Analisis Tingkat Pendidikan dan Kemampuan Tenaga Kerja Perempuan terhadap terjadinya Diskriminasi Upah pada Sektor Industri Sedang di Kota Palembang (original) (raw)
Related papers
Pengaruh Kebijakan Upah Minimum Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Perempuan DI Indonesia
Komitmen: Jurnal Ilmiah Manajemen
Penelitian ini bertujuan untuk menguji sistem pengupahan apakah tinjauan adil dan seimbang tentang gender dari pengaruh kebijakan Pemerintah tentang penentuan upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja perempuan di Indonesia. Sumber data utama digunakan: upah minimum provinsi (UMP), investasi, lapangan kerja, PDB, dan jumlah pekerja perempuan di Indonesia. Metode estimasi telah diterapkan pada data panel selama periode 2010-2017. Kesetaraan untuk mendapatkan tingkat upah yang serupa adalah hak semua pekerja, terlepas dari kesetaraan gender. Penentuan upah minimum telah secara positif memengaruhi tingkat penyerapan tenaga kerja perempuan dan sebaliknya.
This research aims at finding how far woker discriminations occur to the worker foward womwns income. The method of research was using survey by selecting ang investigating samples which taken from the population to find out the events and correlation aming the variables to find out several evidences dealing with population. Explantion rsearch can test the hypoteses which here been built by the researcher ang explain the effect of persund prejudies variabel, imperfect, imformation, promotion toward the womwn income. Teh population of the research was all the the workers in middle industry sector. The analysis of data which was gamed by using multiple regression.these analyses included: validity test and reability test, classic assumption, multiple regression analysis, hypoteses testing through t-test , F-test and the analysis of coefficient determination. The analysis showed that there was regression equality: Y = bX 1 +bX 2 +bX 3 +e. The result of analysis showed the value of personal prejudice (X1) wass 0,008 and has impact toward the income, the value of imperfeel, informating wass-0,030 and it has impact toward the income and the the value of promotion wass 0,048 and it has impact toword the income ang 0,46 was influenced by the variables together
Analisis Kesenjangan Upah Antar Gender Pada Sektor Jasa DI Indonesia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 2020
Penelitian ini menganalisis mengenai kesenjangan upah pada tenaga kerja perempuan maupun laki-laki pada sektor jasa di Indonesia, pada penelitian ini juga melihat apakah kesenjangan upah yang terjadi disebabkan oleh karakteristik pekerja ataukah disebabkan karena adanya diskriminasi yang dialami oleh pekerja. Alat analisis yang digunakan adalah dekomposisi Blinder-Oaxaca. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa terdapat kesenjangan upah sebesar 15% yang berarti tenaga kerja laki-laki pada sektor jasa mendapatkan upah 15% lebih tinggi dari tenaga kerja perempuan. Kesenjangan tersebut secara keseluruhan disebabkan oleh diskriminasi pada tenaga kerja perempuan, sedangkan secara karakteristik pekerja, tenaga kerja perempuan memiliki karakteristik lebih unggul dari tenaga kerja laki-laki. Variabel jam kerja memiliki nilai terbesar yang mampu memperluas kesenjangan upah, secara karakteristik pekerja perempuan pada variabel status pernikahan menikah dan pendidikan lebih unggul dari tenaga kerja laki-laki, namun terdapat diskriminasi yang memperluas kesenjangan upah. Sedangkan variabel yang memiliki pengaruh untuk memperkecil kesenjangan adalah variabel usia dan masa kerja.
2021
Penelitian ini berjudul “Diskriminasi Buruh Perempuan di Pabrik Tempe Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir” Permasalahan yang diangkat adalah apa jenis dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya diskriminasi terhadap buruh perempuan yang bekerja di pabrik dan bagaimana tindakan buruh perempuan terhadap diskriminasi yang dialaminya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan unit analisis adalah individu yaitu pemilik pabrik, buruh laki-laki, dan buruh perempuan. Penentuan informan dilakukan secara purposive (sengaja) dengan jumlah informan 18 orang terdiri dari 1 pemilk pabrik, 12 buruh laki-laki, dan 6 buruh perempuan. Data penelitian didapat melalui observasi non partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data analisis melalui enam tahapan yaitu peneliti mulai dengan mendeskripsikan secara menyeluruh pengalamannya, penelitian kemudian memaknakan pernyataan (dalam wawancara), pernyataan-pernyataan tersebut ke...
