Identifikasi Sand Dollar dan Karakteristik Habitatnya di Pulau Cemara Besar, Kepulauan Karimunjawa Jepara (original) (raw)

Pengaruh Kedalaman Dan Jarak Dari Pantai Terhadap Kelimpahan Dan Pola Sebaran Sand Dollar DI Pantai Barakuda Pulau Kemujan Taman Nasional Karimunjawa

Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES)

Sand dollar merupakan kelas Echinoidea dari filum Echinodermata yang memiliki bentuk tubuh irregular yaitu bentuk tubuh bilateral dan pipih atau oval tanpa lengan, duri-duri menutup tubuh. Habitatnya di dasar perairan yang berpasir atau daerah berlumpur.Pantai Barakuda merupakan salah satu pantai di pulau Kemujan yang mempunyai daerah rataan pasir yang luas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis, kelimpahan dan pola sebaran sand dollar di Pantai Barakuda, untuk mengetahui variabel yang paling dominan antara kedalaman, jarak atau keduanya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013di Pantai Barakuda Pulau Kemujan Taman Nasional Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.Metode penelitian yang digunakan adalah survei lapangan yang bersifat deskriptif, pengambilan data dilakukan menggunakan line transek sepanjang 50 m dan kuadran transek 1x1 m. Pengamatan dilakukan dengan mengambil 2 stasiun, stasiun A yaitu dengan berjarak 20 meter dari tepi pantai d...

Kajian Ekosistem Terumbu Karang DI Pulau Karimunjawa Dan Pulau Kemujan, Taman Nasional Karimunjawa, Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERIKANAN INDONESIA

Terumbu karang adalah salah satu kekayaan alam yang dimiliki Kawasan Taman Nasional Karimunjawa (TN Karimunjawa) memiliki 22 gugusan pulau yang terdiri dari beberapa desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sumber daya alam perairan khususnya terumbu karang di P Karimunjawa dan P Kemujan, TN Karimunjawa. Pengamatan karang meliputi: life form, tutupan karang, kelimpahan, indeks biologi terumbu karang pada kedalaman 3 sampai 7 meter dengan metode pengambilan data menggunakan Underwater Photo Transect. Untuk melakukan identifikasi jenis ikan karang yang berasosiasi menggunakan metode Underwater Visual Transect. Dalam kegiatan ini juga dilakukan pengamatan parameter kualitas perairan pada ekosistem terumbu karang, serta menghitung valuasi ekonominya. P. Karimunjawa dan P. Kemujan, TN Karimunjawa memiliki tutupan karang antara buruk hingga baik sekali dengan tutupan hard coral terendah terdapat di stasiun 5 (Pantai Bunga Jabe) dikedalaman 3 meter dan tertinggi terdapat pada stasiun ...

Karakteristik Habitat Ikan Kerapu DI Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah

BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2015

Perairan Kepulauan Karimunjawa merupakan pemasok ikan kerapu bagi wilayah Pantai Utara Jawa. Permintaan dan harga pasar yang sangat tinggi mendorong nelayan lebih intensif dalammelakukan penangkapan ikan kerapu. Kegiatan penangkapan ikan kerapu selama ini dilakukan pada malam hari dengan alat bantu kompresor dan tembak. Kegiatan tersebut merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan jumlah tangkapan yang tinggi tanpa memperhatikan kelestarian habitat dasar perairannya. Penelitian bertujuan untukmengetahui keeratan hubungan ikan kerapu dengan karakteristik habitatnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif. Penelitian dilaksanakan selama 3 tahun (2011; 2012 dan 2013), waktu sampling masing-masing tahun penelitian berdasarkan musim. Pengamatan visual sensus sepanjang garis transek pada dua kedalaman 5-6 m dan 10-11 m. Hasil penelitian menunjukkan habitat ikan kerapu pada kedalaman ±5-6 meter adalah non karang serta substrat mati lainnya. Selain itu, ikan-ikan kerapu cender...

Foraminifera Bentik Dalam Sedimen Sebagai Indikator Kondisi Lingkungan Terumbu Karang DI Perairan Pulau Cemara Besar Dan Cemara Kecil Kepulauan Karimunjawa Jawa Tengah

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN, 2016

Kepulauan Karimunjawa memiliki nilai konservasi yang tinggi karena kelimpahan, keragaman jenis dan ekosistemnya. Degradasi terumbu karang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Penelitian foraminfera ini dilakukan di sekitar Pulau Cemara Besar dan Cemara Kecil dengan mengambil contoh sedimen dasar laut di dua puluh enam titik lokasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kelayakan lingkungan terhadap pertumbuhan terumbu karang berdasarkan komposisi foraminifera bentik yang terdapat di Pulau Cemara Besar dan Pulau Cemara Kecil. Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan kelimpahan foraminifera bentik dengan menghitung FORAM (Foraminifera inReef Assessment and Monitoring) Index. Pengambilan contoh sedimen untuk memperoleh sampel foraminifera yang dilakukan dengan penyelaman dan sebagian dengan menggunakan pemercontoh comot. Secara umum, perairan di sekitar Pulau Cemara Besar sangat kondusif untuk pertumbuhan terumbu karang dengan nilai FORAM Index FI > 5. Foraminifera bentik yang mendominasi adalah Amphistegina, Calcarina, Streblus dan Reusella. Di bagian barat dan baratlaut Pulau Cemara Kecil, kelimpahan foraminifera bentik sangat rendah, dan juga memperlihatkan ornamentasi cangkang yang tidak jelas. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada kedua daerah ini kondisi lingkungan terumbu sudah mulai terganggu. Kondisi terganggu ini didukung oleh dominannya jenis Streblus yang biasanya merupakan indikator lingkungan yang berenergi tinggi, serta hadirnya jenis-jenis opportunistic lainnya seperti Pseudorotalia dan Elphidium.

