Kondisi Pertumbuhan Karang Yang Dilaksanakan Oleh Kelompok Nelayan Ikan Hias Samudera Bakti, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (original) (raw)
Pantai Bangsring adalah kawasan perairan yang berada di ujung timur Pulau Jawa, tepatnya berada di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Pantai Bangsring memiliki ekosistem terumbu karang yang berkaitan erat dengan kondisi kehidupan masyarakat yang berada di sekitar kawasan ini, dimana masyarakat di sekitar Pantai Bangsring kebanyakan adalah nelayan ikan hias dan menggantungkan hidupnya pada keberadaan ekosistem terumbu karang yang ada di kawasan tersebut. Ditambah lagi, kawasan ini juga dibuka secara umum sebagai kawasan ekowisata bahari sejak bulan Agustus 2014. Melihat potensi yang dimilikinya, maka diperlukan penelitian tentang ekosistem terumbu karang yang ada di kawasan tersebut untuk mengetahui kondisi pertumbuhan terumbu karang yang ada di kawasan ini. Informasi hasil pengamatan dapat dijadikan dasar dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan untuk pemanfaatan karang dan ikan karang sehingga bisa mempertahankan kelestarian ekosistem ini. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus hingga 1 September 2015 tanpa waktu jeda di kawasan Pantai Bangsring di bawah pengawasan Kelompok Nelayan Ikan Hias (KNIH) Samudera Bakti selaku badan pengelola kawasan Pantai Bangsring. Bentuk penelitian ini adalah studi kasus partisipatif, dimana data yang diambil merupakan data primer dan sekunder dengan metode pengambilan data secara purposive sampling. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kondisi penutupan terumbu karang pada zona inti Zona Perlindungan Bersama Pantai Bangsring adalah dinamis dan terus berubah ke arah positif. Penutupan awal hanya 1,67 % dan berada dalam kondisi buruk berkembang menjadi 30 % dan berada dalam kondisi cukup dalam waktu 1 tahun 2 bulan. Pada pengamatan terakhir, di dapatkan kondisi penutupan terumbu karang menjadi buruk dengan persentase 8,33 %. Kondisi kelimpahan ikan karang pada wilayah ini juga dinamis dan terus berubah sepanjang waktu. Kelimpahan awal berjumlah 149 ekor ikan dan mencapai kondisi maksimal dengan jumlah 527 ekor ikan dalam waktu 1 tahun 2 bulan. Pada pengamatan terakhir, di dapatkan kondisi kelimpahan ikan karang menjadi hanya 1 ekor. Hal ini di duga terjadi karena bencana alam berupa angin badai yang menghantam wilayah ini sebelum dilakukannya penelitian.