Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Siswa SMP Kristen Gergaji (original) (raw)
Related papers
Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja
Jurnal MID-Z (Midwivery Zigot) Jurnal Ilmiah Kebidanan
iKnowledge iof ireproductive ihealth iis iindispensable ifor iadolescents ientering ipubertyi. iThis istudy iaims ito idetermine ithe ieffect iof iadolescent ireproductive ihealth icounselling ion ithe ilevel iof iexpertise iin ifacing ipuberty iin ifemale istudents iat iIslamic iSchool iMiftahul iUlum iSilo iJember. iPre-iexperimental iresearch idesign iwith ione igroup iprei-itest iand iposti-itest idesign. iThe ipopulation iof iall iclass iVII istudents iis i29i, iwith inoni-iprobability isampling itechniquesi—idata ianalysis iwith iWilcoxon istatistical itesti. iBased ion ithe iresults iof ithe iWilcoxon itesti, ia ivalue iof < α (0.000<0.05) iwas iobtainedi. iThe ilevel iof iknowledge ibefore icounselling i (pre-test) iis ialmost ientirely (93.1%) iinsufficient iknowledge, iand iafter ibeing igiven icounselling i (post-test),imost (55.2%) ihave ia igood iunderstanding. iThe iresults iof ithis istudy ican ibe iconcluded ithat iadolescent ireproductive ihealth icounselling ...
2010
Ada lima jenjang pelayanan kesehatan yang komprehensif, yaitu: promotif (termasuk edukasi/penyuluhan); preventif dan proteksi spesifik, misalnya vaksinasi; kuratif (diagnosis dini dan terapi segera); rehabilitatif; dan mencegah kecacatan (Daldiyono, 2006). Didapatkan kesan bahwa para dokter kini lebih banyak tampil sebagai pengobat daripada penganjur hidup sehat (promotif) jika menyaksikan peran orang-orang yang bekerja di dunia kesehatan (Hashman, 2009). Dikutip oleh Hasman (2009), Daldiyono mengatakan bahwa justru ilmu menjaga kesehatan yang malah tidak ditemukan dalam pendidikan formal dalam pendidikan di Fakultas Kedokteran. Domain ilmu kedokteran masih mencurahkan perhatian besarnya kepada penyakit (kuratif), tanpa mencoba mengelaborasi ke belakang untuk memahami secara mendalam fase seseorang sebelum menjadi pasien
GRAVITY EDU ( JURNAL PENDIDIKAN FISIKA ), 2019
Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh remaja sejak memasuki masa pubertas. Akan tetapi, pendidikan kesehatan reproduksi di Indonesia masih jarang dilaksanakan. Perlu ada pendidikan untuk mencegah terjadinya masalah terkait kesehatan reproduksi, salah satunya melalui penyuluhan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja siswa SMP N 1 Madapangga. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan quasi-experimental one group pretest-posttest design. Sebanyak 33 sampel diambil secara cluster sampling dari siswa kelas II. Subyek diberi kuesioner pretest dilanjutkan dengan penyuluhan, dan diberi kuesioner posttest satu minggu setelahnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan paired t test dan alternatifnya yaitu uji Wilcoxon. Hasil Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna setelah dilakukan penyuluhan (p<0,01). Perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna ada pada topik anatomi dan fisiologi kesehatan reproduksi, cara memelihara kesehatan organ reproduksi, serta penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS dengan nilai p masing-masing 0,028; 0,022; dan 0,013 secara berurutan. Kesimpulan Penyuluhan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja siswa SMP N 1 Madapangga. Terdapat peningkatan pengetahuan pada topik anatomi dan fisiologi organ reproduksi, cara memelihara kesehatan reproduksi, serta penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS.
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ABSTRAKKelompok remaja masjid memiliki pengetahuan yang masih minim tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan analisis situasi yang dilakukan tim pengabdi dengan mitra, kesehatan reproduksi menjadi isu yang tabu untuk dibicarakan di lingkungan mereka. Selama ini belum ada kegiatan pemberian informasi tentang kesehatan reproduksi. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kelompok remaja Masjid tentang kesehatan reproduksi melalui penyuluhan kesehatan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian yaitu dengan penyuluhan yang dilakukan dengan beberapa tahapan, diantaranya persiapan, pelaksanaan penyuluhan, monitoring dan evaluasi kegiatan. Sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini sebanyak 10 remaja anggota remaja masjid. Evaluasi kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan dengan memberikan pre-test dan post-test untuk mengetahui dampak kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan. Hasil kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan menunjukkan bahwa terjadinya peningkata...
Penyuluhan Kesehatan Berpengaruh Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual
BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia)
Pendahuluan: Masa remaja yang menjadi salah satu fase dalam kehidupan manusia, merupakan masa yang dianggap rawan dalam kehidupan. Sebuah masa peralihan dari kehidupan anak menjadi kehidupan dewasa yang tentunya perlu memperoleh informasi pengetahuan yang baik salah satunya tentang penyakit menular seksual. Masa ini memerlukan perhatian serius karena mereka masih termasuk dalam usia sekolah dan mereka akan memasuki umur reproduksi yang melibatkan organ seksual, sehingga beresiko mengalami penyakit menular seksual.Metode: Menggunakan metode Pre Eksperimen dengan desain One Group Pre Test-Post Test. Teknik Pengambilan sampel dengan Systematic Random ampling. Responden sebanyak 61 siswa(i) di SMPN 5 Bangkala Kabupaten Jeneponto.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan data bahwa 55 siswa (90.2%) memiliki pengetahuan kategori kurang sebelum diintervensi dengan Penyuluhan Kesehatan dan setelah diintervensi Penyuluhan Kesehatan terdapat 60 siswa (98.4%) memiliki pengetahuan kategor...
