PELATIHAN SINGKAT MINYAK DAN GAS BUMI (original) (raw)

EXPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI

Explorasi merupakan kegiatan penting dalam industri energi pada umumnya dan khususnya industri minyak dan gasbumi. Jelaslah, bahwa demi kelangsungan peradaban kita, diperlukan produksi minyak dan gasbumi secara terus menerus. Dengan demikian cadangan makin menciut, dan hanya dengan explorasi sajalah cadangan akan bertambah atau setidak-tidaknya dipertahankan. Suatu pengertian yang salah dewasa ini adalah bahwa explorasi merupakan suatu aktivitas satu kali. Banyak ahli ekonomi ataupun khalayak ramai mengira, bahwa jika suatu daerah telah diselidiki atau diexplorasi dapatlah diketahui apakah daerah itu mengandung cadangan minyak atau tidak. Mereka kemudian mengharapkan bahwa dengan dilakukannya explorasi untuk daerah tersebut, misalnya seluruh daerah Indonesia, dapatlah diadakan inventarisasi mengenai jumlah cadangan minyak kita dan sampai kapan habisnya minyak bumi ini. Dari penjelasan dalam bab-bab sebelumnya ternyata, bahwa jangankan mengenai seluk beluk cara terdapatnya minyak di dalam suatu daerah -apalagi untuk seluruh Indonesia -sedangkan cara terbentuk dan cara terdapatnya minyakbumi didalam kerakbumipun belum kita mengerti sedalamdalamnya, ataupun meramalkannya. Beberapa konsepsi dari permulaan teori antiklin, perangkap stratigrafi dan konsepsi mengenai hidrodinamika, menunjukkan bahwa pemikiran kita terus menerus berkembang dan menghasilkan konsepsi baru tentang tempat terdapatnya dan keadaan geologi minyakbumi. Sebagai suatu contoh ialah misalnya, pencarian minyak dan gasbumi di Amerika Serikat sudah berlangsung puluhan tahun, dan dilakukan oleh puluhan ribu ahli geologi, dengan modal yang sangat besar serta menggunakan berbagai metoda yang paling modern, tetapi ternyata sampai kini masih tetap dapat ditemukan cadangan baru didalam daerah yang sudah lama diexplorasi, walaupun makin lama cadangan memang makin kecil dan makin sulit untuk ditemukan. Adalah paradoxal sekali, bahwa sampai kini cadangan minyakbumi bukannya menciut, tetapi tambah meningkat, berkat usaha explorasi (Gambar 8-1), walaupun tidak merata dari tahun ke tahun (Gambar 8-2). Telah banyak contoh untuk Indonesia diberikan, seperti misalnya, suatu daerah di Sumatra Tengah yang telah diexplorasi oleh perusahaan asing yang cukup besar dan telah mengadakan hamper 20 pemboran dan menyatakan daerah itu tidak menghasilkan minyak. Tetapi kemudian daerah tersebut diambil oleh perusahaan lain dan ternyata dapat menghasilkan beberapa lapangan minyak dan cadangan baru dalam daerah yang sama. Suatu contoh lain adalah Irian Barat, yang juga telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya.

PERMASALAHAN PERPAJAKAN AKIBAT PANDEMI DISEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI

PERMASALAHAN PERPAJAKAN AKIBAT PANDEMI, 2021

Di Indonesia telah diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini sehingga menyebabkan beberapa roda perekonomian nasional menjadi terganggu. Pemberlakukan PSBB di Indonesia melarang masyarakat untuk melakukan pekerjaan dan aktivitas secara tatap muka sehingga permintaan BBM mengalami penurunan yang cukup signifikan. Selain dari sektor perekonomian nasional, penerimaan perpajakan dari sektor Minyak dan Gas Bumi mengalami penurunan pada Triwulan III 2020 yang hanya mencapai Rp26,2 Triliun, nilai ini lebih rendah 53% dibandingkan dari tahun sebelumnya pada periode yang sama di tahun 2019.Penurunan ini disebabkan karena penurunan harga minyak dunia dan lifting yang lebih rendah dari tahun lalu.