PENDIDIKAN UNTUK SEMUA:PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MENUNJANG KESUKSESAN WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA SALATIGA: Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) Jawa Tengah Journal (original) (raw)
Related papers
This research used a qualitative methodology. It revealed how the implementation of WajarDikdas program of 9 years. Collecting data with structural interview, observation and documentation, the data collected, analyzed and carried triangulation of sources and way to test data validation. The results of this research was revealed through sub fokus of research.The first : the produce implementation of establishment compulsory education program at salafiyah sheikh Burhanudin boarding school in accordance with juknis (guidelines), so it has been published bu the ministry of the religious establishment charter Kampar district, after going through its phases and fulfilled the requirements and verify it.The seond : The progrogam curriculum compulsory education taught six subjects in the national examination, they are : civic education, Indonesia language, English, natural science, sosial science and mathematics. Third : The learning process compulsory education program is implemented integ...
Dalam makalah penelitian ini penulis ingin melihat gambaran nyata dari upaya bimbingan dan bimbingan guru dalam meningkatkan hubungan sesama kematangan siswa SMK Muhammadiyah 13 Sibolga 2013-2014 tahun ajaran. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingkat perkembangan hubungan persaudaraan yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman karena banyak siswa yang menangani masalah yang dihadapi oleh tindakan negatif saat mereka melarikan diri ke hal-hal yang negatif seperti kerusakan yang berlebihan. semua hasil dari kurangnya kedewasaan dalam hubungan rekan siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu x dan, variabel pertama ditujukan untuk mengetahui apakah ada upaya bimbingan dan bimbingan guru (x) hubungan kedewasaan pada siswa sebaya SMK Muhammadiyah 13 Sibolga (y). Objek siswa dan guru SMK Muhammadiyah BK 13 Sibolga menghasilkan data dapat melakukan wawancara dan observasi di lapangan pengamatan pada objek penelitian guru dan rekan siswa. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi melainkan sebagai kata (Spradley, Sugioyono, 2012: 297) melalui tiga tahap, yaitu situasi, taksonomi, luas wilayah. Karena populasi generalisasi yang terjadi di atas objek dan subjek yang memiliki kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk belajar kemudin dapat disimpulkan. Dari penelitian didapatkan hasil kategori "Bagus" analisis data menunjukkan bahwa upaya bimbinganan bimbinganan guru dalam meningkatkan hubungan sesama kedewasaan mencapai nilai yang diharapkan oleh guru BK dalam penelitian ini. Kata kunci: upaya konseling guru dan hubungan sesama kedewasaan
PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA SMA NEGERI 9 GARUT
Kepuasan kerja adalah suatu sikap positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Kinerja guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran disekolah dan bertanggung jawab atas peserta didik dibawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Kepuasan kerja guru pada SMA Negeri 09 Garut. 2) Kinerja guru pada SMA Negeri 09 Garut. 3) Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru pada SMA Negeri 09 Garut Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner. Yang menjadi sampel dari penelitian ini adalah seluruh guru dengan ukuran sampel 36 orang. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Kepuasan kerja di SMA Negeri 9 Garut berada pada klasifikasi tinggi, dibuktikan oleh rekapitulasi penilaian sebesar 1356. 2) Kinerja guru di SMA Negeri 9 Garut berada pada klasifikasi tinggi juga, dengan hasil rekapitulasi penelitian sebesar 1399. 3) Kepuasan mempunyai pengaruh signifikansi terhadap kinerja guru di SMA Negeri 9 Garut sehingga keputusan pengujiannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak.
