Kajian Taksonomi Pembelajaran (original) (raw)
Related papers
Banyak upaya yang dilakukan ilmuwan pembelajaran dalam mengklasifikasikan variabel dalam pembelajaran, namun klasifikasi yang nampak lebih rinci dan memadai sebagai landasan pengembangan suatu teori pembelajaran seperti yang dikemukan Regeluth, dkk (1977).
Dari penulis Taksonomi pembelajaran sebagaimana yang diuraikan oleh Bloom, Engelhart, Furst, Hill dan Krathwohl (1956), sudah sejak lama digunakan di dunia pendidikan Indonesia, termasuk Jurusan Pendidikan Biologi UPI. Direvisinya taksonomi Bloom, sekaligus menunjukkan bahwa taksonomi pembelajaran Bloom masih relevan dengan perkembangan pendidikan saat ini. Tulisan ini didasarkan pada buku: " A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives " yang ditulis oleh Anderson, Krathwohl, Airasian, Cruikshank, Mayer, Pintrich, Raths, dan Wittrock (2001) dan sejumlah artikel lain yang relevan. Untuk lebih memperjelas penjelasan, contoh-contoh semaksimal mungkin saya ambil dari bidang biologi. Karena keterbatasan saya dalam mencari padanan istilah yang tepat dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, istilah bahasa Inggris tetap dicantumkan supaya pembaca bisa mudah dalam merujuk asal istilah bahasa Indonesia yang saya gunakan. Pendahuluan Sejak diterbitkan pertama kali pada tahun 1956, buku " The Taxonomy of Educational Objectives, The Classification of Educational Goals, Handbook I: Cognitive Domain " , yang ditulis oleh Bloom, Engelhart, Furst, Hill dan Krathwohl (1956) sangat luas pemakaiannya, termasuk di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari fakta bahwa buku itu telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa (lebih dari 20 bahasa). Pada tahun 2001 diterbitkan edisi revisi buku tersebut yang berjudul " A Taxonomy for Learning and Teaching and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives " (Anderson, Krathwohl, Airasian, Cruikshank, Mayer, Pintrich, Raths, dan Wittrock, 2001). Tulisan ini menyajikan gambaran singkat taksonomi tujuan pembelajaran yang baru dan perbedaan penting antara sistem taksonomi yang lama dan taksonomi yang baru. Dengan demikian diharapkan pembaca yang telah mengenal taksonomi yang lama dapat mengenali taksonomi yang baru serta mendapatkan gambaran perbedaan antara keduanya. Bagi pembaca yang belum mengenal taksonomi yang lama, tulisan ini dapat menjadi informasi tentang manfaat taknomi tujuan pembelajaran serta bagaimana menerapkan taksonomi tujuan pembelajaran dalam praktek.
Pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen dari sistem instruksional di samping pesan, orang, teknik latar dan peralatan. Pengertian media ini masih sering dikacaukan dengan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Peralatan atau perangkat keras merupakan sarana untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.
Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin S. Bloom
Satya Widya, 2013
Fokus utama dalam tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan perubahan Taksonomi Bloom diantaranya perubahan nama dalam taksonomi yang mengambil bentuk menjadi kata kerja, perubahan urutan taksonomi dimana evaluasi dalam taksonomi lama terdapat pada urutan akhir berubah menjadi urutan kelima dan sintesis dalam taksonomi lama diganti menjadi mencipta, dan perubahan sub kategori. Tulisan ini juga menguraikan tentang hal-hal penting dalam revisi taksonomi seperti pengetahuan metakognisi dan tabel taksonomi. Serta manfaat taksonomi revisi dalam belajar bermakna. Taksonomi Bloom menjadi kasifikasi pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk memprediksi kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran. Pengaruh taksonomi Bloom lama telah dirasakan sampai saat ini dan memberi manfaat yang sangat berharga. Revisi taksonomi Bloom meliputi perubahan nama dalam taksonomi dari kata benda menjadi kata kerja, urutan taksonomi yang melingkupi perubahan tata letak evaluas...
Taksonomi bloom dalam pembelajaran
Dalam pembuatan dan pelaksanaan evaluasi, untuk memperoleh rumusan tujuan instruksional yang operasional, tujuan tersebut harus diklasifikasikan dalam bentuk yang lebih rinci. Klasifikasi tujuan yang dikemukakan oleh Benyamin S. Bloom dan kawan-kawan (1956), yang dikenal dengan Taksonomi Bloom, lebih banyak dipergunakan.
Pengertian Taksonomi dan Strategi Pengajaran
Di dunia pendidikan, sudah banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang taksonomi dan strategi dalam pengajaran. Hal ini dapat memudahkan guru/pengajar dalam pembelajaran atau orang yang sama sekali belom mengerti tentang Taksonomi dan Strategi dalam pembelajaran.
Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tassein yang berarti mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Jadi Taksonomi berarti hierarkhi klasifikasi atas prinsip dasar atau aturan.
Analisis Taksonomi pada Soal Asesmen Kompetensi Minimum Literasi Membaca di SMK Negeri 3 Pekanbaru
Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
The Minimum Competency Assessment (AKM) measures literacy achievement to map the quality of education in Indonesia with international standards. This AKM aims to identify student achievements when working on AKM questions in terms of the reading literacy process. The importance of AKM training is to improve teacher skills in developing learning frameworks that lead to students' reasoning in literacy. This study aims to determine the cognitive level of reading literacy AKM at SMK Negeri 3 Pekanbaru. This research method is content analysis with a qualitative approach. The analysis uses qualitative methods to interpret the cognitive level of the items. Based on the study results, the instrument question classification I percentage was 80% for C2 (Understanding); and 20% for C4 (Analysis). The percentage of instrument II questions is 74% for C2 (Understanding), 22% for C4 (Analysis), and 3% for C6 (Create). The cognitive level dominates the lower level, namely C2 (Understanding). W...