2019
Periode remaja merupakan masa yang sangat kritis, dimana pada masa ini remaja sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Problematika kaum remaja dapat terjadi sehubungan dengan adanya perbedaan kebutuhan (motif) dan aktualisasi dari kemampuan penyesuaian diri (adaptasi) remaja terhadap lingkungan tempat hidupnya. Pengetahuan yang kurang tentang kesehatan reproduksi sering berpengaruh terhadap masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja. Metode penyuluhan dipercaya mampu meningkatkan pengetahuan remaja serta mengubah perilaku remaja untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri. Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok, maupun masyarakat agar dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Peran pemberi materi dalam penyuluhan ini adalah menyampaikan materi yang terkait dengan kesehatan reproduksi remaja serta praktik pencegahan keluhan-keluhan pre menstruasi. Luaran yang diharapkan dari pengabdian masyarakat ini adalah (1) Peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi (2) Mendapatkan remaja putri yang disiplin dan bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksinya sendiri.
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 2019
Pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi masih sangatlah kurang. Hal dibuktikan dengan adanya perilaku seksual yang beresiko yang ditunjukkan oleh remaja. Peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi diantaranya melalui pemberian pendidikan kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) berbasis android/ IOS yang memungkinkan untuk dapat digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experiment (Eksperimen Semu) dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Besarnya sampel adalah 36 remaja di SMP Wilayah Kerja Puskesmas...
2020
World Health Organization (WHO) 2014, informed that the proportion of adolescents is around 18%, or around 1.2 billion. (WHO, 2014) The results of the 2010 population census in Indonesia were 43.5 million, this number if proportioned the same, around 18%. Of this 43.5 million, only 20% of adolescents are not dating. They dated from <11 years of age. Teenagers mostly started dating aged 15-17 years, which is almost 50%. Premarital sex behavior occurs mostly at the age of 20-24 years, this behavior is more than 3 times that of young men. (Ministry of Health, Republic of Indonesia, 2017). Premarital sex has risks and bad effects, the risks that have to be faced with unwanted pregnancy (KtD), early pregnancy, abortion and transmission of sexually transmitted infections (STIs). an average of 25%. Very ironic, from 25% the highest knowledge is 60.8%, namely knowing that HIV-AIDS transmission can be reduced by using condoms. (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2017). Health care for adolescents in Garut has not been running optimally. (Esa Risi Suazini, 2020). This condition shows that teenagers' exposure to health information is still low and has an impact on adolescent health knowledge which is also low. Based on the explanation above, it is very necessary to make efforts to increase adolescent knowledge about their reproductive health. The purpose of this community service is to disseminate adolescent reproductive information, increase adolescent knowledge about the correct adolescent reproductive health and shape healthy reproductive attitudes and behaviors in adolescents. The conclusion regarding the results of the dissemination of reproductive health information to adolescents, namely adolescents really need correct information about reproductive health. and adolescents have a positive attitude to always take care of their reproductive organs. After knowing the bad effects of sexual deviance, adolescents have a negative attitude towards sexual deviance. Our hope is that teenagers will survive to always avoid sexual deviant acts.
Penyuluhan Tentang Bahaya Seks Bebas Mempengaruhi Pengetahuan Remaja
Jurnal Kebidanan Malahayati
ABSTRAK Latar Belakang Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia bekerja sama dengan Sentra Kawla Muda Perkumpulan Keluarga Berencana Indaonesia Lampung dan World Population Foundation Indonesia, diketahui remaja di perkotaan memiliki perilaku seks yang memprihatinkan. Dari 634 responden remaja Bandar Lampung 13,1% pernah melakukan petting, 6,5% pernah melakukan hubungan seks melalui oral, 4,6% pernah berhubungna seks melalui vaginal, 3,5% pernah masturbasi bersama dan 1,1 % pernah berhubungan seks via anal (BKKBN, 2017). Angka kejadian seks bebas di SMA Negeri 14 Bandar Lampung pada tahun 2018 yaitu sebanyak 3 siswi, dimana 3 siswi tersebut di keluarkan karena mengalami kehamilan diluar pernikahan. Prasurvey melalui wawancara terpimpin dari 10 remaja, 6 diantaranya belum mengatahui bahaya dari seks bebas, dimana selama ini tidak dilakukan penyuluhan di sekolah khususnya penyuluhan tentang seks bebas. Tujuan ialah mengetahui Pengaruh Penyuluhan Tentang Bahaya Seks Bebas ...
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja
Jurnal Keperawatan Abdurrab
Pendidikan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat secara fisik, mental dan sosial yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu sekolah menengah di kota Bukittinggi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 63 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Metode yang digunakan adalah Preekperimen dengan pendekatan one group pre-test post-tes. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Teknik analisa data yang digunakan menggunakan uji paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan rata-rata tingkat pengetahuan remaja sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan rep...