KARAKTERISTIK KELURUSAN DAN REKAHAN TEKTONIK DI CEKUNGAN SALAWATI, PAPUA (original) (raw)
Related papers
Abstrak Semakin tingginya konsumsi roti sebagai makanan penghasil energy oleh masyarakat Indonesia mengakibatkan impor terhadap gandum semakin tinggi. Pemanfaatan sumber daya local seperti sorgum sebagai bahan pengganti atau substitusi tepung terigu diperlukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor gandum. Sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah tinggi jika dibandingkan dengan tanaman serealia lain seperti gandum, jagung, atau padi. Namun sorgum memiliki beberapa kelemahan, yaitu bijinya yang mengandung kafirin, yang yang cenderung membentuk ikatan disulfida yang bersifat hidrophobik sehingga menyebabkan tepung sorgum bersifat kaku saat dimasak. Sorgum juga memiliki daya cerna pati dan protein yang rendah karena memiliki zat antinutrisi seperti tannin, asam fitat dan antitrypsin. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi optimum tepung sorgum terfermentasi menjadi roti tawar ditinjau dari perbandingan jumlah tepung sorgum dan tepung terigu yang digunakan, jumlah ragi yang ditambahkan serta suhu pengovenan sehingga menghasilkan roti tawar yang memiliki karakteristik sensori serta sifat fisikokimia yang mendekati roti tawar tepung gandum. Fermentasi tepung sorgum dilakukan menggunakan 2 ml bakteri asam laktat kultur campuran untuk 100 gram tepung sorgum, dengan perbandingan tepung sorgum terhadap air sebesar 1 : 1,25. Fermentasi pada suhu 37 o C selama 24 jam, kemudian hasil fermentasi dioven pada suhu 70 o C selama 24 jam. Tepung sorgum yang digunakan untuk bahan baku roti tawar terdiri atas tepung sorgum merah dan sorgum putih dengan persentase 100%,80%,60%,40% dan 20%. Adonan roti tawar ditambahkan yeast dengan jumlah 1 gr.,1,5 gr.,2 gr.,2,5 gr dan 3 gr serta suhu pengovenan 180 o C, 190 o C, 200 o C, 210 o C dan 220 o C. Hasil terbaik diperoleh roti tawar sorgum merah 60%, dengan penambahan 3 gr yeast dan suhu pengovenan 200 o C dan roti tawar sorgum putih 40%, penambahan 2 gr yeast dan suhu pengovenan 200 o C. Dapat disimpulkan bahwa tepung sorgum merah dan sorgum putih terbukti dapat dijadikan alternatif subtitusi tepung terigu pada pembuatan roti tawar. Abstract The high consumption of bread as food that produced energy by Indonesian people resulted in the import of wheat higher.Utilization of local resources such as sorghum as a substitute or substitution of wheat flour needed to reduce dependence on imported wheat. Sorghum has a nutrient content no less high when compared to other cereal crops such as wheat, corn or rice. But sorghum has some disantavages, that grain sorghum containing kafirin, which tend to form disulphide bonds that are hydrophobic, which causes difficult sorghum flour expands when cooked. Sorghum also has low digestibility of starch and protein because it has antinutrisi substances such as tannins, phytic acid and antitrypsin. This study aims to assess the optimum condition of fermented sorghum flour into bread in terms of the ratio of the amount of sorghum flour and wheat flour used, the amount of yeast that added and the oven temperature to produce bread that has the characteristics of sensory and physicochemical properties approaching bread of wheat flour. Fermentation of sorghum flour was performed using 2 ml of mixed cultures of lactic acid bacteria to 100 grams of sorghum flour with sorghum flour to water ratio of 1 : 1,25. Fermentation at 37 o C for 24 hours, then oven at 70 O C for 24 hours. Sorghum were used as raw material for bread flour consists of red sorghum and white sorghum with a percentage of 100%, 80%, 60%, 40%, 20%. Yeast that added to bread dough are 1 gr.,1,5 gr.,2 gr.,2,5 gr., 3 gr with oven temperature 180 o , 190 o C, 200 o C, 210 o C and 220 o C. Best results are obtained bread red sorghum 60%, with the addition of 3 g of yeast and oven temperature is 200 o C and white sorghum 40%, the addition of 2 g of yeast and oven temperature is 200 o C. It is concluded that red sorghum and white sorghum proven to be an alternative substitution of wheat flour to produce bread.
