Bertemu Allah: Kajian Tematik Kata Al Liqa' dalam Al Qur'an Perspektif Imam Al Qushairi (original) (raw)

Konsep Al-Rizq Perspektif Al-Qur’an

Mubeza, 2022

Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui caranya konsep al-rizq dalam perspektif Al-Qur'an. Al-Rizq sering dikaitkan dengan kekayaan atau penghasilan yang diperoleh seseorang. Dalam ekonomi konvensional, kesejahteraan saja disesuaikan dengan pendapatan masyarakatnya. Sementara itu, dalam ekonomi Islam ada konsep Al-rizq di mana pendapatan adalah dibahas secara keseluruhan sehingga dapat diketahui yang satu haq dan mana yang batil. Dalam studi ini penulis menggunakan metode sastra belajar dengan mempelajari berbagai referensi buku serta hasil serupa penelitian sebelumnya yang bermanfaat untuk memperoleh landasan teori dari masalah yang akan diteliti. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam Al-Qur'an arti rezeki bukan hanya terlihat secara material, seperti makanan, buah-buahan atau pakaian yang bisa digunakan. Selain itu, konsep rezeki menurut Al-Qur'an adalah segala sesuatu yang diberikan Allah kepada manusia baik berwujud maupun tidak berwujud yang dapat bermanfaat dirinya d...

Analisis Kajian Metodologis atas Kitab Tafsir Lathaif al-Isyarat Karya Imam al-Qusyairi

Jurnal Iman dan Spiritualitas

Adanya tafsir lathaif al-Isyarat merupakan bentuk dari mendamaikan ilmu syariat dan hakikat dengan tujuan memberikan pemahaman bahwa tidak terjadi kontradiktif antara hakikat dan syariat. Dan pada intinya setiap karya tafsir tidak akan pernah lepas dari latar belakang mufassir sendiri. Penelitian ini termasuk kajian kepustakaan dengan rujukan primer dan sekunder yaitu tafsir lathaif al-Isyarat sebagai rujukan primer, sedangkan rujukan sekunder menggunakan buku, jurnal yang terfokus pada aspek metodologis. Tujuan dari adanya penelitian ini untuk mengeksplorasi penafsiran Al-Qusyairi terhadap Lataif Al-Isyarat dan metode khusus yang dipakainya dalam penafsiran tersebut. Kajian hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa Al-Qusyairi adalah seorang sufi yang berupaya menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan menggunakan konsep tasawuf, serta bahasa sastra untuk mengenalkan pembaca pada perasaan jiwa sufi. Urgensinya untuk membela tasawuf pada masa Sultan Thaghral. Kedua, dari segi met...

Perdebatan dalam Al-Qur’an: Analisis Tematik Ayat-Ayat Mujadalah yang Turun di Makkah (Makkiyyah)

Islamika Inside: Jurnal Keislaman dan Humaniora, 2021

This study discusses the dispute between the infidels and prophets mentioned in the Qur'an (mujadalah verses). Therefore, the study used refers to the maudu'i method (thematic method). The study concludes that the topic of the mujadalah verses consists of (1) the dispute is a natural human tendency (fiṭrah); (2) the prophets and the truth of the divine revelation were always disputed by the infidel (kāfir); (3) Allah commands the believers (mu'mīn) to debate them wisely (ḥasanah), even though the infidels use the despicable manner (baṭil), and; (4) Allah will difinitely punishes anyone who denies the truth of His revelation. Keyword : Mujadalah Verses, Maudu'i Method, the Truth of Divine Revelation, the Dispute between Prophets and Infidels Abstrak: Penelitian ini membahas perdebatan antara orang kafir dan nabi yang disebutkan di dalam al-Qur'an (ayat-ayat mujadalah). Oleh karena itu, kajian yang digunakan mengacu pada metode maudu'i (metode tematik). Penelitian ini menyimpulkan bahwa topik-topik dari ayat-ayat mujadalah tersebut terdiri dari (1) perdebatan merupakan fitrah manusia; (2) para nabi dan kebenaran wahyu Allah selalu diperdebatkan oleh orangorang kafir; (3) Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk berdebat dengan cara yang baik, meskipun mereka menggunakan cara yang tercela, dan; (4) Allah akan menghukum siapa saja yang mengingkari kebenaran wahyu-Nya.

Analisis Tematik Subjek Dakwah Dalam Al-Quran

Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan, 2019

Da'wah is an activity to invite people to go straight (right path) based on the Quran and Sunnah of the Prophet. Da'wah gets its existence in the Quran that appears with various variants. This article aims to uncover the variants of the word preaching in the Quran by using thematic analysis of the subject of preaching in the Quran. The study results show that in the Quran the da'wah was carried out by God, angels, demons and humans. Da'wah subjects from the human class can be carried out by believers, Mushrikin and liars. Furthermore, the da'wah subjects of the human group appear in groups, and institutions: formal and informal. From the discussion on the subject of da'wah, the subject of that da'wah is essentially the prophet who is in the Quran. Keywords: Dai, Missionary, Da'wah Subjects, Ulama. Abstrak Dakwah merupakan kegiatan mengajak manusia ke jalan lurus (sirath al-mustaqim) berdasarkan panduan al-Quran dan Sunnah Nabi. Dakwah mendapatkan eksistensinya dalam al-Quran yang muncul dengan berbagai variannya. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap varian kata dakwah dalam al-Quran dengan menggunakan analisis tematik subjek dakwah dalam al-Quran. Hasil kajian menunjukan bahwa dalam al-Quran dakwah itu dilakukan oleh Allah, malaikat, setan dan manusia. Subjek dakwah dari golongan manusia dapat dilakukan oleh mukminin, musyrikin dan pendusta. Selanjutnya, subjek dakwah dari golongan manusia muncul dalam bentuk berkelompok, dan lembaga: formal dan non-formal. Dari pembahasan tentang subjek dakwah, yang menjadi subjek dakwah itu pada hakikatnya adalah nabi yang berakhlakan al-Quran.

