Layanan Nyeri Akut Pascaoperasi: Organisasi dan Implementasi (original) (raw)
Related papers
Jurnal Anestesi Perioperatif
Nyeri bukan hanya persepsi sensorik, tetapi juga emosi, kognitif, dan perubahan perilaku Pengkajian nyeri pada anak dinilai dengan berbagai sistem skoring. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung telah membuat Standar Prosedur Operasional untuk menilai nyeri di ruang perawatan. Penelitian bertujuan mengetahui kesesuaian pengkajian nyeri pascaoperasi dan tindak lanjutnya dengan SPO asesmen nyeri pada pasien pediatrik di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2016. Penelitian menggunakan metode deskriptif observasional retrospektif terhadap 158 rekam medis pasien pediatrik yang dirawat pada tahun 2016. Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin sejak Februari sampai dengan Maret 2018. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengkajian nyeri sesuai SPO adalah 150 pasien (94,9%), tidak sesuai SPO 8 pasien (5,1%). Tindak lanjut pengkajian nyeri yang sesuai SPO adalah 138 pasien (87,4%), tidak sesuai SPO 13 pasien (8,2%), dan tidak dilakukan tindak lanjut 7 pasien (4,4%). Evaluasi ulang setelah tindak lanjut pengkajian nyeri sesuai SPO adalah 130 pasien (82%) dan tidak sesuai SPO 28 pasien (18%). Simpulan penelitian ini bahwa pengkajian nyeri pascaoperasi dan tindak lanjutnya sebagian besar sudah sesuai dengan Standar Prosedur Operasional.
Praktik Perawat Tentang Manajemen Nyeri Postoperasi Di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Indonesia
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 2018
Objective: this article was to describe nurses’ practice regarding postoperative pain management in Kebumen, IndonesiaMethod: a descriptive survey design was used in this study. The sample consisted of 65 bachelor nurses who were working in the postoperative wards of five hospitals and selected by convenience sampling. However, only 63 nurses returned the questionnaires. The instrument in this study developed by the researcher and had passed reliability process by involved the five experts. The data collected from October to November 2015. Spearman’s correlation used to determine the correlations between demographic data with nurses’ practice.Result: this study found that most of the subjects (66.7%) had a moderate level of practice (regarding postoperative pain management). There was no significantly between demographic data and practice. The others findings indicated that there was a significantly positive correlation between age and duration of working experience. On the other ha...
Manajemen Nyeri Akut pada Post Laparatomi Apendisitis di RSJ Prof. Dr. Soreojo Magelang
Journal of Holistics and Health Science
Pain management in post-laparatomy pasients requires pain management with pharmacological an non-pharmacological therapeutic techniques. In pharmacological therapy technicques according to medical advice, in non-pharmacological techniques, patients are trained independently to be able to reduce their pain by using relaxation techniques. This paper aims to provide a descriptive in the management of acute post-laparotomy pain in indications of acute appendicitis. This type of research is descriptive through the implementation of nursing care approach. The samples used was a patient with post-laparotomy appendicitis with moderate to high pain levels. Management of acute pain post-laparotomy appendicitis pain was carried out for 3 days with nursing management. Pain management measurement was carried out using pharmacological and non-pharmacological methods by providing benzon relaxation techniques. The results of the patient are able to control and reduce pain non-pharmacologically by r...
Nyeri akut maupun kronis masing-masing memiliki tantangan tersendiri oleh karena pasien-pasien ini seringkali tergantung pada opioid dan memiliki banyak faktor-faktor psikososial. Tidak satupun metode kontrol nyeri lebih superior dari pada yang lainnya. Akan tetapi, salah satu metode untuk memperoleh kontrol secara cepat terhadap nyeri akut adalah dengan menggunakan patient-controlled analgesia (PCA). PCA umumnya diasumsikan sebagai pemberian opioid intravena,on-demand, intermitten di bawah kontrol pasien. Terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dari pemakaian PCA untuk penatalaksanaan nyeri akut maupun kronik. Maka dari itu wajib mempertimbangkan jalur pemberian, jenis opioid, dosis regimen awal serta dosis penyesuaian, dan penatalaksanaan efek samping.
Penerapan Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nyeri Di RSIA Sitti Khadijah III Makassar
Journal of Health, Education and Literacy, 2019
Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah kesehatan yang serius di negara berkembang. Menurut laporan World Health Organization (WHO) Tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa dengan indonesia mencapai 190.000 per 100.000 kelahiran hidup. Ruptur perineum merupakan penyebab tingginya angka kematian ibu bersalin kedua setelah perdarahan. Hampir 90% ibu mengalami robekan perineum setelah persalinan.Salah satu dampak yang dirasakan pasien yang mengalami ruptur perineum yaitu terjadi gangguan rasa nyaman nyeri yang bila tidak segera diatasi akan menimbulkan efek membahayakan yang dapat menganggu proses penyembuhan luka ruptur perineum. Penelitian ini untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada klien post partum normal dengan ruptur perieum dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman nyeri. Menggunakan tehnik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan status kesehatan. Hasil penelitian studi kasus ini didapatkan gangguan kebutuhan rasa nyaman nyeri pada Ny. R t...
