Penyesuaian Kegiatan Pelayanan Dan Pengelolaan Unit Kerja Rekam Medis Selama Masa Pandemi COVID-19 DI Puskesmas (original) (raw)

Studi Kasus Pelayanan Rekam Medis pada Masa Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta

Jurnal ilmiah perekam dan informasi kesehatan Imelda, 2022

The Covid-19 outbreak has been declared as a public health emergency of international concern by the World Health Organization (WHO). The pandemic has also changed the process of health services provided to patients, including medical record services. This study aimed to examine the process of medical record services at the Gondokusuman II Primary Health Center (PHC) in Yogyakarta City during Covid-19 pandemic. This qualitative research explored medical record services during pandemic. Three staff were recruited as respondents using the purposive sampling technique. Data were collected through observation and interviews. There were differences in patient registration services before and after the pandemic. Before registering, patients will be screened first. If they show Covid-19 symptoms, the patients are directed to infectious clinic and the provision of medical records will be prioritized. To support the implementation of health protocols, the primary health center provide personel protective equipments adequately. However, the reference for health protocols related to medical record services at the PHC level is not yet available. So, reference issued by the Ministry of Health is used respectively. Therefore, specific regulations need to be immediately compiled and disseminated to ensure that the prevention of Covid-19 transmission can be carried out more precisely.

Pendampingan Pelaksanaan Retensi Rekam Medis DI Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta

Indonesian Journal of Health Information Management Services

Puskesmas Gedongtengen belum pernah melakukan penyusutan berkas rekam medis, akibatnya ruang penyimpanan terjadi penumpukan berkas, menjadi sempit dan pencarian menjadi sulit dan lama. Ketersediaan berkas membantu kualitas mutu pelayanan rekam medis. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui konsultasi, pendampingan hingga implementasi pengelolaan berkas rekam medis aktif, inaktif, sistem penyimpanan dan rencana pemusnahan. Puskesmas memiliki sistem penyimpanan rekam medis aktif dan inaktif, tetapi belum mempunyai jadwal retensi. Jumlah entry data rekam medis inaktif yang dilakukan pada bulan Maret 2022 yaitu 7.301 berkas dengan rata-rata kegiatan retensi 487 berkas rekam medis inaktif setiap harinya. Pada bulan April 2022 yaitu 8.574 berkas dengan rata-rata kegiatan retensi 715 berkas rekam medis inaktif setiap harinya. Pada berkas rekam medis yang telah dilakukan entry data masih ditemukan berkas rekam medis aktif karena beberapa petugas memilah berkas untuk dipindahkan ke penyimpanan...

Gambaran Pengelolaan Dokumen Rekam Medis DI Puskesmas X

Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK), 2020

Penyelenggaraan rekam medis untuk mencapai tertib administrasi dan pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas. Penyelenggaraan rekam medis sangat dibutuhkan sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif menggambarkan sistem pengelolaan dokumen rekam medis puskesmas. Hasil penelitian 1) Sistem penamaan menggunakan identitas asli pasien berupa KTP. 2) Sistem penomoran menggunakan satu nomor untuk pemeriksaan seterusnya. 3) Penjajaran dokumen rekam medis diurutkan berdasarkan kode wilayah pada masing-masing sub rak, dimana dokumen dijajarkan dari angka kecil ke besar. 4) Sistem penyimpanan secara sentralisasi. 5) Retensi dokumen dilakukan secara kondisional. 6) Sistem Pelaporan bersumber dari SP3. 7) Sistem Pengelolaan Dokumen Rekam Medis : assembling, coding, indexing, analysing and reporting, filing.

Analisis Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja Rekam Medis di Puskesmas

Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo

Tenaga rekam medis memegang kunci utama semua data pasien yang menerima pelayanan kesehatan, oleh karena itu kinerja tenaga rekam medis akan menentukan kualitas pelayanan kesehatan. Jumlah tenaga kerja rekam medis di Puskesmas Sawit Kabupaten Boyolali hanya terdiri dari satu orang petugas. Permasalahan tersebut menyebabkan tingginya beban kerja di Puskesmas Sawit, selain itu tingginya beban kerja diakibatkan dari: (1) pelayanan rekam medis di bagian pendaftaran dilayani oleh perawat yang sekaligus membantu dokter mengobati pasien; (2) petugas analyzing reporting yang mempunyai tugas sebagai kasir juga; dan (3) petugas filing merupakan bidan setempat, oleh karena itu penyediaan dokumen rekam medis sering terlambat. Kondisi tersebut menyebabkan keterlambatan dalam pemberian pelayanan medis pada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah tenaga kerja rekam medis yang harus dianalisis beban kerja tiap periode berdasarkan beban kerja di Puskesmas Sawit. Metode peneliti...

