Pengantar Sosial Engineering (original) (raw)
Related papers
Social Engineering: Konsep Dasar dan Perkembangan
Seribu Bintang, 2024
Buku "Social Engineering: Konsep Dasar dan Perkembangan" ditulis sebagai sumber referensi dan buku ajar dalam bidang sistem informasi dan manajemen. Buku ini membahas berbagai aspek social engineering, mulai dari konsep dasar, sejarah perkembangan, teknik dan taktik, hingga jenis layanan yang paling rentan terhadap serangan ini. Selain itu, buku ini juga membahas bagaimana cara mitigasi serangan social engineering, memahami tantangan serta peluang yang ada di masa depan, serta ide-ide penelitian potensial di bidang ini. Diharapkan, melalui buku ini, pembaca dapat memahami lebih dalam tentang social engineering, mengidentifikasi ancaman yang ditimbulkannya, serta mengetahui langkah-langkah pencegahan dan perlindungan. Lebih dari itu, buku ini juga ditujukan untuk menjadi sumber belajar yang kaya dan berharga bagi mahasiswa, akademisi, dan praktisi di bidang sistem informasi dan manajemen.
Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan teknologi informasi. Untuk berlangganan, silahkan kirimkan permohonan anda melalui alamat email indrajit@rad.net.id. SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT HALAMAN 2 DARI 6 (C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013 SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT HALAMAN 4 DARI 6 (C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
Rekayasa Sosial Pendidikan Nasional
Pendidikan Islam dan Perubahan Sosial, 2020
Ali, Madekhan, Pendidikan Islam dan Perubahan Sosial, Pustaka Wacana, 2020. Bila berbicara atau mendengar kata rekayasa, umumnya konotasi yang muncul adalah tindakan "negatif" untuk mempengaruhi situasi atau seseorang. Sebagai istilah netral, rekayasa sosial hendaknya dipahami sebagai tindakan mempengaruhi sesorang atau kelompok agar bertindak sesuai atau tidak sesuai kepentingannya. Sementara secara harfiah, terminologi rekayasa sosial dalam sosiologi dipahami sebagai perubahan sosial yang direncanakan untuk tujuan pengembangan masyarakat. Ide dasarnya terletak pada peran yang bisa dimainkan pemerintah-melalui kebijakan dan penyediaan informasi relevan-untuk mempengaruhi, membentuk, maupun mengelola sektor-sektor kunci kehidupan masyarakat. Rekayasa sosial melibatkan perpaduan sejumlah disiplin ilmu, setidaknya dalam sektor mikro pengajaran di sekolah misalnya, diperlukan perspektif ilmu sosiologi, psikologi, lingkungan hidup dan seni 2. Luasnya ruang lingkup rekayasa sosial karena terkait pula beragam problem sosial yang terjadi di kalangan masyarakat, dan kompleksitas problem sosial tersebut terjadi di segala bidang kehidupan. Sebagai institusi yang menjalankan fungsi sosialisasi, sekolah masih dipandang sebagai agen rekayasa sosial yang paling efektif, dimana dijalankan melalui kurikulum dan guru-guru yang bertindak sebagai pembentuk konformitas sosial anak didiknya.
Begal atau Social Enginnering (Soceng
2003088 ADE PUTRA HENDRAWAN, 2022
Di era sekarang ini, informasi merupakan salah satu aset yang penting bagi sebuah perusahaan, oleh karena itu sebuah perusahaan akan berusaha untuk melindungi informasi yang mereka miliki. Namun, dinding keamanan sistem informasi yang terkuat sekalipun dapat runtuh jika orang di dalamnya membuat kesalahan yang mengakibatkan adanya celah pada dinding keamanan tersebut. Kesalahan seperti ini biasanya di eksploitasi oleh attacker dengan menggunakan social engineering. Social engineering merupakan suatu metode peretasan (hacking) dimana seorang attacker melakukan aksinya dengan memanipulasi dan merekayasa sebuah data berupa website, aplikasi atau software, file dan lain-lain yang dikirim menggunakan email juga media komunikasi berupa SMS dan telepon. Hal ini bertujuan agar korban tertarik, tertipu dan tidak mencurigai sehingga seorang attacker dapat melakukan segala jenis aksinya. Karena itulah pada artikel ini akan dibahas tentang jenis serangan social engineering dengan cara menganalisa serta mengumpulkan literatur. Sehingga dapat memberi informasi dan upaya penghindaran kepada orang lain tentang social engineering dan ancamannya.
Secara keseluruhannya, kajian ini ingin menampilkan bahwa masalah-masalah mendasar di dunia ini sebetulnya belum sepenuhnya tertuntaskan. Masalah filsafat sosial yang menjadi fokus tema kajian ini belum betul-betul terlaksanakan, hatta di dunia maju seperti Barat sekalipun. Dengan kajian ini kita dapat melihat bahwa pemikiran untuk organisasi masyarakat masih harus diraba-raba oleh umat manusia. Oleh karena itu, jawaban Islam yang berdasarkan wahyu ketuhanan harus hadir guna mengimbangi apa yang kurang dalam pemikiran manusia.