TAFSIR MAUDHU'I (Kajian Tematik Dalam Al-Quran

Pengkajian sebuah surat Al-Qur'an sebagai satu kesatuan yang utuh memang akan menghasilkan penafsiran yang memuaskan, apalagi di dalamnya dijelaskan misinya secara umum dan khusus, serta keterkaitan antara tema-tema yang ada sehingga akan nampak keseragamannya. Ulama yang menempuh metode penafsiran maudhu'i seperti ini diantaranya adalah Al-Alamah, Al-Fakr Razi yang amat berjasa dalam memulai penafsiran secara maudhu'i ini. Metode ini juga digunakan oleh DR. Muhammad Mahmud hijazi dalam Tafsir al-Wadhih, di dalam al-Muwafaqot, As-Syatibhi juga menulis sebuah kajian menarik tentang persoalan metode maudhu'i ini. Beliau berkata: "satu surat, walaupun memiliki hukum dan makna yang berbeda, tetapi sessungguhnya memiliki tujuan yang seragam".

KRITIK LITERALISME DALAM MEMBACA AL-QUR'AN

2021

Pemikiran Nasr Hamid Abu Zaid cukup memberikan inspirasi terhadap perkembangan pemikiran keagaamaan, terutama dalam teori hermeneutiknya. Secara umum, teori hermenutika yang dilakukan oleh Abu Zayd lebih bercorak humanis-kritis terhadap studi al-Qur'an sebagai pembacaan productive hermeneutics menurut istilah Hans Georg Gadamer, dan al-qira'ah al-muntijah menurut istilah Nasr Hamid Abu Zayd. Abu Zayd percaya bahwa memahami al-Qur'an tidak terbatas pada penjelasan atau pendapat seseorang, tetapi melibatkan proses interpretasi untuk menangkap signifikansi dari teks literal. Dengan menggunakan hermeneutik Abu Zayd, al-Qur'an merupakan ikon islam dan pada saat yang sama representasi budaya arab itu sendiri tidak secara harfiah mutlak, tetapi terbuka untuk interpretasi. PENDAHULUAN Kebutuhan pengkajian al-Qur'an sudah mulai terasa sejak masa awal sejarah penyebaran Islam dan mencapai respon keilmuan yang cukup penting. Pembaharuan metodologi tafsir al-Qur'an meniscayakan pergeseraan cara pandang terhadap teks al-Qur'an sebagai objek kajian. Masalah utama dalam studi al-Qur'an adalah mengembalikan kaitan antara kajian al-Qur'an dengan kajian bahasa dan kritik sastra. Antara kajian al-Qur`an dengan sastra tersusun berbagai ilmu yang porosnya satu, yaitu teks, baik teks tersebut berupa al-Qur`an ataupun hadits Nabi. Persoalan tafsir-ta`wil sebagai kajian ilmiah terhadap al-Qur`an bukanlah tingkat obyektivitas atau subyektifitasnya, namun terhindarkannya dari kecenderungan

Kajian Semantik Al-Qur'an: Melacak Kata Muslim Dalam Al-Qur‟an

2017

Penelitian ini akan mencoba melakukan penelitian semantik makna muslim dalam al qur’an. Apa makna kata muslim dalam al qur’an ? berapa banyak ayat yang memuat kata muslim dalam al qur’an ? Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan semua ayat yang mengandung atau terdapat kata muslim baik dia berbentuk tunggal atau berbentuk jamak (banyak). Dari berbagai makna kalimat tersebut, kemudian dilakukan analisa makan kata muslim perkalimat atau per ayat, barulah kita mendiskripsikan apa itu muslim ? Kata muslim terdapat di 39 ayat yang tersebar di 24 surat. Kata muslim disematkan kepada para Nabi dan pengikutnya. Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir dan kata muslim disematkan kepada Nabi Muhammad dan pengikutnya. Sifat orang muslim diantaranya : Beriman kepada Al qur’an, Beriman kepada semua Nabi, Beribadah hanya kepada Allah tidak mempersekutukan Nya dengan apa pun, Berdakwah kepada tauhid dengan ikhlas mengharapkan pahala dari Allah, Istiqomah dalam ketakwaan, Tidak sombong dan berse...

Wacana Linguistik dalam Al-Quran

Manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lain, agar komunikasi di antara mereka berjalan dengan baik dan lancar dibutuhkan sarana yang mampu menjembatani keinginan dan maksud yang akan disampaikan, dalam hal ini media komunikasi yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Beberapa pakar berupaya memberikan definisi bahasa. Ibnu Jinni, seorang linguis Arab mendefinisikan "bahasa sebagai bunyi yang digunakan oleh setiap kaum untuk menyampaikan maksudnya".