Mengamati Pendekatan Teori Hubungan Internasional Indonesia (original) (raw)

Sebuah Review: Mengamati Pendekatan Teori Hubungan Internasional Indonesia

This paper describes the sources of International Relations Theory in Indonesia into four main points: (1) the diversity of customs and cultures that gave birth to the political culture; (2) the strong influence of Islam in Indonesia; (3) the political behavior of Indonesia’s leaders as a source of theory; (4) the improvement towards the curriculum of the study of international relations in Indonesia. As also describes the potentials of what is owned by Indonesia in the birth of the theory of international relations that can be detached from the west concepts. Keywords: International Relations Theory, Indonesian Approaches.

Teori Hubungan Internasional Relevan! Kritik terhadap Kritik

Perkembangan terkini telah menghadapkan teori Hubungan Internasional kepada kritik tajam yang terpusat pada relevansi kajian teoritis terhadap permasalahan internasional aktual. Penulis bermaksud membela relevansi filosofis dan praktis teori hubungan internasional sebagai sebuah produk intelektual. Metateori yang abstrak sekalipun terbukti sahih untuk diterapkan secara empiris. Argumen dikonfirmasi melalui dua tahapan pembahasan yang meliputi: (1) falsifikasi logika berfikir yang mencetuskan keraguan mengenai status aksiologis teori hubungan internasional, dan (2) menunjukkan konteks epistemologi yang mendukung validitas teori hubungan internasional sebagai referensi sosial dan kebijakan. Kata-Kata Kunci: teori Hubungan Internasional, kritik, relevansi, epistemologi, aksiologi, kebijakan.

Teori Hubungan Internasional Sebuah Pendekatan Paradigmatik

International relations study has been developed as a science (state of the art) of intense debate. A decade ago it was still possible to divide the field between three main perspectives -Realism, Liberalism and Marxism. Not only have these approaches evolved in new directions, they have been joined by a number of new 'ism' vying for attention, including feminism and constructivism. This writings is an introduction to the diverse worldviews that underpin contemporary International Relations (IR) theory. There are two reasons explored in this writing, First, the reasons for such diversity and the second responses to it. The first response, conquest, opposes diversity and seeks to privilege one particular worldview. The second response, coexistence, is one that finds no good reason to privilege a particular worldview, and attributes a positive value to diversity and pluralism.

Kontribusi Critical Theory Dalam Perkembangan Studi Hubungan Internasional DI Indonesia

Dauliyah Journal of Islamic and International Affairs, 2017

This article examines the main theoretical contribution of critical theory in analyzing the contemporary of international relations phenomena. Empirical and conceptual applications of critical theory as a perspective in international relations study are discussed. It is argued that critical theory has specific contribution to the development of international relations studies in Indonesia.

Prolog: Menyoal Teori dalam Ilmu Hubungan Internasional

Metodologi Ilmu Hubungan Internasional: Perdebatan Paradigmatik dan Pendekatan Alternatif, 2014

Pendahuluan Merujuk karya Imre Lakatos “Falsification and the Methodology of Scientific Research Programmes”, ada tiga landasan epistemologi yang dijadikan pijakan oleh Mohtar Mas’oed ketika membuat buku pegangan Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi, yaitu “Apa yang kita ketahui?” (yang disimpan dalam bentuk teori); “Bagaimana kita tahu itu?” (pembahasan tentang metodologi); dan “Dengan cara apa kita tahu itu?” (teknik atau metode). Meski tulisan ini tidak hendak mengulas landasan Epistemologi Lakatosian secara keseluruhan, namun landasan yang pertama yaitu “Apa yang kita ketahui?” (yang disimpan dalam bentuk teori), akan dibahas secara rinci pada bagian pra isu metodologi buku ini. Sebelum masuk kepada isu yang menjadi bahasan utama buku ini yaitu metodologi, penulis ingin menyegarkan para akademisi HI untuk mengingat kembali perjalanan pengembangan teori dalam ilmu HI. Untuk mempermudah pemahaman, penulis akan membagi sistematika tulisan ini menjadi lima bagian yang saling terkait: 1. Mengenal Teori; 2. Mendebat Teori: Masalah Asumsi Dasar; 3. Mendebat Teori: Observasi Fenomena; 4. Mendebat Teori: Evaluasi Pentingnya Teori; 5. Mendebat Teori: Kemampuan Prediksi.

Teori Hubungan Internasional,

Secara garis besar teori-teori foreign policy dapat dibagi menjadi dua pandangan epistemologis "positivis" dan "pasca-positivis". Teori-teori positivis bertujuan mereplikasi metode-metode ilmu-ilmu sosial dengan menganalisis dampak kekuatan-kekuatan material.

Pemetaan Studi Hubungan Internasional di Indonesia: Sebuah Telaah Perspektif

Kajian mengenai studi Hubungan Internasional (HI) di Indonesia masih dalam tahapan perkembangan, sehingga masih sulit untuk dibandingkan dengan studi serupa di negara-negara Eropa, bahkan bila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapore. Tulisan ini mencoba menelaah sudah sejauh mana perkembangan studi HI di Indonesia. Diawali dengan melihat silabus dan hasil wawancara dengan beberapa penstudi HI, juga dengan menelaah kembali beberapa tulisan hasil karya orang Indonesia, baik terkait dengan teori-teori HI maupun tentang politik luar negeri Indonesia, tulisan ini menemukan fakta bahwa terdapat kesamaan dalam kajian HI di Indonesia, yaitu belum dipakainya perspektif keindonesiaan dalam analisis HI.

Summary Teori Hubungan Internasional 2

Teori Hubungan Internasional 2 ______________________________________________________________________________ Apa yang membedakan pendekatan positivis dan post-positivis?