Pelaksanaan Perawatan Pasien Berpusat pada Penurunan Tingkat Nyeri Post-Caesar
2020
Latar belakang: Angka sectio cesarea semakin hari semakin banyak, padahal tindakan operasi ini sebenarnya banyak menimbulkan dampak negatif bagi para wanita, salah satunya timbulnya nyeri pasca operasi. Nyeri dapat di-manage apabila ada komunikasi dan kerjasama yang baik antar petugas kesehatan. Patient Centered Care (PCC) merupakan sebuah pendekatan perawatan dengan meletakkan pasien berada ditengah perawatan, mengakomodasi keinginan dan kebutuhan pasien, serta untuk meminimalkan terjadinya ketidaksesuaian dalam sebuah perawatan. PCC secara fundamental dibangun dari sebuah kolaborasi interprofessional antara dokter, perawat, gizi, farmasi, rehabilitasi, dan lain-lain secara berkelanjutan. Tujuan: Menilai implementasi PCC dalam menurunkan derajat nyeri pasien cesarea. Metode: True Experiment dengan rancangan Post test only control group design. Responden berjumlah 44 orang, dibagi menjadi 22 orang untuk kelompok intervensi dan 22 orang untuk kelompok kontrol dimana sampel ini menggu...
Akupunktur sebagai Terapi pada Nyeri Pascaoperasi: Artikel Review
Jurnal Majority, 2019
Rasa sakit pasca operasi merupakan tantangan yang signifikan bagi penyedia layanan kesehatan. Sekitar 75% pasien mengalami nyeri sedang atau berat setelah operasi. Terapi andalan yang digunakan untuk mengobati rasa sakit pasca operasi adalah penggunaan analgesik opioid seperti morfin, hidromorfin, meperidin, atau fentanil. Dewasa ini akupunktur telah banyak digunakan untuk menginduksi analgesia. Akupunktur adalah teknik penyisipan dan manipulasi jarum halus di titik-titik tertentu pada tubuh untuk mencapai tujuan terapeutik. Akupunktur telah dipraktekkan secara luas di China selama lebih dari 4000 tahun dan merupakan bagian integral dari pengobatan tradisional Tiongkok. Akupunktur didasarkan pada gagasan bahwa makhluk hidup memiliki energi batin, yang dikenal sebagai Qi (Chee diucapkan), dan itu adalah aliran energi batin yang menopang mereka. Ada dua teknik dalam terapi akupunktur, yaitu akupunktur manual dan elektroakupunktur. Efektivitas efek terapi akupunktur telah menjadi subjek kontroversial di bidang medis sejak itu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa akupunktur adalah metode analgesik yang efektif pada berbagai asal-usul rasa sakit. Salah satunya untuk meredakan nyeri pasca operasi.
2020
Ileus obstruktif merupakan penyumbatan mekanis pada usus dimana penyumbatan ini menutup atau menganggu jalannya isi usus. Hal ini dapat disebabkan karena kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau benda asing diluar usus yang menekan, serta kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang dapat menyebabkan nekrosis pada segmen usus. Tindakan pembedahan yang biasanya dilakukan pada pasien ileus obstruktif yaitu dengan laparatomi. Tindakan laparatomi adalah pembedahan pada area perut hingga selaput perut. Tindakan laparatomi juga mengakibatkan masalah keperawatan nyeri akut. Untuk menurunkan intensitas nyeri dapat dilakukan dengan strategi penatalaksanaan secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Tujuan umum dari karya tulis ilmiah ini yaitu penulis dapat melaporkan pengelolaan nyeri akut pada Tn.S dengan post laparatomi indikasi ileus obstruktif di Ruang Cempaka RSUD Ungaran. Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode deskriptif dengan melakukan studi kasus di RSUD Ungaran selama 2 hari. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 hari, pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi berkurang, nyeri berkurang dari skala 6 menjadi skala 2. Dapat disimpulkan bahwa hasil pengelolaan yang telah dilakukan yaitu tindakan manajemen nyeri, masalah nyeri akut pada pasien teratasi.
Studi Kasus Manajemen Nyeri pada Anak Post Laparotomi dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut
MAHESA : Malahayati Health Student Journal
Peritonitis is a condition when the peritoneum or serous membrane that separates the abdominal cavity and organs becomes inflamed. Laparotomy is a surgical procedure that is often performed as a management of peritonitis. The main nursing problem that arises in post-laparotomy patients is acute pain. This case study describes pain management in an 8 years old child with a medical diagnosis of Post Laparotomy e.c Peritonitis, and the main nursing diagnosis of acute pain. This study used a descriptive case study method with a nursing care process approach. The primary data collection method was carried out by physical assessment, observation, and interviews, and secondary through medical records. Nursing interventions are carried out in the form of non-pharmacological pain management (deep breathing relaxation techniques) and pharmacological management. The implementation was carried out for 4 days (28-31 October 2022). The results of the evaluation after 4 days of complaints of decre...
Manajemen Nyeri Pada Lansia Dengan Pendekatan Non Farmakologi DI Puskesmas Purwakarta
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ABSTRAKRasa nyeri merupakan masalah umum yang sering terjadi pada lansia. Survey kesehatan nasional 2015 menunjukkan pada usia≥ 55 tahun 40% lansia mengalami nyeri. Keluhan rasa nyeri yang dirasakan oleh para lansia biasanya bersifat multifaktorial dan terkadang menemui banyak kendala dalam penatalaksanaanya. Akibat penatalaksanaan yang kurang baik pada keluhan rasa nyeri yang dialami seseorang akan berdampak pada status kesehatan dan kualitas hidup lansia tersebut. Penatalaksanaan yang tidak adekuat dapat berhubungan dengan rasa depresi, isolasi hubungan social, ketidakmampuan dan dapat pula menyebabkan gangguan tidur. Nyeri terutama ditangani melalui penggunaan obat-obatan, namun beberapa teknik nonfarmakologik dapat membantu mengendalikan nyeri: masase, relaksasi dan imajinasi, stimulasi saraf dengan listrik transkutan, penggunaan kompres panas dan dingin, sentuhan terapeutik, meditasi, hipnotis dan akupresur, TENS (Transcutaneus Electrical Nerve stimulation) dan telah dibuktikan...