Oleh: JOKO MANTU NIM: 08 2.3 113 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang melaksanakan pembinaan, pendidikan, dan pengajaran dengan sengaja, teratur dan terencana. Sedangkan menurut Marimba, pendidikan yang berlangsung di sekolah bersifat sistematis, berjenjang, dan dibagi dalam waktu-waktu tertentu, yang berlangsung dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. 1 Dalam proses kegiatan belajar di sekolah, guru adalah manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. 2 Dalam mengarahkan proses pembelajaran dan pengajaran di dalam kelas, guru tidak hanya menguasai metode dan teknik mengajar, akan tetapi penting juga kemampuan guru dalam meningkatkan atau menumbuhkan konsentrasi belajar siswa terutama dalam pembelajaran agama Islam. Secara umum dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu upaya yang dimaksudkan untuk menguasai sejumlah pengetahuan. 3 Dalam menguasai sejumlah pengetahuan tersebut sangat diperlukan konsentrasi. Tanpa konsentrasi siswa akan kesulitan menerima materi yang diberikan oleh guru. Sehingga tak dapat dipungkiri bahwa konsentrasi adalah faktor penting dalam belajar dan mendapatkan ilmu 1 pengetahuan. Dan tentulah tanggung jawab seorang guru dalam meningkatkan konsentrasi belajar siswa di sekolah merupakan hal yang penting apalagi dalam mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam yang sudah terangkap dalam mata pelajaran Pendidikan agama Islam. Sebagaimana Allah telah memerintahkan manusia untuk berkonsentrasi dan juga diam di saat sedang mendengarkan pembacaan ayat suci Al-Qur"an, agar dapat memahaminya dengan baik. 4 Hal ini tampak dalam surat Al-A"raaf ayat 204: Terjemahnya : Dan apabila dibacakan Al-Qur"an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.(Q.S Al-A"raaf:204) 5 Dari ayat di atas sesungguhnya dapat dipahami jika dikaitkan dalam ranah pendidikan maka apapun yang sedang dilakukan dalam proses pembelajaran agar selalu terkonsentrasi pada apa yang sedang dipelajari. Kemudian, untuk mempermudah konsentrasi dan proses belajar, maka hendaknya dipaparkan terlebih dahulu makna-makna yang ada dalam setiap kalimatnya dengan cara yang sederhana. Selain itu, dapat dibandingkan dengan peristiwa nyata hingga dapat lebih dirasakan dan dipahami maksud dari ayat tersebut. 6 4 Ada beberapa penelitian yang sejenis dan dapat dirujuk untuk merelevansikan penelitian penulis. Penelitian tentang meningkatkan konsentrasi belajar siswa yang penulis temukan, antara lain : Istianah, dalam skripsinya meneliti tentang, Pengaruh Sarapan Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Bekasi. Skripsi ini menjelaskan tentang penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan menelaah pengaruh sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di kelas, serta menjelaskan pentingnya sarapan sebelum melakukan aktivitas di pagi hari, dan untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa di kelas. 14 Dewi Puspitorini, Pengaruh Perlakuan Orang Tua di Rumah Terhadap Konsentrasi Belajar di Sekolah pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Salatiga. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui perlakuan orang tua di rumah dan konsentrasi belajar di sekolah pada siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Salatiga tahun 2011. Dari penelitian ini dihasilkan rekomendasi bagi orang tua di rumah agar lebih memberikan perlakuan yang baik sehingga siswa dapat mengoptimalkan konsentrasi siswa dalam belajarnya di sekolah karena terbukti terdapat pengaruh yang
This study aimed to determine the professional competence of teachers in Islamic Elementary School, factors that influence professional competence, and the impact of professional competence of teachers in improving the quality of education in Islamic Elementary School in Salatiga. This qualitative research covers only three of them taken as purposive sampling. Data collection was conducted through in depth interview, observation, and documentation. The results shows that the competence of Islamic Elementary School Teachers in Salatiga hasnot done the mastery of learning based on technology, observation and development. This can cause low employee motivation, lack of learning facilities, the work ethic are still low, academic supervision, and socioeconomic conditions. Low-impact in the competence of professional teachers is caused by non optimal learning, ineffective and inefficient learning, less comfortable and enjoyable learning, less innovative, dynamic and productive learning results. Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui kompetensi profesional guru Madarasah Ibtidaiyah, faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi profesional guru Madrasah Ibtidaiyah dan dampak kompetensi profesional guru dalam meningkatkan mutu pendidikan Madrasah Ibtidaiyah di Kota Salatiga. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan mengambil sampel tiga Madrasah Ibtidaiyah di Kota Salatiga. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi profesional guru Madrasah Ibtidaiyah Kota Salatiga belum melakukan penguasaan media pembelajaran berbasis teknolog, penelitian dan pengembangan. Rendahnya motivasi kerja, kurangnya fasilitas pembelajaran, etos kerja yang masih rendah, supervisi akademik, dan kondisi sosial ekonomi. Dampak rendah kompetensi profesional guru adalah pembelajaran kurang optimal, pembelajaran kurang efektif dan efisien, pembelajaran kurang nyaman dan menyenangkan, hasil pembelajaran kurang inovatif, dinamis dan produktif.
