Āyāra 1 (Bambhacerāiṃ): Searchable text based on Schubring (original) (raw)
Related papers
Arca Bhairawa (Hayagrīwa Lokeśwara) Padangroco Berlanggam Seni Siŋhasāri
AMERTA
Abstrak. Para peneliti terdahulu meyakini bahwa arca Bhairawa dari Situs Padangroco, Provinsi Sumatra Barat berlanggam Majapahit berdasarkan konteks relasi historis Raja Ādityawarman dengan Kerajaan Majapahit dan penggambaran arca dalam postur tegak kaku seperti arca Majapahit pada umumnya. Tinjauan terhadap langgam arca seharusnya juga memperhatikan ornamen dan gaya seninya. Penelitian ini berupaya mengkaji ulang ikonografi dan langgam arca Bhairawa Padangroco yang diduga kuat berlanggam Siŋhasāri dan bukan perwujudan Bhairawa. Analisis yang digunakan ialah analisis ikonografi dan perbandingan gaya seni. Hasil kajian ulang ikonografis pada penelitian ini menunjukkan bahwa arca Bhairawa Padangroco merupakan perwujudan Hayagrīwa sebagai manifestasi Awalokiteśwara dalam wujud mengerikan, yang di dalam agama Buddha didudukkan sebagai simbol penguasaan terhadap kekuatan diri sendiri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa arca Bhairawa Padangroco ialah Hayagrīwa Lokeśwara. Berdasarkan hasil ana...
Implikasi Binery Search Untuk Volthering Sebagai Aplikasi Data Hadits Android
Journal of Technopreneurship and Information System (JTIS), 2019
Abstrak— Hadits dalam ruang perkembangan ilmu-ilmu keislaman merupakan kajian yang tidak pernah berhenti untuk dibicarakan. Hadits dianggap sebagai sumber hukum dan ajaran Islam kedua setelah Al-Quran. Banyak hal yang sering kita lakukan sehari-hari merupakan larangan yang seharusnya tidak kita lakukan. Akan tetapi tidak banyak yang mengetahui dan bagaimana membenarkan tindakan tersebut. Salah satunya adalah mengikuti hadits Nabi SAW ketika terjadi perbedaan pendapat antar ulama. Banyak dari kita yang tidak mengetahui tentang hadits ini dan membiarkannya karena sulitnya mendapat pengetahuan akan hadits tersebut. Penulis ingin mencoba memberikan solusi dengan membangun aplikasi yang berisi tentang hadist-hadits Nabi SAW berkaitan dengan kehidupan sehari-hari pada smartphone android. Dengan memanfaatkan teknologi smartphone android membuat aplikasi tersebut bisa disebarkan dengan luas secara gratis sehingga bisa digunakan oleh siapa saja dan kapan saja. Untuk memudahkan user dalam men...
CONTEMPORARY CRITIQUES ON SYAḤRÛR'S METHODOLOGY TO QUR'ANIC STUDIES
Al-Fikrah: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam, 2022
Muhammad Syaḥrûr, in his book "al-Kitâb wa al-Qur'ân Qira'âh Mu'âṣirah" proposed a controversial methodological framework for Qur'anic studies as he combined classical Arabic linguistics with modern Western linguistic analyses. This article explores Syaḥrûr's historical-scientific approach (al-manhaj al-târîkhi al-'ilmî), probes the modern linguistic figures who influenced him, and finally presents an academic refutation of his methodological framework by contemporary Qur'anic scholars. Through a historical-scientific approach based on anti-synonym theory (lâ tarâdufa fî al-kalimah), Syaḥrûr claimed that his studies offered novelties within the framework of Qur'anic interpretation. However, other Qur'anic scholars argued against Syaḥrûr's methodological framework to have erred from the major consensus of the linguistic scholars and even misguided in applying such theories, particularly anti-synonym theory (lâ tarâdufa fî al-kalimah), which issued by the classical Arabic linguists such as Ibn al-A'rabî (d. 231H), Abû al-'Abbâs Tsa'lab (d. 291 H), Abu Bakr al-Anbârî (d. 328H), Ibn Fâris (395H), Abû Hilâl al-'Askarî (d. 395H), Abû 'Alî al-Fârisî (d. 377H), and Ibn Jinnî (d. 392H). Hence, Syaḥrûr's attribution of anti-synonymity theory to that Arabic linguists proved to be biased and premature and consequently reduced and obscured the meanings of the Qur'an itself.
RETHINKING MUSLIM SECTARIAN MILIEU ON QUR’ ANIC TEXT
Some Orietalists have taken a plea of some Shiite transmissions to prove the alteration and distortion of Qur'┐nic textual corpus. They have allured a chain of arguments through the various transmissions of Shiite school of thought in order to present the multiple readings of the text of the Qur'┐n as man-made disclosure. However, the Sunn┘ Muslim scholars hold the view that although some Shiite literature contains a large number of reports which depict disintegration of the textual history of the Qur'┐n yet this is not the opinion of entire Shiite school of thought. Nevertheless, it is off course, became a helping tool for Orientalist in order to achieve their specific malicious goals and to create skeptical jerks among the Muslim mass circles regarding their sacred scripture. In this way, a dire need have emerged for re-evaluatingand re-thinking these kinds of alleged transmissions both in its textual and contextual perspectives especially, when interfaith harmony and pluralistic views have been proliferated throughout the recent globe.
Analisis Gramatikal Teks Cantakaparwa
MAKARA of Social Sciences and Humanities Series, 2010
Teks Cantakaparwa (CP) yang ditulis di atas lontar merupakan teks prosa berbahasa Jawa Kuno. Teks ini tergolong unik dan menarik selain karena memuat cerita Sutasoma yang terkenal juga bahasa yang digunakan memperlihatkan campuran struktur Bahasa Jawa Kuno (BJK) dan bahasa Jawa (BJ) sebagaimana digunakan oleh orang Jawa saat ini. Hal tersebut menjadi latar belakang dilakukannya penelitian terhadap aspek gramatikal teks CP. Penelitian yang masih dalam tahap awal ini memilih verba sebagai focus alisis. Alasan yang mendasarinya adalah karena verba secara dominan menjadi pengisi predikat, sedangkan predikat adalah bagian kalimat yang paling penting. Ada dua pokok bahasan yang disorot yaitu (a) bagaimana tata bentuk kata polimorfemis berkategori verba dalam teks Cantakaparwa; dan (b) bagaimana struktur kalimat berpredikat verbal dalam teks Cantakaparwa? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode linguistik sinkronik, yang sering pula disebut deskriptif. Metode ini dipandang sesuai dengan tujuan penelitian ini karena melihat bahasa yang hidup dalam kesatuan kurun waktu tertentu. Hasil penelitian menunjukkan adanya gabungan antara aspek gramatikal BJK dan BJ di dalam teks CP. Afi ks pembentuk verba sebagian besar sama dengan yang ada di BJK, namun bentuk-bentuk yang hanya dimiliki oleh BJ sudah muncul. Pola kalimat P + S yang dalam BJK biasanya dibatasi dengan partikel penegas, sedikit sekali ditemukan dalam teks CP.