Determinan Partisipasi Pekerja Perempuan Pada Pasar Tenaga Kerja Di Sumatera Barat
Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan
This study aims to determine the effect of age, education level and marital status on the status of women workers in West Sumatra Province. This type of research is descriptive quantitative. Types and sources of data from the National Labor Force Survey (SAKERNAS) in 2019. The analytical method used is Logistic Regression to see the effect of the dependent variable on the independent variable and the number of samples used is 14143 female workers. The results showed that (1) Age had a positive and significant effect on the status of female workers in West Sumatra Province. (2) Education level has a negative and significant effect on the status of women workers in West Sumatra Province. (3) Marital status has a negative and significant effect on the status of female workers in West Sumatra Province.
This study aims to determine the factors driving women working in SMEs convection sector and those working women's contribution to family income. This study used a descriptive qualitative approach through in-depth interview. The research found that reasons to work are economic factor, because the husband works as a laborer and cannot meet their daily needs, the women may help meeting their family needs by working, productive spare time, and also socializaton with friends. The reasons to work at SMEs convection are the company's nearby location, comfortable working environment, lenient rules and minimum penalties, easy permit to take a day off, not early starting working hours, and friendly small business owners. It is recommended that female workforce increase their knowledge and skills and improve their productivity by being more diligent and motivated. SMEs must provide salary that meets the minimum wage standard and give proper overtime pay. To avoid delay in providing raw materials, it is necessary to have technicians and give production benefits. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pendorong tenaga kerja perempuan bekerja di sektor UKM konveksi serta sumbangannya terhadap pendapatan keluarga. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan indepth interview. Penelitian menyimpulkan bahwa alasan perempuan bekerja adalah faktor ekonomi, karena suami bekerja sebagai buruh dan tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, sehingga dengan bekerja membantu memenuhi kebutuhan keluarga dan untuk mengisi waktu luang, serta bersosialisasi dengan teman. Alasan bekerja di UKM konveksi karena lokasi UKM dekat dengan rumah, nyaman, peraturan tidak ketat atau longgar, tidak banyak sanksi, boleh ijin jika ada keperluan keluarga, jam kerja tidak terlalu pagi, pemilik UKM ramah, lingkungan kerja nyaman. Saran yang diajukan adalah bahwa tenaga kerja perempuan perlu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, lebih giat dan termotivasi agar lebih meningkatkan produktivitas. UKM harus memberikan uang lembur yang layak, upah minimal sama dengan UMR, menghindari keterlambatan bahan baku, perlu ada tenaga teknisi serta tunjangan produksi. Keyword Women's Employment, SMEs Convection Tenaga Kerja Perempuan, UKM Konveksi PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia merupakan salah satu penggerak perekonomian rakyat yang tangguh dan juga sebagai salah satu pendorong dalam pembangunan ekonomi. Hal ini karena kebanyakan para pengusaha kecil dan menengah berangkat dari industri keluarga atau rumahan. Dengan demikian konsumennya pun berasal dari kalangan menengah ke bawah. Selain itu peranan UKM terutama sejak krisis moneter tahun 1998 dapat dipandang sebagai katup penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja UKM lebih bisa fleksibel dan mudah beradaptasi dengan perkembangan dan arah permintaan pasar, UKM juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan lebih cepat dibandingkan dengan sektor usaha lainnya. UKM merupakan salah satu bentuk strategis alternatif untuk mendukung pengembangan perekonomian di Indonesia, telah membuktikan perannya dalam pemerataan dan kesempatan
Determinan Keluarnya Perempuan Dari Pasar Tenaga Kerja Pada Masa Pendemi COVID-19
Jurnal Aplikasi Statistika & Komputasi Statistik
The COVID-19 pandemic has resulted in an increasing number of women leaving the labor market. Using Sakernas data 2019-2020, this study estimates the determinants of women leaving the labor market using logistic regression. The results obtained are that the presence of children under the age of five, employment status as self employed, use of the internet, and a place to work at home will increase women's chances of leaving the labor market during the COVID-19 pandemic. Meanwhile, the status of women as heads of households, employment status as workers/employees, higher education, and the use of digital technology will reduce women's chances of leaving the labor market during the Covid-19 pandemic.
Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Perempuan DI Provinsi Riau
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis
In the absorption of female workers, there was an increase which in 2021 was 4.57 percent and in 2020 it was 6,16 percent. High population growth has impacted the labor supply, which, if not matched by the demand for labor, will increase unemployment. The occurrence of intellectual unemployment is inseparable from the problem of the world of education which is not able to produce quality workers according to the demands of the labor market so our educated workforce is often unable to compete with foreign workers. Government policies where successful family planning has given women greater free time to participate in the world of work. On the other hand, it can be argued that the desire to increase family income is also quite strong. This study aims to analyze the development and influence of the average wage, education level, and population of women on employment. The method of analysis in this study uses multiple linear regression with the Ordinary Least Square (OLS) technique wit...