pelatihan bimtek (original) (raw)
2019
Kemampuan membaca, komunikasi verbal, dan mengenal objek merupakan kegiatan belajar bagi anak sejak dini. Hal ini menjadikan pentingnya proses pembelajaran anak saat menginjak usia sekolah lanjut. PAUD/TA Cut Nyak Dien merupakan salah satu satuan Pendidikan Usia Dini, kegiatan pembelajarannya sudah baik namun guru masih kesulitan pada saat pembelajaran kemampuan tersebut dan masih lemahnya kemampuan membaca pada beberapa siswa.Disamping itu, guru pengajar juga masih belum memanfaatkan IPTEK dalam pembelalajarannya, padahal anak-anak jaman sekarang sudah banyak yang mengenal gadget untuk bermain atau belajar (game edukatif) dengan memanfaatkan gadget berupa handphone atau laptop orang tuanya. Dengan demikian perlu dipikirkan bagaimana memberikan kegiatan belajar yang dirasa lebih menarik, menyenangkan, dan interaktif menggunakan IPTEK. Kegiatan yang dilakukan ini bertujuan untuk: 1) Meningkatkan pengetahuan guru tentang penggunaan media pembelajaran dengan bantuan Iptek; 2) Memberika...
Pelatihan Pembuatan Produk Lempok Cempedak
Jurnal INKAM, 2022
Sosialisasi produk olahan cempedak di Desa Gunung Seriang Baratan, bertujuan untuk membangun sinergi Pemuda dan ibu PKK dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Baratan Gunung Seriang dengan memanfaatkan potensi SDA sebagai produk pangan alternatif dalam pembuatan produk lempok. Kegiatan Pelatihan ini dilaksanakan di Gedung Serbaguna Desa Gunung Seriang Baratan yang diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari apparat desa, perwakilan RT, Ibu PKK dan Mahasiswa Universitas Kaltara. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan melakukan sosialisasi sekaligus melakukan pelatihan pembuatan produk dengan praktek secara langsung pembuatan produk olahan lempok cempedak. Hasil dari kegiatan ini adalah para peserta memiliki keterampilan dan pengetahuandengan memanfaatkan potensi buah cempedak dapat meningkatkan nilai jual dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat desatersebut
Bimtek , 2019
Pendahuluan Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa karena yang belajar adalah siswa. Namun demikian, tidak sedikit desain pembelajaran yang dibuat lebih banyak menuliskan apa yang akan dikerjakan guru selama pembelajaran. Berdasarkan pengalaman mengobservasi pembelajarn selama ini menunjukkan bahwa desain pembelajaran yang efektif adalah yang ber-fokus pada kegiatan siswa daripada apa yang dilakukan guru. Kegiatan siswa dalam belajar antara lain mendengarkan, mengikuti perintah, membaca, menulis, berdiskusi, berkolaborasi, menggambarkan, melakukan percobaan, menyampaikan pendapat, pemahaman, atau gagasan. Perlu kombinasi menarik dalam menciptakan kegiatan siswa supaya partisipasi belajar siswa tetap tinggi dan terhindar dari rasa bosan. Selain itu, perlu dikembangkan strategi yang dapat memastikan semua siswa mau menjawab semua pertanyaan/permasalahan/ tantangan, bukan hanya siswa yang pintar. Salah satu tujuan mengapa desain pembelajaran dari sudut pandang siswa adalah agar kita dapat meningkatkan keterlibataan siswa dalam belajar. Melalui sudut pandang kegiatan siswa ini kita fikirkan situasi belajar seperti apa yang paling efektif yang perlu diciptakan agar siswa belajar optimal, kemudian prediksi respon siswa seperti apa yang mungkin terjadi, serta bantuan kepada siswa atau antisipasi apa yang perlu kita lakukan. Apa yang Siswa Perlu Lakukan di Kelas Pembelajaran yang kita lakukan perlu melibatkan siswa dimana mereka diminta untuk berpikir memahami tentang konsep atau kebenaran, memperluas pemikiran/pemahaman ke situasi baru, berlatih mengkomunikasikan pemahaman atau pendapat kepada orang lain, dan menumbuhkan kreativitas serta inovasi. Dalam membantu siswa belajar mereka perlu berinteraksi dengan media atau bahan atau situasi baru. Hal ini diperlukan agar mendorong siswa berpikir, meganalisis, dan mendapatkan pemahaman atau terjadi perluasan pemahaman mereka. Berpikir itu sendiri adalah keterampilan yang harus diajarkan dan dikembangkan agar semua pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Berpikir dan menganalisis informasi, data, atau fakta harus menjadi dasar bagi instruksi yang terjadi di ruang kelas. Selain itu, mengembangkan keterampilan atau berlatih dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi, atau berinovasi juga merupakan hal penting.