POLA TANAM DALAM AGROEKOSISTEM PADI SAWAH (1) (original) (raw)

AGROEKOSISTEM SAWAH

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

PERFORMA AGRONOMI BEBERAPA GALUR HARAPAN TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI DESA KENDAYAKAN KECAMATAN TERISI

Agro Wiralodra

Produktivitas padi pada lahan sawah tadah hujan umumnya masih rendah, karena terbatasnya air untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman. Varietas Unggul Baru (VUB) merupakan salah satu inovasi teknologi yang dapat diandalkan untuk meningkatkan produktivitas padi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan performa pertumbuhan dan hasil beberapa galur harapan tanaman padi (Oryza sativa L.) pada lahan sawah tadah hujan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kendayakan Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu, pada Bulan Desember sampai dengan April 2021-2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan. Adapun enam perlakuan itu adalah V1 = TCIPB202101, V2 = TCIPB202103, V3 = TCIPB202105, V4 = TCIPB202105, V5 = Inpari30, V6 = Ciherang. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Dengan demikian terdapat 24 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan Galur TCIPB202105 menghasilkan gabah kering giling terti...

LAPORAN AKHIR DASAR DASAR AGRONOMI KACANG TANAH

Dasar-dasar Agronomi merupakan suatu mata kuliah yang mempelajari prinsip-prinsip dasar dalam berbudidaya tanaman, pengenalan faktor-faktor produksi dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Kegiatan praktikum diselenggarakan sebagai sarana untuk melengkapi dan mendukung pemahaman terhadap teori yang diberikan dalam perkuliahan. Praktikum lapangan Dasar-dasar Agronomi merupakan serangkaian kegiatan di lahan percontohan yang berisikan materi identifikasi dan praktikum kegiatan budidaya tanaman. Dengan praktikum ini mahasiswa diharapkan akan memperoleh pengalaman empiris melakukan kegiatan pengenalan tanaman, penggunaan sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida), penanaman benih, pembibitan tanaman, pemeliharaan tanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta panen. Adapun praktikum budidaya tanaman yang dilakukan adalah pembudidayaan tanaman kacang tanah. kacang tanah merupakan salah satu komuditas utama yang banyak dibudidayakan oleh para petani. Jumlah kacang tanah yang diproduksi oleh para petani belum mampu untuk memenuhi permintaan pasar, karena masih banyak petani yang belum mengetahui bagaimana cara membudidayakan tanaman kacang tanah yang baik, serta bagaimana cara pengolahan tanah atau lahan untuk pembudidayaan tanaman kacang tanah.

SIFAT FISIK TANAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERAKARAN TANAMAN

Sifat fisik tanah terdiri dari beberapa aspek yaitu tekstur, struktur, kerapatan, konsistensi, porositas, warna, dan temperature. Sifat fisik tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, karena sifat fisik ini menentukan retensi, drainase, aerasi, dan nutrisi tanaman. Tidak semua tanah di bumi memiliki sifat fisik yang sesuai untuk ditanami, sehingga ada beberapa wilayah yang memiliki tanah cenderung kering dan tidak sesuai sehingga unutk penanaman perlu dilakukan pengolahan tanah terlebih dahulu. Tanah yang bersifat kering dapat menghambat produksi tanaman karena sistem perakaran tanaman tersebut tidak berjalan sesuai kegunaannya.penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisik tanah dan pengaruh terhadap sistem perakaran tanaman.