Keanekaragaman Spesies, Biomassa dan Stok Karbon Mangrove di Pulau Kemujan Taman Nasional Karimunjawa Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah

2021

Perubahan iklim menjadi permasalahan besar secara global saat ini dan peningkatan karbondioksida (CO2) yang merupakan salah satu gas rumah kaca memiliki peran utama dalam pemanasan global. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memitigasi perubahan iklim khususnya pemanasan global adalah dengan meningkatkan peran hutan mangrove sebagai penyerap karbon yang diketahui tiga kali lipat lebih baik dibanding hutan daratan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi keanekaragaman spesies mangrove serta menghitung biomassa dan stok karbon di Pulau Kemujan , Jawa Tengah, Indonesia. Terdapat tiga puluh plot dengan ukuran 10x10 m dan dilakukan identifikasi, pengukuran dan pencatatan spesies serta diameter at breast height (DBH) mangrove. Hasil penelitian menemukan empat belas spesies mangrove yang didominasi spesies Excoecaria agallocha dengan indeks nilai penting sebesar 61,62%. Hasil nilai biomassa tertinggi dari keseluruhan spesies yang ditemukan terdapat pada mangrove spesies Rh...

Sebaran Sedimen Dasar di Perairan Karimunjawa

Indonesian Journal of Oceanography, 2019

Bangunan terumbu buatan (Artificialreefs) merupakan salah satu bentuk upaya untuk menganggulangi dan rehabilitasi kerusakan yang terjadi pada terumbu karang alami. Pembuatan terumbu buatan merupakan suatu rekayasa struktur bangunan yang sengaja diturunkan ke laut untuk menyerupai habitat ikan dan ekosistem terumbu karang. Adanya bangunan tersebut dapat mempengaruhi dinamika faktor hidro-oseanografi yang terjadi, salah satunya yaitu proses sedimentasi yang dipengaruhi oleh arus laut.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi sebaran sedimen dasar yang terjadi pada bangunan terumbu buatan (artificial reefs) pada saat sebelum dan sesudah simulasi model. Penelitian ini dibagi dalam dua tahap yaitu tahap survei lapangan dan tahap pemodelan numerik menggunakan MIKE 21 flow model serta dilanjutkan modul Sand Transport (ST). Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan penentuan lokasi penelitian dipilih secara purposive sample. Hasil penelitian menunjukkan kondisi...

Kualitas Habitat Rekruitmen Juvenil Karang Di Perairan Pulau Kemujan, Karimunjawa

Buletin Oseanografi Marina

Pulau Kemujan merupakan salah satu pulau terbesar di Kepulauan Karimunjawa yang memiliki kerapatan terumbu karang yang beragam. Ekosistem terumbu karang memiliki peranan penting namun juga merupakan ekosistem yang rentan akan terjadinya kerusakan. Akibat penurunan kondisi kualitas lingkungan dapat memungkinkan untuk memberikan pengaruh terhadap habitat rekruitmen juvenil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan juvenil karang berdasarkan perbedaan kedalaman, kesesuaian faktor fisika, kimia dan biologi yang mempengaruhi proses penempelan juvenil karang, kondisi terumbu karang berdasarkan perbedaan kedalaman serta hubungan antara kelimpahan juvenil karang dengan tutupan karang dan bahan organik di perairan Pulau Kemujan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif, sedangkan metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu Line Intercept Transect (LIT) sepanjang 50 meter. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu kelimpahan juveni...

Sebaran Dan Jenis Lamun Pantai Pancuran Belakang Pulau Karimunjawa, Taman Nasional Karimunjawa, Jepara

Management of Aquatic Resources Journal, 2013

Pulau Karimunjawa memiliki potensi sumberdaya alam pesisir yang besar. Pantai ini juga sebagai habitat lamun. Salah satu peran penting dari lamun adalah sebagai pendaur ulang zat hara. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sedimen dasar perairan serta citra Satelit GeoEye tahun 2011. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan sampel secara acak. Pengambilan sampel dilakukan di sekitar Pantai Pancuran Belakang pada 2 stasiun yang berbeda. Masing-masing stasiun terdiri dari 9 plot dengan ukuran 10x10 m. Pada tiap plot dibagi menjadi subplot dengan ukuran 1x1 m, sehingga didapatkan 100 subplot. Dari 100 subplot tersebut kemudian dilakukan pengambilan sampel pada 5 subplot secara acak. Sampel sedimen kemudian dianalisa di Laboratorium Mekanika Tanah, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Keragaman tekstur sedimen dasar perairan yang dimiliki mengakibatkan terjadinya pola sebaran lamun yang hidup di pantai tersebut. Setelah data didapatkan kemudian dilakukan pengolahan data yang terdiri dari kelimpahan/kerapatan, persentase tutupan, serta uji korelasi oleh software SPSS. Hasil yang di dapatkan 8 jenis lamun yaitu Thalassia hemperichii, Cymodocea rotundata, Syringodium isoetifolium, Halophilla minor, Enhalus acroides, Halophila ovalis, Cymodocea serrulata dan Halodule pinifolia. Kerapatan tertinggi ditemukan pada Cymodocea rotundata yaitu 52,16% atau total 505 individu. Sedangkan penutupan tertinggi terdapat pada jenis Cymodocea rotundata yaitu 6,565 m2. Terdapat 3 jenis substrat yaitu gravel, sand dan silt. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan software SPSS di dapatkan nilai p sebesar 0,06 pada stasiun 1 dan 0,09 pada stasiun 2. Hal tersebut menyatakan bahwa ada hubungan yang erat antara kerapatan lamun dengan persentase substrat pasir.