Mempertahankan Kearifan Lokal di Era Globalisasi (original) (raw)

Mengeksplorasi Kearifan Lokal: Bertindak Lokal, Berpikir Global

Society, 2017

Pelaksanaan Rebu Kasan ini selalu dikaitkan dengan pentingnya peran laut bagi masyarakat setempat dalam memenuhi kebutuhan kesehariannya. Oleh karenanya, satu pesan penting yang disampaikan oleh tradisi Rebu Kasan ini adalah: menjaga ekologi laut. Jika sistem ekologi di laut rusak oleh aktifitas pertambangan maka tradisi Rebu Kasan sudah tidak memiliki makna apapun. Banyak pihak meyakini bahwa kearifan lokal atau yang populer disebut dengan local wisdom menjadi petunjuk yang bijaksana dalam menyeimbangkan kehidupan sosial di masyarakat lokal. Hampir setengah dari kepala keluarga di Air Nyatoh memiliki bagan sebagai sarana mata pencahariannya. Selama ini hasil tangkapan laut yang diperoleh dari aktifitas menggunakan jaring atau pukat, dan perangkap bagan yang dimiliki oleh nelayan lokal. Meskipun dengan cara yang cukup sederhana, perolehan hasil tangkapan ikan masyarakat Air Nyatoh mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Bangka Belitung. Padahal, jika dicermati kondisi kekinian, perolehan hasil tangkapan nelayan yang telah dioleh dalam bentuk makanan seperti kerupuk, getas, kemplang, cumi kering, ikan asin, rusip dan terasi sangat diminati oleh pebisnis internasional.

Kearifan Lokal di Tengah Modernisasi

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2011

Pengungkapan kearifan lokal yang terkait dengan kebudayaan itu, memiliki arti penting untuk menjaga keberlanjutan kebudayaan, sekaligus agar selalu terjaga kelestariannya. Terlebih lagi, di tengah­tengah modernisasi yang istilahnya saat ini lebih akrab dikenal sebagai globalisasi. Yang dalam kenyataannya, globalisasi itu dapat menggeser nilai-nilai budaya lokal oleh nilai budaya asing yang berkembang begitu pesat di dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, baik yang hidup di perkotaan maupun perdesaan.

Menjaga Nilai, Menyemai Kepariwisataan Global Yang Berkekuatan Lokal

2020

The development of Kampung Biru Arema (KBA) to become an educational tourist destination in urban areas is a necessity to support an increase in the community's economy. Development carried out independently has not shown optimal results so that it requires the intervention of various parties to support in realizing the aspirations of the community. The academic community of the Faculty of Cultural Sciences as part of its academic responsibilities takes part in developing the village in the form of community assistance. This community service program is intended to provide assistance to the KBA community to become an integrated educational tourist destination. After conducting a series of preliminary activities, an agreement was reached to develop five (5) tourist points to be further developed as the main sites for KBA tourism activities. The five points were named Tourism Areas: History, Dolanan, Disaster Mitigation, Arema, and Basa Walikan. The stakeholders involved in this p...

Globalisasi Sebagai Ancaman Terhadap Identitas Kearifan Lokal

naufal raihan, 2021

Cultural globalisation refers to the rapid movement of ideas, attitudes, meanings, values and cultural products across national borders. It refers specifically to idea that there is now a global and common mono-culture-transmitted and reinforced by the internet, popular entertainment transnational marketing of particular brands and international tourism-that transcends local cultural traditions and lifestyles, and that shapes the perceptions, aspirations, tastes and everyday activities of people wherever they may live in the world' This paper is based on the observations and analysis made by the author.

Melestarikan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sebagai Wujud Bela Negara

IKRA-ITH humaniora, 2024

Kearifan lokal sebagai sumber pembelajaran tradisional dari kebudayaan lokal (tradisional) ke paradikma yang modern, fakta ini terjadi di lingkungan masyarakat, yang sudah mengalami penurunan dan tergerus olen adanya perkembangan modernisasi dan era globalisasi, maka budaya-budaya lokal dilestarikan dan dijadikan sebagai sumber dalam proses belajar mengajar. Metode penelitian yang digunakan dalam diskripsi ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif, dalam proses penelitian diperoleh data primer dari para tokoh masyarakat yang dilakukan melalui obserfasi, wawancara dan dokumentasi, dan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kearifan lokal tersebut merupakan tradisi dalam masyarakat, yang menunjukkan nilai-nilai yang dapat kita ambil aebagai sumber pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut ; 1) Nilai gotongroyong, 2) Nilai-nilai Kekeluargaan, 3) Terciptanya masyarakat yang madani selalu menjunjung terhadap nilai-nilai toleransi terhadap agama, 4) Nilai-nilai kebersamaan dan yang ke 5) Nilai-nilai cinta terhadap budaya, adat istiadat khususnya nilai-nilai kearfan lokal yang hidup lestari dalam kehidupan masyarakat, dengan mengimplementasikan nilai-nilai kearifan lokal, khususnya pada nilai-nilai kearifan lokal akan terjaga eksistensinya dan para generasi muda yang sebagai calon-calon penerus estafet pemimpin kedepan memiliki kesadaran untuk menjaga dan memelihara kearifan lokal sehingga generasi mendatang tetap mengenal tradisi kearifan lokal bangsa Indonesia. Kata Kunci : Nilai-nilai Kerifan Lokal, Kebudayaan dalam masyarakat PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah merupakan negara kepulauan yang terdapat kurang lebih berjumlah 17.504 pulau yang termasuk ke dalam wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menurut Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, di mana 16.056 pulau telah dibakukan namanya di PBB hingga Juli 2017, dan Jumlah pulau di Indonesia menurut data Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004 adalah sebanyak 17.504 buah. 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama. Maka itulah kita selalu menjaga nilai-nilai kearipan lokal demi mewujudkan ragam budaya dan untuk meciptakan nilai-nilai persatuan dan Kesatuan Bangsa.

