Strategi Penginjilan Rasul Paulus Ditinjau dari Kitab Kisah Para Rasul (original) (raw)
Pada bagian ini penulis akan memaparkan tentang bagaimana strategi penginjilan Rasul Paulus ditinjau dari kitab Kisah Para Rasul, tetapi sebelum itu penulis akan melihat tentang latar belakang kehidupan Rasul Paulus. Pertama, masa muda Paulus. Paulus lahir kira-kira tahun 3 Masehi di dalam sebuah keluarga Yahudi terhormat yang tinggal dikota Tarsus sebagai warga negara Roma. Paulus sendiri yang menyatakan hal ini kepada kepala pasukan romawi, sebagai suatu pembelaan diri. Kisah Para Rasul 22:27-28 mengatakan : Maka datanglah kepada pasukan itu kepada paulus dan berkata: "katakanlah, benarkah engkau warganegara Rum?" Jawab Paulus: "Benar". Lalu kata kepala pasukan itu: "Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal." Jawab Paulus: "Tetapi aku mempunyai hak itu karena kelahiranku. Selanjutnya Paulus dibesarkan di dalam keluarga yang menganut tradisi-tradisi Yahudi secara ketat. Paulus disunat pada hari kedelapan, dan berasal dari suku benyamin. Diperkirakan ada dua tahap yang dilalui Paulus pada masa mudanya yaitu: masa kanak-kanak dilaluinya ditarsus, sementara masa muda dan awal kedewasaanya dihabiskan di Yerusalem. Para ahli berpendapat bahwa istilah 'dibesarkan' yang terdapat di dalam Kisah Para Rasul 22:3 lebih menunjuk pada proses pendidikan paulus. Jadi yang dikerjakan paulus pada masa mudanya paulus mengikuti pendidikan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan kafir. Kedua, Pendidikan Paulus. Setelah mencapai usia yang disyaratkan, Saulus dikirim oleh orang tuanya ke Yerusalem untuk masuk ke pendidikan sekolah rabi. Yerusalem ketika itu merupakan pusat dunia Yahudi. Saulus dididik di Yerusalem di bawah asuhan Gamaliel, seorang farisi dan juga salah seorang anggota Sanhedrin yang sangat disegani oleh masyarakat Yahudi. Lukas mencatat tentang Gamaliel sebagai seorang penasehat yang sangat bijaksana dan selalu membuat perbandingan sebagai suatu bahan pertimbangan dalam memberikan nasehat kepada Mahkamah Agama. Menurut sejarah pendidikan teologia dikalangan bangsa Yahudi, Gamaliel adalah salah satu dari tujuh sarjana Yahudi yang menyandang gelar Rabban, yang artinya Guru kita. Gamaliel
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.