Pendampingan Pengelolaan Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan DI Puskesmas Cibeureum Kota Tasimalaya Tahun 2021

Indonesian Journal of Health Information Management Services

Management of medical records and health information is one of the elements in the assessment of Public Health Center accreditation. Medical records play an important role in collecting accurate and comprehensive data for targeted health policies. The most appropriate management of medical records at the Public Health Center is the regional storage system or often referred to as the family folder system. Community service activities at the Cibeureum Health Center are carried out using consultation, training, and mentoring methods. Compiled 10 quality documents and the implementation of the e-family folder in stages. Furthermore, continuous data migration was carried out assisted by RMIK students. Activities carried out well.

Implementasi Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis DI Puskesmas Kota Padang

ABSTRAK Rekam medis merupakan alat bukti baik bagi pasien dan tenaga kesehatan di sidang pengadilan. Salah satu indikator untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan adalah dengan tersedianya rekam medis yang lengkap dan akurat. Selain pentingnya pengaruh untuk kualitas pelayanan kesehatan yang diterima oleh pasien, catatan medis ini juga penting dibidang hukum. Rekam medis memiliki beberapa fungsi dalam hukum seperti bahan bukti di pengadilan dan media karna mengembalikan ingatan para pihak yang berada dalam proses hukum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pelaksanaan dan tata cara pelaksanna rekam medis di Puskesmas dan untuk menganalisa kendala dalam pelaksanaan Implementasi Peraturan Menteri Kesehatan (permenkes) Nomor 269 Tahun 2008 tentang rekam medis di Puskesmas Kota Padang. Jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini mengunakan data primer dan data sekunder. Data sekunder dikumpulkan dengan mengunakan kuesioner. Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa pe...

Kesesuaian Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Pharmaceutical services have been gradually applied in primary health services both in terms of pharmaceutical management and clinical pharmacy services. In order to support the implementation, the standard has been amended several times, resulting Permenkes Number 74 of 2016 Concerning the Pharmaceutical Services Standard in Public Health Centre (puskesmas) as the most updated one. This study aimed to determine the suitability of the implementation of pharmaceutical service standards in the management of medicine and clinical pharmacy at the puskesmas. The cross-sectional research design was conducted in February-November 2017. The selection of provincial locations was carried out purposively. Data collection tools were questionnaires and a list of standard pharmacy services at the puskesmas. Data were analyzed descriptively. The results showed that 54.5% of the puskesmas did not have pharmacists as the responsible person and only 18.2% of the puskesmas had sufficient pharmacist an...

Perencanaan Implementasi Unit Kerja Rekam Medis Untuk Klinik Pratama Pancasila Baturetno Wonogiri

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia

Health services in Pratama Pancasila Clinic Baturetno City Wonogiri mostly receives post partum and children case patients. Activities of medical record work unit has not been managed optimally. The management has a plan to change the system. In medical record work units, personnel are not qualiied, organizing has not yet been established, operational standards are missing, decentralized storage systems, duplicate iles, double entry data, and diagnostic coding not avaliable. The purpose of this study was to design the initial concept of medical record work unit for pratama clinic. Qualitative descriptive research type. Population 25 people, sample 3 people. Data collection using observation and interview guidelines. The results showed that medical record management required qualiied personnel with D3 medical records background, the creation of procedures from registration to reporting, storage systems shifted to centralization, thus minimizing ile duplication, access rights to medical records, and coding according to ICD rules. The conclusion is that the initial concept of the medical record work unit for the primary clinic can be started from planning gradually from identiication to alternative selection to be implemented according to standards and needs.

Stres Kerja Tenaga Rekam Medis DI Era Pandemi COVID-19

Seminar Informasi Kesehatan Nasional (SIKesNas), 2021

Peran tenaga rekam medis pada masa pandemi adalah membaca, menganalisis serta menggunakan informasi (big data) pada era digital. Dalam mewujudkan perannya, petugas rekam medis wajib menerapkan protokol kesehatan yang menjadi stresor. Tujuan penelitian ini menentukan faktor yang berhubungan dengan gejala stres pada petugas rekam medis di era pandemi Covid-19. Jenis penelitian berupa observasional analitik dengan studi cross sectional dan menggunakan metode accidental sampling. Junlah responden dalam penelitian ini 147 orang. Penelitian dilakukan pada 5 September 2020 pukul 12.00-15.00 WIB melalui link Googleform. Analisis data dilakukan dengan SPSS. Gejala psikologi dan fisik menunjukkan skor lebih tinggi pada laki-laki. Gejala psikologi menunjukkan skor lebih tinggi pada perempuan. Berdasarkan tempat kerja, petugas yang bekerja di Puskesmas menunjukkan gejala stres yang lebih tinggi. Jenis kelamin dan tempat kerja berhubungan sdengan gejala fisik. Variabel umur dan lama kerja menunjukkan korelasi yang lemah-berlawanan arah pada gejala perilaku. Untuk variabel gejala psikologis, terbukti berkorelasi dengan lama kerja yang menunjukkan korelasi lemah-berlawanan arah. Selanjutnya, pada variabel gejala fisik berkolerasi dengan umur yang artinya terdapat korelasi lemah-berlawanan arah.