KARAKTERISTIKA PANTAI DALAM PENENTUAN ASAL SEDIMEN DI PESISIR bAYAH KABUPATEN LEBAK, BANTEN
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN, 2016
Karakteristika pantai di daerah penelitian terdiri atas pantai bertebing dan pantai landai. Pantai landai dicirikan oleh morfologi datar berupa pasir lepas, sedangkan pantai bertebing dicirikan oleh morfologi bergelombang disusun oleh batuan keras yang masif, seperi batuan intrusif, batupasir dan konglomerat. Data bor yang diperoleh dari 10 lokasi di sepanjang pantai Bayah, menunjukkan bahwa bagian atas merupakan sedimen lanau-pasirsedang dengan ketebalan antara 50 cm sampai 110 cm, sedangkan sedimen pasir kasar terdapat di bagian bawah dengan ketebalan antara 120 cm sampai 210 cm.
ESTETIKA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PANJI SEMIRANG DALAM HIKAYAT KARYA SALEH SASTRAWINATA
MATAPENA: Jurnal Keilmuan Bahasa Sastra dan Pengajarannya, 2018
Abstrak Keindahan aspek ontologis, imanen, dan psikologis, serta karakter yang terkandung dalam nilai-nilai Panji, seperti kisah oleh Saleh Sastrawinata. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah karya sastra, yaitu saga Panji dari semirang sastrawinata. Data adalah teks, kata, kalimat, atau psikologis, psikologis, aspek psikologis, serta nilai pendidikan karakter. Penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode membaca, mencatat dan studi pustaka. Ini dibagi menjadi tiga bagian dalam aspek ontologis, yaitu: kekuatan, kekayaan, dan kebesaran Tuhan. Hasil dari tiga aspek adalah: sesuatu yang tidak biasa, sesuatu yang tidak tunggal, dan tertib, suara tertib dan harmonis. Hasil dari penelitian ini adalah: aspek kejiwaan psikis dan positif, serta nilai pendidikan karakter. Abstract This study aims to describe the beauty of the ontological, immanent, and psychological aspects, as well as the character education values contained in the Panji Semirang story by Saleh Sastrawinata. The type of research used in this study is qualitative descriptive. The source of the data in this study is a literary work, namely the Panji saga of semirang sastrawinata. The data in this study are text, words, sentences, or paragraphs that contain ontological, immanent, psychological aspects, as well as the value of character education. This research was obtained using reading, note taking and literature study methods. The results of this study show the beauty that is divided into three parts in ontological aspects, namely: strength, wealth, and greatness of God. The results of the research in the immanent aspect are three parts, namely: something unusual, something that is not singular, and orderly, orderly and harmonious sound. The results of the research in the psychological aspect consist of two parts, namely: positive psychiatric and negative psychiatric, as well as the value of character education.
KESESUAIAN LAHAN PERUMAHAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK FISIK DASAR KOTA BATU
pertumbuhan penduduk Kota Batu mencapai 6%. Tanah sebagai sumberdaya alam yang bersifat terbatas tidak sebanding dengan kebutuhan manusia yang terus meningkat untuk perumahan dan permukiman. Permintaan perumahan yang meningkat serta keterbatasan lahan di Kota Batu menyebabkan developer membangun perumahan tidak sesuai dengan peruntukannya. Dalam RTRW Kota Batu 2010-2030 terdapat rencana pengembangan kawasan peruntukan perumahan seluas 2.104 ha. Tujuan penelitian ini untuk memberikan arahan lokasi lahan perumahan berdasarkan kesesuaian lahannya. Analisis yang digunakan adalah analisis overlay dan skoring untuk mengetahui kesesuaian lahan dan lokasi potensial perumahan. Kriteria kesesuaian lahan yang digunakan antara lain, topografi, tersedianya air, rawan bencana, kondisi drainase, wilayah sempadan, fungsi kawasan dan sawah irigasi teknis. Kriteria lokasi potensial adalah kedekatan dengan jalan utama, kedekatan dengan pusat kota, dan rencana pola ruang. Hasil penelitian ini adalah lahan bukan peruntukan perumahan seluas 16.364,42 ha (82,20%) dan lahan peruntukan perumahan seluas 3.544,30 ha (17,80%). Lahan perumahan yang sesuai dengan peruntukan memiliki luas 58,65 ha (41,79%) dan lahan yang tidak sesuai luasnya adalah 81,69 ha (58,21%). Lokasi potensial perumahan memiliki luas total 1.524, ABSTRACT In 2007-2011 population growth in Batu City reached 6%. Soil as a natural resource that is limited not comparable with increasing of human needs for housing and settlements. Increasing settlement demand and limited land in Batu cause developers to build settlement in not suitable land. In 2010-2030 Spatial Planning Batu City contained residential zoning district development plan which covered on 2,104 ha land. The aim of this research is to provide guidance based on the location of residential land land suitability. The analysis that being used on this research is the overlay analysis and scoring to determine the suitability and potential zones for settlement development. There are some criterias of suitability such as topography, water availability, disaster-prone, drainage, riparian areas, area function and technical irrigated. Meanwhile, the criteria of potential zone is proximity to main roads, proximity to city centre, and the masterplan of spatial pattern. The results showed the total coverage of non settlement area is 16,364.42 ha (82.20%) and coverage of settlement area is 3,544.30 ha (17.80%). The suitable area for settlement covered 58.65 ha (41.79 %) of total and the rest which is 81.69 ha (58.21%) is for the unsuitable area. Potential settlement zone has a total area of 1, 524.87 ha with a Highly Potential classification area of 451.08 ha (29.58 %), the Potential area of 512.95 ha (33.64%), Moderately Potential area of 408.85 ha (26.81%). While the coverage settlement location that Banned zone covered 151.99 ha (9.97%) area.
