Penerapan Pendekatan Mastery Learning Dalam Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal Padamata Pelajaran Pemeliharaan Sasisdan Pemindah Tenaga (original) (raw)
Related papers
2015
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kelayakan model pembelajaran mastery learning pada standar kompetensi mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik; dan (2) mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum perlakuan model pembelajaran mastery learning dengan sesudah perlakuan model pembelajaran mastery learning. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttes design .Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XITL 1SMK Negeri 1 Tuban. Dan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa digunakan uji-t paired . Rancangan penelitian yang digunakan adalah “penelitian pengembangan 4 D (four D) ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan mendapatkan hasil nilai rata-rata sebesar 71,69% yang menunjukan bahwa perangkat tersebut valid dan layak digunakan; dan(2) hasil belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan pembelajaran mastery learning rata-rata adalah 61,48 dan 84,91. Kata kunci : Model pembelajaran...
Al Khawarizmi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika
This article was aimed at viewing the effectiveness of Mastery Learning approach with an understanding of concepts and problem-solving abilities of students at STAIN Gajah Putih Takengon.The samples were students of Islamic Education Studies Program (PAI) of the third semester taking the Basic Statistics Academic Year 2017/2018. The instruments of this research were observation sheet, test and questionnaires. Observation sheet was giving to lecturer and students, tests were giving to students to see understanding of concepts and problem-solving abilities,and questionnaires were giving to students to see student responses in learning by using Mastery Learning approach. Based on the results of this study it can be concluded that Mastery Learning approach is effective to see the understanding of concept and problem-solving ability of students PAI STAIN Gajah Putih Takengon. From the calculation of hypothesis obtained t-count was 2.67 for understanding the concept and t-count was 13.86 ...
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)
This article aims to determine the feasibility of the KKM model based on the book prototype in improving teachers' teaching abilities, to find out the process of developing the KKM model using the textbook prototype to improve teachers' teaching skills, and to determine the effectiveness of developing the KKM model in improving teaching skills through the KKM book prototype. The problem is focused on developing a minimum completeness criteria model through a book prototype to improve the ability of teachers. In order to approach this problem, a theoretical reference from the Ministry of National Education is used. Minimum completeness criteria must be included in the learning outcomes report as a reference in addressing student learning outcomes. The data were collected through a questionnaire technique by distributing questionnaires to fourth and fifth grade teachers. This data collection aims to determine the need for prototype books and information that is used as materia...
Anterior Jurnal
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan tahapan awal pelaksanaan penilaian hasil belajar sebagai bagian dari langkah pengembangan Kurikulum 2013. Kenyataan yang dijumpai di lapangan bahwa guru dalam menetapkan KKM belum mengerti dan memahami tentang mekanisme dan prosedur penentuan KKM; belum mengerti tentang kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa, belum mengerti cara menentukan KKM indikator, KKM KD, KKM SK, dan KKM mata pelajaran. Oleh karena itu, perlu diberikan informasi pada awal tahun pelajaran melalui kolektif guru, Program CLCK (Contoh, Latihan, Control Dan Kerja Mandiri) sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penetapan KKM. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah, dari hasil observasi ada peningkatan skor rata-rata dari pra siklus ke siklus I sampai ke siklus II, dimana hasil skor rata-rata observasi pra siklus hanya mencapai skor 5 sementara pada siklus I mencapai 9,3 yang artinya kompetensi guru dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal ...
2018
Penelitian Tindakan Sekolah ini dilakukan karena peneliti melihat kenyataan yang ada di lapangan bahwa masih ada beberapa guru yang belum mampu menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal yang dituntut dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Keadaan ini dapat dilihat sebagai temuan pada saat pelaksanaan tugas. Tujuan penelitian tindakan sekolah ini adalah agar guru-guru pada SD Negeri Cibanjaran Kecamatan Mangkubumi UPTD Wilayah Barat Kota Tasikmalaya dapat menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal dan sejauh mana In house training dapat meningkatkan kemampuan guru sebagai pendekatan yang digunakan kepala sekolah dalam melakuakn supervisi. Penelitian tindakan sekolah ini dilakukan di SD Negeri Cibanjaran dengan jumlah guru kelas sebanyak 13 orang, sedangkan pelaksanaan penelitian tindakan ini terdiri dari dua siklus. Hasil Penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan guru dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal dan In house training efektif sebagai pendekatan yang...
