PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI (original) (raw)
PHBD AKADEMI FARMASI NASIONAL, 2015
Demam Berdarah Dengue adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang biasa disebut “breakbone fever” (demam sendi). Demam berdarah merupakan penyakit endemik, yang masih sering ditemui di masyarakat, namun dalam upaya pencegahan dan penangananya masih banyak kendala karena kurangnya pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Penyakit berbahaya ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty yang menyerang saat imunitas tubuh menurun. Penyakit yang mewabah ketika pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya ini perlu perhatian khusus karena tingkat penderita dan korban jiwa semakin meningkat di setiap tahunnya. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam, sakit kepala, kulit kemerahan yang tampak seperti campak, nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya. Serangan demam berdarah telah merenggut ratusan jiwa anak-anak dan orang dewasa. Wabah demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue hemorraghic fever atau D-H-F yang dibawa oleh nyamuk jenis aedes aegypti dan aedes albopictus. Wabah ini terjadai diantaranya karena unsur perubahan cuaca yang ekstrim tidak menentu dan lingkungan yang kurang bersih. Sejak awal tahun 2015, masyarakat Kelurahan Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo terjangkit virus dengue tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Asty Melanggawaty, Amd. Keb. sampai pada bulan Maret ini sudah mencapai 3 anak yang terjangkit virus ini. Berbagai upaya telah dilakukan antara lain melalui upaya 3 M yaitu membersihkan lingkungan, menyikat bak mandi, menutup dan mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air. Namun demikian upaya tersebut belum maksimal. Oleh karena itu maka perlu adanya usaha yang lebih serius yang harus dilakukan oleh masyarakat. Upaya-upaya pencegahan (preventif) terhadap wabah DBD menjadi sangat penting dan strategis. Namun demikian upaya pengobatan (kuratif) juga sangat penting terhadap orang yang telah terkena DBD. Upaya preventif terhadap wabah DBD dapat dilakukan dengan pemanfaatan potensi alam yang dimiliki oleh masyarakat di kelurahan Ngemplak Kartasura. Salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan adalah daun kemangi dan daun ubi jalar yang tumbuh subur dan tersebar luas dipekarangan dan kebun di kelurahan Ngemplak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kandungan minyak atsiri daun kemangi dapat menghalau nyamuk aedes aegypti. Ini dapat dimanfaatkan untuk pencegahan terhadap DBD. Penelitian tentang daun umbi jalar menunjukkan bahwa kandungan kimia dalam umbi jalar dapat meningkatkan kadar trombosit dalam darah. Potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai tindakan kuratif terhadap DBD. Oleh sebab itu, proposal program ini bertujuan untuk membina warga kelurahan untuk memanfaatkan potensi alam yang dimiliki untuk mencegah wabah DBD melalui memberikan penyuluhan, simulasi, pelatihan serta pengawasan tentang pemanfaatan potensi daun Kemangi daun Ubi Jalar sebagai upaya preventif dan kuratif terhadap wabah demam berdarah di Kelurahan Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo.
PROGRAM IMUNISASI MENINGITIS MENINGOKOKUS
Definisi Meningitis Meningokokus adalah penyakit akut radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Meningitis merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan di seluruh dunia. Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi dan kemoprofilaksis untuk orang-orang yang kontak dengan penderita meningitis dan karier. Tujuan Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit meningitis meningokokus tertentu, sesuai dengan vaksin yang diberikan kepada calon jemaah haji. Sasaran Imunisasi diberikan kepada seluruh calon/jemaah haji, petugas PPIH (Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji) di Arab Saudi, Tim Kesehatan Haji Indonesia yang bertugas menyertai jemaah (kloter) dan petugas kesehatan di embarkasi/debarkasi.