ACARA 1 PENETAPAN SIFAT FISIK TANAH

Adapun tujuan praktikum penetapan sifat fisik tanah adalah sebagai berikut: 1. Praktikan dapat menetetapkan kadar air pada pada tanah sawah, tanah holtikultura, tanah hutan, dan tanah gundul. 2. Praktikan dapat menetetapkan kerapatan isi/ berat volume (BV) pada tanah sawah, tanah holtikultura, tanah hutan, dan tanah gundul. 3. Praktikan dapat menetetapkan kerapatan jenis/berat jenis (BJ) pada tanah sawah, tanah holtikultura, tanah hutan, dan tanah gundul. 4. Praktikan dapat menetetapkan tekstur tanah pada tanah sawah, tanah holtikultura, tanah hutan, dan tanah gundul. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat Fisika Tanah Sifat fisika tanah merupakan kunci penentu kualitas suatu lahan dan lingkungan. Lahan dengan sifat fisika yang baik akan memberikan kualitas lingkungan yang baik juga. Sifat fisika tanah diambil sebagai pertimbangan pertama dalam menetapkan suatu lahan untuk pertanian. Sifat fisika tanah merupakan komponen yang sangat penting dalam penyediaan sarana tumbuh tanaman dan mempengaruhi kesuburan tanah yang pada akhirnya akan menunjang pertumbuhan, bahkan lebih penting pengaruhnya dibandingkan dengan sifat kimia maupun biologi tanah. Sifat fisika tanah gambut merupakan bagian dari morfologi tanah yang penting peranannya dalam penyediaan sarana tumbuh tanaman (Susandi et al., 2015). Sifat fisik tanah merupakan faktor yang bertanggung jawab terhadap pengangkutan udara, panas, air dan bahan terlarut dalam tanah. Sifat fisik tanah sangat bervariasi pada tanah tropis. Beberapa sifat fisik tanah dapat berubah dengan pengolahan seperti temperatur tanah, permeabilitas, kepekaan terhadap aliran permukaan, dan erosi, kemampuan mengikat air dan menyuplai air untuk tanaman (Suprihatin et al., 2018). Penelitian karakteristik sifat fisik tanah perlu dilakukan karena sangat berguna untuk menentukan kemampuan fisik tanah yang berperan dalam konservasi tanah dan air. Sifat fisik tanah memiliki banyak kegunaan sesuai dengan kemampuannya, yaitu kemampuan untuk mengalirkan dan menyimpan air, penetrasi akar yang mudah, aerasi, dan kemampuan menahan retensi serta nutrisi tanaman, hal tersebut berkaitan erat dengan kondisi sifat fisik tanah (Naharuddin et al., 2020). Kesuburan tanah ditentukan oleh keadaan sifat fisika tanah. Sifat fisik tanah yang sering diamati meliputi tekstur tanah, permeabilitas, porositas tanah, dan bobot isi. Setiap tempat di muka bumi memiliki Sifat Fisika Tanah yang berbeda-beda (Husna et al., 2021). Perbedaan dari karakteristik tanah tersebut dapat diketahui dari sifat fisik tanah seperti tekstur, stabilitas agregat, air tersedia, pergerakan air tanah (Jambak et al., 2017). 2.2 Kadar Air Tanah Kadar air tanah (water storage) dipengaruhi sifat fisik tanah. Dimana kadar air tanah adalah selisih dari masukan air melalui infiltrasi ditambah kondensasi oleh tanaman dan adsorbsi oleh tanah dikurangi kehilangan air melalui evapotranspirasi, aliran permukaan, perkolasi dan rembesan lateral, dimana adsorbsi air oleh tanah dan masuknya air kedalam tanah dipengaruhi oleh tekstur, struktur, dan porositas tanah (Haridjaja et al., 2013). Kadar air tanah menunjukkan jumlah air yang terkandung di dalam tanah yang biasanya dinyatakan sebagai perbandingan massa air terhadap massa tanah kering atau perbandingan volume air terhadap volume tanah total. Dimensi kadar air tanah dapat dinyatakan persentase dari massa tanah (basis kering) atau persentase volume (Khoirunisa et al., 2021). Kadar air tanah yang diukur menggambarkan karakteristik air tanah yang berhubungan dengan kemampuan tanah dalam menahan air pada kondisi sangat kritis. Semakin tinggi nilai kadar air pada kondisi kering angin maka semakin besar pula