LAPORAN PRAKTIKUM METODE PARAFIN.docx (original) (raw)
Related papers
LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA EKSTRAKSI METODE PERKOLASI
Cara penarikan kandungan kimia obat dalam tanaman sangat menentukan senyawa apa saja yang akan berada dalam ekstrak. Pemilihan cara ekstraksi yang salah menyebabkan hilangnya ata berkurangnya senyawa kimia berkhasiat yang diinginkan. Pemahaman tentang sifat zat-zat kimia yang ada dalam tanaman mutlak diperlukan untuk mendukung pemilihan cara ekstraksi. Cara ekstraksi sangat beragam, disesuaikan dengan sifat simplisia, kandungan kimia di dalamnya dan ketersediaan alat ekstraksi. Dalam praktikum ini akan dilakukan ekstraksi dengan cara panas dan cara dingin yaitu infuse, dekok, rebusan, dan maserasi. Infuse, dekok, dan rebusan merupakan sediaan galenika dan cara ekstraksi yang sering diaplikasikan di masyarakat. Sedangkan maserasi merupakan cara ekstraksi yang sering diaplikasikan dalam penelitian pendahuluan khasiat tanaman obat. 1.2 Tujuan 1. Mahasiswa mampu memahami penyarian simplisia dengan cara perkolasi serta halhal yang harus diperhatikan dalam menyari simplisia dengan cara perkolasi. 2. Mahasiswa mampu memasang alat perkolasi dan bagian-bagiannya. 3. Mahasiswa mampu membuat ekstrak kental dengan cara perkolasi. 4. Mahasiswa mengetahui pengaruh perbedaan pelarut dan konsentrasi etanol terhadap rendemen ekstrak secara perkolasi. 5. Mahasiswa mengetahui perbedaan nilai rendemen ekstrak kunyit antara maserasi dan perkolasi.
LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS TRANS-ESTERIFIKASI
ABSTRAK Biodiesel merupakan monoalkil ester dari asam-asam lemak rantai panjang yang terkandung dalam minyak nabati atau lemak hewani untuk digunakan sebagai alternatif yang paling tepat untuk menggantikan bahan bakar mesin diesel. Biodiesel dibuat dengan reaksi trans-esterifikasi. Transesterifikasi adalah proses transformasi kimia molekul trigliserida yang besar, bercabang dari minyak nabati dan lemak menjadi molekul yang lebih kecil, molekul rantai lurus, dan hampir sama dengan molekul dalam bahan bakar diesel. Minyak nabati atau lemak hewani bereaksi dengan alkohol (biasanya metanol) dengan bantuan katalis (biasanya basa) yang menghasilkan alkil ester (atau untuk metanol, metil ester). Tujuan dari percobaan sintesis trans-esterifikasi ini adalah untuk mempelajari reaksi trans-esterifikasi pembuatan biodiesel dengan katalis yang berbeda serta untuk melakukan uji mutu biodiesel dan membandingkannya dengan SNI. Aplikasi dari reaksi sintesis transesterifikasi adalah polimer ester asam lemak selulosa (FACE), serta pembuatan biodiesel. Adapun prosedur percobaan praktikum transesterifikasi, pertama melakukan pembuatan biodiesel dengan katalis basa yaitu mengisi labu ekstraksi dengan NaOH, kemudian melarutkannya dalam methanol pada suhu tertentu. menambahkan minyak mentega ke dalam reaktor berisi NaOH yang telah larut, memanaskan hingga suhu tertentu, kemudian aduk selama beberapa menit. Mendinginkan campuran tersebut dan memasukkan campuran kedalam corong pisah, lalu memisahkan biodiesel dengan gliserol. Kemudian melakukan penyaringan dan mengukur volume biodiesel. Kedua, prosesnya masih sama hanya saja mengganti katalisnya dengan H2SO4. Setelah itu dilakukan uji mutu untuk membandingkan hasil perolehan dengan SNI. Diperoleh untuk biodiesel dengan katalis basa densitasnya 0,8560 gr/ml, viskositasnya 16,34 mm2/s dengan bilangan asamnya 0,78 mg NaOH/2,3g serta bilangan penyabunannya 2,8 mg NaOH/2 g. Untuk katalis asam diperoleh densitasnya 0,874 gr/ml, viskositasnya 32,99 mm2/s dengan bilangan asamnya 1,49 mg NaOH/2,27 g, dan bilangan penyabunannya 4,4 mg NaOH/2 g. Maka biodiesel yang diperoleh pada percobaan ini belum memenuhi SNI. Kata kunci : Transesterifikasi, biodiesel, katalis
Page | 2 kesehatan dan keamanan bahan pangan KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allahu Robbi puncak dari segala tujuan hidup kita, yang telah memberikan begitu banyak karunia sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan berupa makalah praktikum pangan dan gizi yang berjudul " mengidentifikasi dan menentukan kadar kandungan formalin pada bahan pangan ".
LAPORAN PRAKTIKUM METODE SQUASH 1.docx
Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus. Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik. Mitosis biasanya diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis yang mana sel akan terpisah menjadi dua. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan praktikum preparat segar mitosis (Farra, 2013). Berdasarkan uraian singkat diatas guna menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pembuatan preparat dengan metode squash atau pemijatan pada akar bawang merah maka dilakukan praktikum ini.
Untuk mempelajari kemampuan memfermentasi amilum, glukosa, fruktosa, dan sukrosa oleh beberapa jenis inokulum murni ragi roti (Saccharomyses ceserevisiae), ragi tape dan inokulum murni Rhizopus oligosporus.