Nanoenkapsulasi (original) (raw)

Nanoenkapsulasi Minyak Biji Kelor

Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa, 2019

Minyak biji kelor merupakan golongan edible oil berasal dari biji tanaman kelor yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antiaging, emolient, perawatan rambut dan pencerah kulit. Nanoenkapsulasi adalah proses melapisi suatu zat sebagai bahan inti dalam suatu membran polimer yang berukuran 1-1000 nm. Penelitian ini bertujuan mengembangkan nanokapsul minyak biji kelor dan mendapatkan formula terbaik berdasarkan derajat ukuran partikel dan stabilitas sistem nanokapsul. Nanoenkapsulasi minyak biji kelor dilakukan dengan metode emulsifikasi-evaporasi menggunakan polimer polivinil alkohol (PVA), asam polilaktat (PLA) dan Na alginat dan surfaktan polisorbat 80. Karakterisasi nanokapsul meliputi kejernihan, ukuran partikel, zeta potensial, morfologi partikel dan stabilitas nanokapsul. Selanjutnya dipilih formula dengan ukuran partikel nanometer dan yang paling stabil. Formula I dengan polimer PVA-polisorbat 80 merupakan formula terpilih dengan ukuran partikel 187 nm ± 13,05, polidispe...

Nanoteknologi Manivestasi Nanosciences

Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 2017

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran lebih mendalam tentang konsep nanosciences dan nanoteknologi, yang berkembang sangat pesat di abad ini. Dengan menggunakan metode library research (penelitian kepustakaan) dicoba untuk menelaah dan menganalisis buku-buku yang berkaitan langsung maupun tidak langsung. Pada penjelasan teori, digunakan teknik berpikir deduktif dan induktif. Dalam analisis, digunakan teknik komparatif (perbandingan), yaitu dengan membandingkan konsep sains dari berbagai buku dan jurnal.Hasil analisis menyatakan bahwa konsep Nanoteknologi merupakan suatu teknologi yang dihasilkan dari pemanfaatan sifat-sifat molekul atau struktur atom apabila berukuran nanometer (nanoscience). Nanoscience adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan materi yang berukuran 0,1 nm sampai 100 nm. Nanoteknologi merupakan teknologi yang berusaha mengembangkan dan memanfaatkan semua yang sudah dipelajari dalam nanoscience.

Aplikasi Teknologi Nanoenkapsulasi sebagai Delivery System Fitobiotik Alami untuk Ternak

Buletin Profesi Insinyur, 2019

Teknologi nanoenkapsulasi merupakan suatu teknologi penyalutan partikel dimana memiliki diameter ukuran dari mikrometer sampai nonometer yang menggunakan suatu bahan enkapsulan khusus hingga membuat partikel tersebut mempunyai sifat fisikokimia yang diinginkan. Dalam sistem pengantaran komponen bioaktif fitobiotik pada target organ, nanoenkapsulasi berperan sebagai pembawa (carrier) senyawa bioaktif yang ada di dalam matriksnya. Nanopartikel memiliki ukuran yang sangat kecil akan tetapi luas permukaan untuk proses terjadinya reaksi kimia lebih lebar, sehingga menjadikan pencernaan dan pemanfaatan nutrien dalam tubuh ternak lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari nanoenkapsulasi fitobiotik alami untuk ternak. Karakteristik dari nanenkapsulasi fitobiotik alami diteliti dengan menggunakan metode gelasi ionik antara ekstrak daun sirsak, kitosan dan STPP. Parameter yang diamati yaitu karakteristik nanoenkapsulasi ekstrak daun sirsak (NEDS) meliputi uku...