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2017
The low yield learning civics class V students of SD Negeri 017 Bagan Limau This is thebackground of this research. This research was conducted aims to improve learning outcomesCivics through mastery learning model learning. This research is a class act, carried out bytwo cycles. The data used in this research is data result of learning civics. Based on theresults of the study revealed that learning outcomes Civics increased, this is evidenced by: (a)the preliminary data of students who achieve mastery only 50% and cycle to the first increasehas reached 76% and the thoroughness of the class in the second cycle at 90%; and (b) theresults of learning civics students also increased at an average baseline value of 65 students,the first cycle to 68.25 and the second cycle increased to 74.5. Therefore it can be concludedthat the learning model of mastery learning can improve learning outcomes Civics class Vstudents of SD Negeri 017 Bagan Limau.
PeTeKa, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan kemampuan merumuskan hipotesis fisika siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sibolga melalui model pembelajaran Mastery Learning pada materi materi fluida statis. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 Siklus. Subjek penelitian adalah kelas XI-2 yang berjumlah 30 orang. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Panduan Guru (BPG), Lembar Kerja Siswa (LKS), Instrumen Tes, dan aktivitas siswa. Adapun tes yang digunakan adalah tes bentuk essay yang sudah diujicobakan dengan reliabilitas tes siklus I sebesar 0,74 dengan tingkat reliabilitas tinggi dan tes siklus II sebesar 0,89 dengan tingkat reliabilitas tinggi. Dan kedua tes tesebut masing-masing memiliki 5 soal yang valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tes kemampuan merumuskan hipotesis fisika siswa dengan menerapkan model pembelajaran Mastery Learning pada siklus I diperoleh persentase minimal cukup baik sebesar 66,67 % Dan pada siklus II meningkat menjadi 83,32% dengan indikator pencapaian telah tercapai ≥ 80%. Kemudian diperoleh kadar aktivitas siswa pada siklus I sebesar 69,63% "Cukup" dan meningkat pada siklus II menjadi 88,63% "Baik", indikator pencapain aktivitas pada siklus II juga tercapai yakni ≥ 80%.
Penerapan Model Mastery Learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Matematik Siswa
al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education, 2018
This purpose of this research is to know the implementation of the Mastery Learning to improve the ability of mathematic in every cycles, and rising of activities in learning process through Mastery Learning. The methodolgy in this research is Classroom Action Research (CAR) which consists of two cycles, whereby in each cycle consists of planning, action, observation, and reflection. Subject of this research is students of class IV (grade four) MIN 1 Bandung, West Java Indonesia. The results in this research is the implementation of Mastery Learning in each cycles by teachers and students increased sharply. In addition, the average mathematical ability of students in the first cycle which is 79.75, and in the second cycle is 83.85, furthermore the rate of mathematical ability in the last cycle is 86,7 (a very large majority). Thus, the application of Mastery Learning can improve students' mathematical ability.
Jurnal Geliga Sains: Jurnal Pendidikan Fisika, 2018
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar fisika dasar II mahasiswa Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan pada materi kelistrikan. Subjek penelitiannya adalah mahasiswa semester 2 Teknik Industri Sekolah Tinggi teknologi Pelalawan. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes hasil belajar yang diberikan sesudah penerapan strategi mastery learning. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yang meliputi tingkat penguasaan mahasiswa. Hasil analisis data menunjukkan hasil belajar mahasiswa dikategorikan cukup. Penerapan strategi mastery learning dapat meningkatkan hasil belajar fisika mahasiswa pada materi kelistrikan.