KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN USAHA AGRIBISNIS PADI PADA BKP5K KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT (original) (raw)
Related papers
Usaha di sektor petanian dibedakan menjadi 5 sub sektor yaitu sub sektor tanaman bahan pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan. Salah satu komoditas yang dihasilkan oleh sub sektor tanaman bahan makanan adalah padi yang merupakan sumber pangan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Wawancara kuesioner dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 15 Januari 2017 di Desa Bojong Murni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam laporan ini merupakan metode kualitatif dan kuantitatif. dan menggunakan teori Ekonomi. Laporan ini membahas R/C pada skala usaha petani padi di Desa Bojong Murni Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor.
KARAKTERISASI BAKTERI PENGHASIL ASAM INDOLASETAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP VIGOR BENIH PADI
The ability to produce indole acetic acid (IAA) by endophytic bacteria is one of the basic criteria for the use of bacteria as plant growth promoter agentwhich is essential for the agricultural production. The objectives of this study were to evaluate the ability of 17 bacterial isolates to produce IAA and its effect on improvement of rice seed germination and molecular identification of the selected isolates based on the 16S rRNA gene. The IAAcontentwas determined using Salkowski method measured by spectrophotometer UV-Vis and the effect of endophytic bacteria inoculation on seed germinationwas done by in vitro assay. Sequences of the selected isolates 16S rRNAamplified by PCRwere analyzed the homology against bacterial 16S rRNA database in Genebank. IAA values ranged from 6.632 to 50.053 mg/L with the highest IAA production shown by isolate 6KJ which was followed by 4PB (41.807 mg/L). Bacterial IAA increased rice seed vigor significantly compared to control. However, bacterial inoculation with different concentrations of IAA did not significantly affect, the growth of rice plants. Based on the IAA and its effect on seed vigor, 6KJ, 4PB and 2KB were selected for molecular identification. Results showed that the three isolates belonged to Bacillus genus, 6KJ as B. aryabhattai, 4PB belonging to B. cibi and 2KB having 97% homology with B. marisflavi. Further evaluation of the selected endophytic isolates producing IAA is necessary to be carried out to explore their potency as a source of hormone to promote plant growth. Keywords: indole acetic acid, endophytic bacteria, rice, vigor.
Upaya Pemerintah Daerah dalam menangani dampak pandemi Covid-19 di Provinsi Kalimantan Utara khususnya di Kabupaten Bulungan terus dilakukan, salah satu sektor yang menjadi fokus Pemerintah adalah sektor pertanian. Komoditi padi di kawasan Food estate memiliki prospek dan potensi untuk dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui faktor-faktor internal yang berpengaruh terhadap kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan agribisnis padi; (2) mengetahui faktor-faktor eksternal yang berpengaruh terhadap peluang dan ancaman dalam pengembangan agribisnis padi serta (3) mengetahui strategi dalam pengembangan agribisnis padi di kawasan Delta Kayan Food estate pada masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan pada peneltiian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan konsep manajemen strategi dan analisis IFE, EFE serta SWOT untuk menghasilkan rekomendasi strategi pengembangan agribisnis padi. Pada penelitian ini faktor internal dari kekuatan meliputi: pengalaman petani, luas lahan yang tersedia, bantuan saprodi serta kebijakan Pemerintah dalam pengembangan Food estate. Faktor kelemahan meliputi: sarana transportasi yang belum memadai, modal usaha tani, produktifitas yang belum optimal, manajemen usaha tani, kualitas padi yang dihasilkan masih rendah dan pemasaran hasil pertanian. Faktor eksternal peluang meliputi: Tanjung Selor sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Utara, kebijakan Pemerintah pusat dalam pengembangan Food estate, dan adanya perkembangan teknologi budidaya padi. Ancaman meliputi: adanya beras impor, perubahan iklim dan meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Bulungan. Dari hasil analisis IFE, EFE dan SWOT dapat dirumuskan strategi untuk pengembangan agribisnis padi kawasan Food estate pada masa pandemi Covid-19 yaitu penggunaan varietas padi yang mampu menyesuaikan dengan kondisi lahan, kemitraan dengan BUMD/BUMDes dan pihak swasta, meningkatkan akses permodalan bagi petani, dan memperluas akses pemasaran. Kata kunci: Strategi pengembangan, Agribisnis padi, Food estate, dampak Pandemi Covid-19, Kabupaten Bulungan ABSTRACT Local Government efforts in addressing the impact of the Covid-19 Pandemic in North Kalimantan Province especially in Bulungan Regency countinue to be undertaken, one of the sectors that the Government focuses on is the agricultural sector. Rice commodities in the Food estate Area have prospects and potential to develop. The purpose of the study is (1) knowing the internal factors that had an effect on the strengths and weaknesses in the development of rice agribusiness, (2) knowing the external factors that have an effect on opportunities and threats in the development of rice agribusiness, and (3) knowing strategies in the development of rice agribusiness at the Kayan Delta Food estate Area in the Pandemic of Covid-19. The method used on this assembling is descriptive analysis with IFE, EFE and SWOT strategy management concept approaches to produce strategy recommendations of the rice agribusiness development. On this research, the internal factors of strengths include: farmers experience, the available land area, SAPRODI aid as well as Government policy in the development of Food estate. The internal factors of weaknesses include: inadequate transportation facilities, agricultural capital, unoptimum productivity, management of agricultural businesses, the quality of rice produced is still low, and the marketing of agricultural products. The external factors of opportunity include: Tanjung Selor as the capital of North Kalimantan Province, the policy of the Central Government in the development of Food estate, and the development of rice cultivation technology. Threats include: imported rice, climate change and the increasing cases of the COVID-19 in Bulungan Regency. From the analysis of IFE, EFE and SWOT can be formulated strategies for the development of rice agribusiness Food estate during the Covid-19 pandemic is the use of rice
Jurnal PLANS : Penelitian Ilmu Manajemen dan Bisnis, 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, desain produk, dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen petani padi pada produk pestisida Antracol PT Bayer CropScience. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode total sampling yang berjumlah 50 orang petani Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi, dan angket (kuesioner) yang pengukurannya menggunakan skala Likert. Dan diolah secara statistik dengan metode Analisis Regresi Berganda dengan persamaan struktural Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 serta diolah dengan menggunakan SPSS17.00 for windows. Dari hasil data maka diperoleh persamaan analisis regresi berganda Y = 3,352 + 0,359 X 1 + 0,184 X 2 + 0,519 X 3. Kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat diketahui dengan koefisien determinan (R square) dengan hasil sebesar 75,5% dan sisanya sebesar 24,5% dijelaskan oleh variabel lain. Harga, desain produk dan kualitas produk berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen produk antracol 70 WP kepada petani Desa Bah Jambi II Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun. Hal ini terlihat dari F hitung > F tabel yaitu 47,318 > 2,79 pada ɑ = 5%. Secara parsial harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dengan nilai t hitung > t tabel yaitu 5,424 > 2,001, desain produk berpengaruh terhadap kepusan konsumen dengan nilai t hitung > t tabel yaitu 2,674 > 2,001, dan kualitas produk berpengatuh terhadap kepuasan konsumen t hitung > t tabel yaitu 6,426 > 2,001. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima yaitu ada pengaruh harga, desain produk dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen pada produk antracol 70 WP di kalangan petani padi Desa Bah Jambi II.
PENENTUAN KAWASAN UNGGULAN AGRIBISNIS TERNAK DOMBA DI JAWA BARAT
Mimbar Agribisnis, 2018
Perkembangan ternak domba di wilayah Jawa Barat tidak terlepas dari dukungan potensi wilayah dan kultur beternak masyarakat. Terdapat beberapa wilayah di Jawa Barat sebagai sentra pengembangan ternak domba. Namun, apakah sentra-sentra tersebut telah sesuai dengan daya tampung dan menjadi wilayah unggulan ternak domba. Oleh karena itu penelitian ini ditujukkan untuk melihat daya tampung wilayah terhadap ternak domba, wilayah unggulan ternak domba, dan wilayah pengembangan ternak domba di Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Lokasi yang dijadikan tempat studi adalah Provinsi Jawa Barat. Adapun hasil penelitiannya menunjukkan bahwa wilayah-wilayah di Jawa Barat yang memiliki Indeks Daya Dukung (IDD) hijauan berkateogri aman sebanyak 22 kabupaten/kota. Sedangkan wilayah-wilayah yang masuk kategori ternak domba sebagai ternak unggulan (LQ > 1) ada sebanyak 13 kabupaten/kota. Akan tetapi, berdasarkan hasil 2 analisis, yaitu IDD dan LQ menunjukkan hanya 8 kabupaten dan 3 perkotaan (Kota Bogor, Kota Sukabumi, dan Kota Cirebon) yang berpotensi untuk pengembangan ternak domba ke depan. ABSTRACT Sheep livestock development in West Java can not be separated from the support of the regional potential and the culture of farming communities. There are several areas in West Java as a development center for sheep. However, if the centers has been in accordance with the capacity and become a featured region of sheep. Therefore, this study conducted to see the capacity of the region to the sheep, the area featured sheep and lamb livestock development areas in West Java. The method used is descriptive quantitative method. The location was used as study is the West Java Province. The results showed that regions in West Java that has Carrying Capacity Index (CCI) at forage in secure category in 22 districts/cities. While the areas categorized that sheep as a leading commodity (LQ> 1) are as many as 13 districts/cities. However, based on the results of two analyzes, namely CCI and LQ, showed only 8 districts and 3 cities (the city of Bogor, the city of Sukabumi, and the city of Cirebon) have potential for the future development of the sheep farm.
Pembangunan pertanian ke depan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam rangka mengurangi kesenjangan dan memperluas kesempatan kerja, serta mampu memanfaatkan peluang ekonomi yang terjadi sebagai dampak dari globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia. Untuk itu diperlukan sumberdaya manusia pertanian yang berkualitas dan handal, dengan memiliki ciri adanya kemandirian, professionalitas, berjiwa wirausaha (entrepreneurship), berdedikasi, etos kerja yang tinggi, disiplin dan moral yang luhur serta berwawasan global. Sehingga petani dan pelaku usaha pertanian lainnya akan mampu membangun usaha tani yang berdaya guna dan berdaya saing. Salah satu upaya untuk meningkatkan SDM pertanian, salah satunya adalah melalui kegiatan penyuluhan pertanian.