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG RAGAM PROFESI MELALUI KUISTERASI BERBINTANG DI KELAS 9F
ABSTRAK Penelitian ini merupakan inovasi dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling bidang karir yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap ragam profesi melalui kuisterasi berbintang pada siswa kelas 9F SMPN 1 Pengasih tahun pelajaran 2011/2012. Selain itu juga meningkatkan peran guru serta partisipasi siswa dalam kegiatan layanan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas tiga siklus, pada layanan bidang karir pokok bahasan informasi dunia kerja, materi layanan macam-macam profesi/pekerjaan. Alat bantu yang digunakan adalah meja profesi nama-nama profesi, papan tempel nama profesi, kotak tempat stok stiker bintang, dan stiker bintang sebagai reward. Pengumpulan data menggunakan instrumen lembar observasi pelaksanaan kegiatan, lembar observasi kinerja siswa dalam kelompok, dan angket tes. Validasi instrumen menggunakan teknik kajian ulang, diskusi dengan nara sumber dan teman sejawat. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, berdasar data kuantitatif dilakukan analisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling bidang karir pada pokok bahasan informasi dunia kerja meningkat sebesar 12,50 % dengan kategori sangat baik (2) kinerja siswa yang diukur dari partisipasi, aktivitas, dan semangat berkompetisi meningkat sebesar 10,54 % dengan kategori sangat baik (3) pemahaman siswa terhadap ragam profesi mengalami peningkatan sebesar 4,80 %. Siswa yang mendapat skor sama dengan atau lebih besar dari 68, meningkat dari 54,84 % pada siklus I, menjadi 61,29 % dan 77, 42 % pada siklus II dan III, masuk kategori sangat baik. Dari hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa penggunaan metode kuisterasi berbintang dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang ragam profesi. Kata Kunci : Pemahaman, Ragam profesi, Kuisterasi Berbintang PENDAHULUAN Bimbingan karir adalah salah satu bidang bimbingan dalam bimbingan dan konseling selain bidang pribadi, bidang sosial, dan bidang belajar. Bimbingan karir bertujuan membantu peserta didik dalam perencanaan dan pengembangan
Al-Fikru : Jurnal Pendidikan Dan Sains
Learning strategies are a way for teachers to make the class more active. The use of learning strategies will make it easier for teachers to manage the class and increase motivation and learning achievement. One of the learning strategies that can be chosen by teachers is the Everyone Is a Teacher Here strategy which requires students to be more active, encourage learning motivation and improve student achievement. This study aims to 1) examine the implementation of the Everyone Is a Teacher Here strategy in increasing motivation and learning achievement in Sociology subjects in class X-A at MAN 1 Probolinggo City. 2) examine whether the implementation of the Everyone Is a Teacher Here strategy can increase motivation and learning achievement in the Sociology subject class X-A at MAN 1 Probolinggo City. This research is classroom action research (CAR) using a descriptive qualitative approach. Methods of data collection using the method of observation, interviews and documentation. F...
KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR, PERSEPSI SISWA ATAS KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU
2017
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS siswa, untuk mengetahui pengaruh kemampuan pedagogik guru terhadap prestasi belajar IPS siswa, dan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan kemampuan pedagogik guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPS siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Sampel yang diambil 70 orang siswa dengan teknik acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket langsung kepada sampel. Analisis data menggunakan statistik deskriptif seperti mencari mean, median, modus, standar deviasi, dan statistik inferensial yaitu untuk mencari koefisien korelasi sederhana dan ganda yang dilanjutkan dengan uji signifikan koefisien korelasi dengan uji t. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Oktober sampai dengan 30 Desember 2012. Hasil penelitian menunjukan: 1) Nilai koefisien (r) secara bersama-sama motivasi belajar dan kemampuan pedagogik guru terhadap prestasi belajar IPS siswa sebesar 0,803. Angka ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan sangat signifikan antara motivasi belajar dan kemampuan pedagogik guru terhadap prestasi belajar IPS siswa . 2) Nilai koefisien determinasi (r2) adalah 0,645 atau jika dijadikan persen adalah 64,5 %. Ini berarti perubahan variabel bebas motivasi belajar dan kemampuan pedagogik guru secara bersama-sama akan memberikan kontribusi positif 64,5 % terhadap variable terikat prestasi belajar IPS siswa, sedangkan 35,5 % lagi dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diteliti. 3) Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai Fhitung adalah 60,774. Jika dibandingkan dengan dengan nilai Ftabel pada level of significant 5% (α = 0,05) dengan degree of freedom regression (df1) = 2 dan residual (df2) = 67 adalah 3,98. Maka, Fhitung > Ftabel, berarti H0 ditolak, sedangkan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dan persepsi atas kemampuan pedagogik guru terhadap prestasi belajar IPS siswa. 4) Persamaan model regresi ganda menghasilkan bentuk regresi Y = 29,372 + 0,002X1 + 0,396X2, diketahui konstanta regresi 29,372. Ini berarti, pada saat variable motivasi belajar dan persepsi kemampuan pedagogik guru bernilai “0”, maka prestasi belajar IPS siswa memiliki nilai 29,372, sedangkan koefisien regresi variable X1 dan X2 bernilai positif 0,002 dan 0,396, yang menunjukan bahwa variabel motivasi belajar dan kemampuan pedagogik guru secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPS siswa. Kata kunci: Motivasi Belajar, Kemampuan Pedagogik dan Prestasi Belajar IPS
2015
Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk meningkatkan motivasi belajar ,(2) untuk meningkatkan hasil belajar Geografi, (3) untuk meningkatkan pengetahuan kebencanaan melalui penerapan strategi Everyone is A Teacher Here bagi siswa SMA N 1 Ngluwar tahun pelajaran 2013/2013. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus, subyek penelitian siswa kelas X-1 sebanyak 26 siswa. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (a). Angket untuk mengukur motivasi belajar (b). Soal tes formatif digunakan untuk mengukur hasil belajar dan pengetahuan kebencanaan siswa; Indikator kinerja yang harus dicapai adalah minimal 75 % siswa dapat mencapai klasifikasi motivasi tinggi , nilai rata-rata kelas minimal mencapai 75, kriteria ketuntasan minimal secara klasikal mencapai 80 % dan nilai rata-rata kelas indikator pengetahuan kebencanaan meningkatminimal mencapai 77 . Dari tindakan siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan bahwa dengan menerapkan strategi Everyone is A Teac...
2021
is one of the best schools in Bandar Lampung. This school not only pays attention to the quality of the students but also pays attention to the quality of its teaching staff. Therefore, various activities are carried out that can develop teacher professional competence, this is solely carried out to improve the quality of existing education. This study examines problems related to the principal's strategy in developing teacher professional competence, starting from the essence of the strategies used, the positive impact resulting from the existence of these strategies to the key factors in the successful implementation of the strategy for developing teacher professional competence at SMAN 9 Bandar Lampung. Theoretically, this research is useful to contribute ideas for the development of concepts and theories that have been put forward previously. While practically this research can be used as a development of pre-existing research which can then be applied by leaders of educational institutions in activities related to the development of teacher professional competence. The research method used in this research is qualitative research with descriptive type. The researcher analyzes the words of data/editors generated from various sources of research data. Sources of data in this study were the principal, the vice-principal in the curriculum field, the vice principal in the field of facilities and infrastructure, the head of the KKG, and several teachers at SMAN 9 Bandar Lampung. The results of this study indicate that the strategies used by the principal in developing professional competence are carried out in two forms, namely the formal form and the informal form. In the formal form, the strategy carried out is in the form of delegating teachers to participate in education and training activities, including all teachers in MGMP activities, providing opportunities for teachers to continue their education, carrying out activities related to teacher professional competence, and involving educators in seminar activities. Meanwhile, in a nonformal form, the strategy is implemented by sharing as well as motivating employees, exemplifying discipline, and conducting evaluation meetings. From the implementation of several of these strategies, there have been several positive impacts, including the increasing number of teachers who use technology in the learning process, increasing teacher creativity, and increasing scientific work produced by teachers. In addition, there are several key factors for the success of this strategy, namely good communication between school principals and teachers, teacher awareness, commitment from school principals, and the existence of a common goal.