Di balik Garis Batas Inonesia dan Timor Leste (original) (raw)

Indonesia dan Lingkar Pasifik Melanesia

Shahril Hasibuan, 2019

Indonesia sebagai penggagas pembentukan ASEAN, ingin memberikan pengaruh yang besar pada kawasan Pasifik Selatan. Dengan dasar kesamaan rumpun Melanesia di Indonesia Timur. Dengan semangat perdamaian dan kedaulatan kehadiran Indonesia di Forum MSG ( Melanesia Spearhead Group) adalah untuk mengatakan pada dunia Internasional bahwa Papua adalah bagian dari kedaulatan Indonesia

Pembangunan Sistem Informasi Pelintas Batas Wilayah Negara Indonesia Dan Timor Leste

Jurnal Ilmiah Flash

Proses administrasi yang selama ini dilakukan pada pos perbatasan di Wini (sebelum dibangun PLBN terpadu) adalah dengan cara menulis data paspor atau Pas Lintas Batas (PLB) pada sebuah kartu kemudian direkapitulasi. Administrasi yang kurang baik tersebut berakibat pada tidak rapinya penyimpanan data dan kesulitan pencarian data serta penyajian laporan. Pada penelitian ini akan diterapkan model waterfall dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah sistem informasi untuk diterapkan pada otoritas imigrasi dalam mendata dan mengontrol pelintas batas wilayah guna mendukung kebijakan dan strategi nasional pemerintah dalam pengelolaan kawasan perbatasan antarnegara. Hasil dari penelitian ini akan bermanfaat untuk modernisasi dan perbaikan administrasi otoritas imigrasi pada PLBN terpadu di Wini.

Strategi Pemerintah Republik Indonesia Dalam Penanganan Masalah Pelintas Batas Indonesia-Timor Leste

Jurnal Hubungan Internasional

ABSTRACTThe urgency to set up the Border Between Indonesia and Timor-Leste and the border crossers is based on much more complex historical reasons than the arrangement of Indonesia's borders with other countries. Border governance policies between Indonesia and Timor-Leste are characterized by: border governance policies indicate a desire to adopt an integrated approach, governance practices tend to be fragmented where two very dominant approaches are the security approach and the socio-economic welfare approach. A border governance policy that ignores cultural identity variables leads to a reverse response, namely the use of cultural identity to challenge the country's dominant conception and policy in border governance. The phenomenon of "rat road" and other cross-border interaction networks called illegal by the state can be read as a form of local community resistance to the claim of state sovereignty over the border. In an integrated border governance policy,...

Problematika Di Daerah Perbatasan Darat Antara Indonesia-Timor Leste

2021

Perbatasan adalah salah satu bentuk untuk menetapkan batas-batas internasional antar negara. Faktor penting untuk pembangunan perdamaian regional yang menimbulkan kecemasan bila tidak adanya kepastian letak batasan. Fenomena batas bisa dikatakan masalah yang cukup berpengaruh yang berdampak pada Indonesia. Salah satunya adalah perbatasan darat dengan Timor Leste. Perbedaan pendapat pada alinea ketiga (tiga) batas negara merupakan masalah Indonesia dan Timor Leste memiliki hubungan yang serius. Kajian ini bertujuan untuk Pelajari tentang upaya Indonesia dalam menyelesaikan masalah perbatasan Indonesia-Timor Leste berada di bagian perbatasan negara. Adanya sebuah perjanjian internasional kedua belah negara berfungsi agar kesepakatan yang telah dibuat tersebut tidak dilanggar masing-masing negara. Penetapan batas wilayah haruslah sesuai, dan dan juga untuk wilayah tertentu yang masih saling klaim dilakukan clear area

Penanganan Permasalahan Perbatasan Negara Indonesia Dan District Oecusse- Timor Leste

2019

East timor is a country that border in direct contact with indonesia, then one of the not frequently he explained the wialayah border. Apart from one of the countries bordering country, both indonesia and east timor has its own uniqueness is still have a relative were very close between the two communities in the border area. As for the problem of writing this which are how the role of the two countries in solving the law that is not to prolonged?And strategies whatever used by the two countries to deal with the problem? .As for the type of research is empirical research using pedekatan empirical in the form of interview and observation.The results of the study find that during this beluam it appears perception in the determination of the boundaries of land walapun keduan countries have now negotiates on the provision of the boundaries of.Therefore suggested in setting the boundaries of should be involved the figures customary as the two countries as a witness of history.

Status Dan Permasalahan Teknis Dari Delimitasi Batas Laut Indonesia – Timor Leste

Dengan resminya Timor Lorosae menjadi suatu negara yang berdaulatpada 20 Mei 2002 yang lalu, maka batas negara (baik darat dan laut)antara Indonesia dan Timor Lorosae perlu ditetapkan dan ditegaskankembali sehingga sah secara hukum Internasional. Proses penetapandan penegasan (delimitasi dan demarkasi) batas laut antara Indonesiadengan Timor Leste akan dimulai dalam waktu dekat ini. Makalah inimenjelaskan secara umum hasil studi kajian terhadap aspek teknis yangperlu diperhatikan dalam proses delimitasi batas laut tersebut.

Factors Inhibiting Indonesia-Timor Leste Border Delimi- tation in Manusasi Village (2014-2018) Faktor Penghambat Delimitasi Batas Darat Indone- sia-Timor Leste di Desa Manusasi (2014-2018

Global & Strategis, 2020

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membahas faktor penghambat delimitasi batas darat yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan Timor Leste pada unresolved segment di Desa Manusasi periode 2014-2018. Penelitian ini menggunakan issue-level approach dari kajian sengketa wilayah yang menyatakan bahwa kombinasi faktor kewilayahan dan visibilitas domestik merupakan faktor yang berpengaruh terhadap dinamika sengketa wilayah. Dalam hal ini, dinamika sengketa yang masih berlangsung namun relatif stabil disebabkan karena kombinasi kewilayahan yang memiliki nilai, baik tampak maupun tidak tampak, namun visibilitas di level nasional kurang. Argumennya, wilayah yang memiliki nilai tertentu akan sulit diselesaikan sehingga memerlukan waktu lama. Namun kurangnya visibilitas sengketa diantara masyarakat di level nasional membuat tensi tetap stabil dikarenakan absennya tekanan dari masyarakat kepada pemerintah untuk menyelesaikan sengketa ini. Penelitian ini menemukan bahwa kombinasi kedua faktor ini juga berpengaruh dalam kasus delimitasi batas darat Indonesia-Timor Leste di Manusasi hingga 2018. Kata Kunci: Delimitasi Batas Darat, Indonesia-Timor Leste, Desa Manusasi (Bijael Sunan-Oben) This research aims to discuss factors inhibiting land border delimitation between Indonesia and Timor Leste on the unresolved segment in Manusasi Village between 2014 and 2018. This research uses issue-level approach from the study of territorial dispute which stated that the combination of territoriality and domestic visibility are among factors contributing to the dynamics of territorial disputes. In this case, the dynamics of the dispute which was still ongoing yet relatively stable is the result of the combination of its territoriality which is salient for its tangible or intangible value. However, the lack of visibility among audience at the national level keep the tension of the dispute stable because of the lack of pressure from the society to the government to solve this dispute. This research found that the combination of these two factors also contributes to the case of land border delimitation between Indonesia and Timor Leste in Manusasi until 2018.