KESABARAN DALAM DAKWAH : MENGGALI DARI HADITS (original) (raw)

Penyeru agama menjadi ketentuan Allah bahwa ia akan dicoba dengan membayangkan beberapa ujian seperti hujatan, pengolok-olok, dan kekerasan yang tidak lain sesuai dengan kemampuan hambanya. Semua itu merupakan suatu keharusan, dan siapapun yang dapat memenuhinya dengan sabar (lapang dada) akan mendapat sesuatu karenanya. Sabar merupakan suatu sifat yang harus dimiliki oleh setiap orang, sehingga melalui kesabaran seorang hamba dapat menjadi lebih baik dalam menghadapi situasi apapun, maka seorang da'i harus memiliki kualitas yang tidak tergoyahkan agar dapat dianggap sebagai pendakwah. Adapun dakwah merupakan ibadah yang akan mendapat pahala. Namun, terdapat aturan, tata cara, dan batasan yang telah ditetapkan oleh Allah yang harus dipatuhi manusia agar dapat memperoleh pahala. Hal-hal tersebut dapat ditemukan dalam dua sumber utama hukum Islam, yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Apabila dakwah dijalankan tanpa memperhatikan aturan yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits, maka dakwah tersebut menjadi tidak bermanfaat, tidak bernilai, bahkan dapat menimbulkan kerusakan dari pada kebaikan. Hadis adalah segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad SAW, berupa perkataan, perbuatan, persetujuan diam-diam, atau sifat, hadist juga merupakan salah satu sumber hukum kedua di dalam agama islam per Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan untuk menganalisis konsep dakwah dan tantangan yang dihadapinya, studi kepustakaan inipun menyoroti pentingnya kesabaran dan konsistensi yang tinggi. Data kuantitatif dari literatur digunakan untuk menggambarkan secara mendalam tentang dakwah, termasuk tujuan, nilai-nilai yang terkandung, serta kendala yang dihadapi oleh para pendakwah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dakwa merupakan upaya yang kompleks dan dinamis, yang selalu berinteraksi dengan konteks sosial budaya yang lebih luas. Kata kunci : dakwah, kesabaran, hadits.