Pendidikan Global Berbasis Kearifan Lokal

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG, 2018

Globalization bring new challenges that must be answered by education. Need to change strategy education in preparing humans Indonesia in order to provide answers to the global challenges and opportunities globally. Method in this study using a research method descriptive qualitative. This study provides an overview of the global education through local wisdom. Study guide SMA 18 cities Palembang. Data collection techniques used in this study is observation, interviews, and documentation. Result of this research is a global education based local wisdom is required in order to improve the quality of education can compete in the middle of globalization. Global education very need to be applied to the current conditions. Global education based local wisdom is expected to create education competitive and innovative quality and reliable, which is able to compete in the middle of globalization.

Merawat Eksistensi Nilai-Nilai Budaya Nasional melalui Penguatan Kearifan Lokal

Ad-Dariyah: Jurnal Dialektika, Sosial dan Budaya

Looking at the historical series, especially in he 21st century with the very swift currents of globalization that have implication for the cultural context in Indonesia tradition of experiencing a shift in old cultural values, giving birth to new cultural values, direct or indirect flow of foreign cultural globalization. Directly affects the behavior patterns of individual life, and the order of community life in the socio-cultural environment especially the cultural of the Bugis Bone community at micro, national and global levels. This paper aims to reflect on the values of national culture through strengthening the local culture of Bugis Bone, national and global as well as steps that must be taken towards the direction of changing these cultural values, so that we can maintan the existence of national culture by harmonizing local wisdom culture amids the threat of globalization, and changing times. So that in the axiological dimension the changes in cultural values will continue...

Sinergitas Peran Pemerintah Daerah dan Masyarakat Adat dalam Menjaga Kearifan Lokal

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sinergitas peran pemerintah daerah dan masyarakat adat dalam menjaga kearifan lokal. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi serta keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan suatu kearifan lokal di Kampung Adat Urug yang dilihat dari sistem kepercayaan, budaya, tradisi, norma dan mitos masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat adat Urug. Terdapat pula sebuah tantangan secara internal dan eksternal yang dihadapi masyarakat adat Urug dalam menjaga kearifan lokal yang ada di lingkungannya yang didorong oleh adanya era digitalisasi. Guna melestarikan kearifan lokal tersebut peranan pemerintah daerah khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor sebagai fasilitator, koordinator dan dinamisator dalam melestarikan nilai-nilai kearifan lokal di kampung adat khususnya Kampung Adat Urug tersebut telah ditemukan ada...

Pendidikan Dan Kearifan Lokal Era Perspektif Global

SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, 2019

Pendidikan dan kearifan lokal era perspektif global adalah bagaimana peran seorang guru dalam membimbing peserta didik tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal yang ada dalam masyarakat. Seorang guru merupakan pelaku perubahan yang mampu membuat peserta didik lebih baik, lebih maju dalam pemikiran dan mempunyai sifat yang bijaksana. Guru pada dasarnya adalah seorang pejuang pendidikan yang terus mengabdikan ilmunya demi kemajuan sebuah bangsa melalui dunia pendidikan. Dalam hal ini guru juga harus memahami lingkungan dalam masyarakatnya. Nilai-nilai kearifan lokal yang seringkali dilupakan, terus diajarkan oleh seorang guru agar tidak lupa. Masyarakat memiliki peran yang luas dalam membantu dunia pendidikan dalam mengenalkan kearifan lokal dalam hidup anak didiknya. Diharapkan generasi muda yang dihasilkan kelak adalah generasi muda yang siap bersaing dalam tatanan dunia era 4.0. Situs Ulak Lebar yang merupakan situs lokal masyarakat Kota Lubuklinggau yang memiliki ciri khas ma...

Membangun Identitas Lokal Dalam Era Globalisasi Untuk Melestarikan Budaya dan Tradisi Yang Terancam Punah

Academy of Social Science and Global Citizenship Journal

Globalization is the process by which the world becomes increasingly connected through the exchange of information, trade and interaction between countries. The impact on local culture and traditions is significant. Globalization brings changes in lifestyles, consumer preferences, and cultural influences from other countries. The research method that can be used in articles is literature study. Literature study will involve systematic collection and analysis of various relevant literature sources, such as books, journal articles, research reports, and other related documents. This research will focus on identifying and understanding the challenges and consequences of globalization on local culture and traditions that have the potential to threaten their survival. The results of the study show that by increasing understanding and respect for local culture and traditions through the educational curriculum, integrating local cultural and traditional materials into learning in schools, ...