and oral health behavior in children aged 10-14 years. Conclusion: It is recommended that parents and schools collaborate in providing regular oral health education to children.
Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal, 2021
ABSTRAKPemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak harus melibatkan interaksi antara anak, orang tua dan dokter gigi.Anak Berkebutuhan Khusus tidak bisa menjalankan aktifitas kehidupan sehari-hari secara normal sehinggamembutuhkan bantuan orang lain disekitarnya, baik itu orang tua, anggota keluarga, pengasuh, maupun guru disekolah. Anak Berkebutuhan Khusus memerlukan bantuan dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. PadaAnak Berkebutuhan Khusus, karena adanya keterbatasan dari segi kognitif, psikomotor, maupun afektif,pelatihan akan lebih efektif bila diberikan kepada para pendamping (orang tua dan guru). Target pelatihanmenjaga kesehatan gigi dan mulut kali ini adalah orang tua dan guru Anak Berkebutuhan Khusus di SLB C DianKusuma Pelatihan dilengkapi dengan video demonstrasi, dilakukan secara daring menggunakan aplikasi Zoom,dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2020, dengan tim pelaksana yang beranggotakan 4 dosen dan 4 mahasiswaklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti,...
Gemakes, 2023
Kesehatan gigi dan mulut bagi setiap orang dapat ditingkatkan melalui pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan yang diajarkan melalui simulasi menyikat gigi yang baik dan benar memungkinkan setiap orang secara mandiri dapat melakukan tindakan menyikat gigi secara teliti, teratur dan terarah. Edukasi kesehatan diperlukan sebagai upaya meningkatkan keterampilan, kesadaran, sikap, dan perbuatan. Edukasi kesehatan gigi adalah usaha terencana dan terarah untuk menciptakan suasana agar seseorang atau kelompok masyarakat mau mengubah perilaku lama yang kurang menguntungkan menjadi lebih menguntungkan dalam kesehatan gigi untuk meningkatkan taraf hidupnya. Penyakit pada gigi dan rongga mulut merupakan salah satu jenis penyakit yang banyak diderita oleh sebagian besar masyarakat di dunia, terutama pada orang-orang yang memiliki kebersihan rongga mulut yang buruk. Penyakit gigi yang terbanyak adalah karies dan rusaknya jaringan periodontal gigi. Sulawesi Utara untuk anak yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut (gigi rusak, gigi berlubang, ataupun sakit) sebanyak 64,96% untuk anak umur 5-9 tahun dan sebanyak 56,35% untuk anak umur 10-14 tahun. Pelaksanaan: Melakukan pengukuran pengetahuan awal dari murid kelas III yang berjumlah 61 orang, kemudian pemberian edukasi tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut setelah itu dilakukan pengukuran kembali agar dapat diketahui apakah ada atau tidaknya peningkatan pengetahuan, dan selanjutnya dilakukan pengolesan tooth mousse pada permukaan gigi. Hasil Kegiatan: Awal kegiatan dilakukan perencanaan, kemudian dilakukan penjajakan ke lokasi. Setelah pelaksanaan pengabdian ini, ternyata pengetahuan dari murid-murid kelas III sebelum edukasi kriteria baik hanya 31,1%, setelah edukasi kriteria baik mencapai 96,7%. Pengolesan tooth mousse pada permukaan gigi dari murid-murid berjalan dengan baik. Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan tentang cara memelihara kesehatan gigi dari murid-murid kelas III SD Inpres Malalayang II Kota Manado tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut melalui edukasi dan berjalan dengan baik pengolesan tooth mousse pada permukaan gigi.