ANALISIS KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PEMAIN SEPAKBOLA SSB PRATAMA KABUPATEN BATANGHARI
Indonesian Journal of Sport Science and Coaching, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan teknik dasar yang dimiliki oleh pemain sepak bola SSB Pratama Kabupaten Batanghari. Penelitian dilakukan di lapangan sepakbola SSB Pratama Kabupaten Batanghari dengan jumlah pemain 24 orang. Metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan pada penelitian ini mengguanakan uji normalitas. Berdasarkan uji normalitas hasil tes dengan uji lilifoers dari keseluruhan data diperoleh hasil normal serta perhitungan pada tiap data diperoleh data passing dengan nilai 6,08 poin dengan kategori sedang, data dribbling dengan nilai 19,6 detik dengan kategori sedang, dan data shooting dengan nilai 12,6 poin dengan kategori baik. Teknik dasar sepakbola pemain SSB Pratama Kabupaten Batanghari termasuk dalam kategori sedang dan baik, yang dimana teknik passing dan dribbling dalam kategori sedang, dan teknik shooting dalam kategori baik.
The Indonesian Journal of Public Health, 2017
Each type of work will cause fatigue. Fatigue is decreasing a person's condition so that no longer able to perform the work or activities. This study is to find out the relationship between individual characteristics such as age, work period, smoking habits, exercise habits, nutritional status with work fatigue complaints of taxi driver. The method used in this research was observational analytic with cross sectional approach. This study uses a questionnaire tools work fatigue Industrial Fatigue Research Committee (IFRC), weight scales and height or microtoise Stature Meter. The population in this study was a taxi driver in Rungkut Surabaya who work at night time from 14.00 pm-12.00 pm. The study sample of 50 drivers by used purposive sampling method. The results of this study used Chi-Square. Statistical test results indicate that the age of the driver has a low relationship strength, the driver's working period has a very strong relationship strength, smoking habits driver has a very low relationship strength, exercise habits and nutritional status drivers has a strong relationship. The conclusion that can be drawn from the results of the study there was no association between age, work period, smoking, exercise habits, and nutritional status and work fatigue complaints of taxi drivers. Therefore, need for socialization or briefing about the dangers of smoking to health, eating vitamin partially substitute for cigarettes and a healthy lifestyle. ABSTRAK Setiap jenis pekerjaan akan menimbulkan kelelahan kerja. Kelelahan yaitu menurunnya kondisi seseorang sehingga tidak sanggup lagi melakukan pekerjaan atau kegiatan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui hubungan antara karakteristik individu meliputi umur, masa kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, status gizi dengan keluhan kelelahan kerja pada pengemudi taksi. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Alat ukur penelitian berupa lembar kuesioner keluhan kelelahan kerja subjektif dari Industrial Fatique Research Committee (IFRC), timbangan berat badan dan tinggi badan atau Microtoise Stature Meter. Populasi pada penelitian ini adalah pengemudi taksi di Rungkut Surabaya yang waktu kerja pada malam hari mulai pukul 14.00 siang-12.00 siang. Sampel berjumlah 50 orang pengemudi dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa umur pengemudi memiliki kekuatan hubungan rendah, masa kerja pengemudi memiliki kekuatan hubungan sangat kuat, kebiasaan merokok pengemudi memiliki kekuatan hubungan sangat rendah, kebiasaan olahraga dan status gizi pengemudi memiliki kekuatan hubungan kuat. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian adalah tidak terdapat hubungan antara kebiasaan merokok, masa kerja, umur, kebiasaan olahraga, dan status gizi dengan keluhan kelelahan kerja pada pengemudi taksi. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi atau briefing tentang bahaya dari merokok bagi kesehatan pengemudi, mengonsumsi vitamin sebagai pengganti rokok dan pola hidup sehat.