LAPORAN ISOLASI DNA NANAS

KELOMPOK 16 FAJRILDA, SEPTI RATNA, LAURA, 2022

DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah molekul utama yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap organisme. DNA ini tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotidaDalam praktikum isolasi DNA menggunakan metode kasar (Kitchen Preparation), langkah pertama yang kami lakukan adalah menyiapkan buah nanas yang akan digunakan sebagai objek pengamatan, setelah buah disiapkan, langkah selanjutnya adalah mengambil 100 gr daging buah nanas untuk dihaluskan. Sementara itu, larutkan sunlight kedalam 100 ml aquades, diaduk perlahan dan usahakan jangan sampai berbusa, hal ini bertujuan untuk mempermudah peroses pengamatan munculnya gelembung-gelembung DNA sekaligus untuk melisis sel pada buah. Sunlight yang sudah dilarutkan tadi dicampur dalam 100 gram buah yang sudah dihaluskan. Kemudian tambahkan 2 sendok garam dapur kedalam dan diaduk selama 10 menit sampai diperoleh campuran yang homogen. Penambahan garam dapur bertujuan untuk memudahkan pemisahan benang-benang DNA dari larutan dan untuk mengendapkan kotorannya sehingga benang-benang DNA tersebut akan mudah diamati. Langkah berikutnya adalah melakukan penyaringan hasil campuran sebanyak 2 kali untuk memisahkan kotoran yang mengendap dengan sari buah 20 ml hasil penyaringan pada tersebut kemudian ditambahkan 5 ml etanol 96% dingin. Etanol ini berfungsi untuk menggumpalkan DNA. Dan langkah akhir adalah melakukan pengamatan proses timbulnya benang-benang DNA, mulai dari warna, bentuk dan jumlah DNA yang dihasilkan. Pada percobaan yang telah dilakukan, diperoleh 2 lapisan larutan, lapisan 1 yaitu lapisan DNA yang terbentuk dan lapisan 2 yaitu larutannya. DNA Nanas yang dihasilkan berwarna putih pada lapisan bagian atas campuran larutan. DNA berbentuk benang-benang halus dengan jumlah yang cukup banyak.

Optimasi Pembuatan Nanoselulosa dari Rumput Alang-Alang

FLUIDA

Pada era sekarang ini, pemanfaatan nanoselulosa sudah sangat luas pada berbagai bidang, seperti farmasi, kosmetik, elektronik, dirgantara, dsb. Proses pembuatan nanoselulosa dapat dilakukan dengan berbagai cara bergantung pada bahan baku selulosanya, tetapi secara umum meupakan kombinasi dari perlakuan kimia dan mekanik .Rumput alang-alang (Imperata Cylindrica) dapat dijadikan sebagai sumber selulosa dengan kandungan selulosanya berkisar 40%. Ekstraksi selulosa dari rumput alang-alang diawali dengan proses delignifikasi dan dilanjutkan dengan proses bleaching menggunakan H2O2 dan NaOH. Serat selulosa diperoleh kemudian dihidrolisis dengan asam sulfat 64% pada suhu variasi 35 dan 45 ͦC, pengadukan divariasikan pada 250, 500 dan 750 rpm serta lamanya hidrolisis divariasikan 1, 2, dan 3 jam. Sebelum hasil hidrolisis dinetralkan terlebih dahulu disonifikasi dengan variasi waktu 20 dan 30 menit. Untuk pengujian hasilisolasi nano selulosa digunakan cara SEM (Scanning Electron Microscopes)...

nanoteknologi

abstrak Rapid development of nanotechnology is expected to transformmany areas of food science and food industry with increasing investment and market share. In this article, current applications of nanotechnology in food systems are briefly reviewed. Functionality and applicability of food-related nanotechnology are highlighted in order to provide a comprehensive view on the development and safety assessment of nanotechnology in the food industry. While food nanotechnology offers great potential benefits, there are emerging concerns arising from its novel physicochemical properties. Therefore, the safety concerns and regulatory policies on its manufacturing, processing, packaging, and consumption are briefly addressed. At the end of this article, the perspectives of nanotechnology in active and intelligent packaging applications are highlighted.