PRO KONTRA PERENCANAAN REKLAMASI TELUK BENOA SEBAGAI UPAYA KONSEVASI DAN PENINGKATAN PARIWISATA DI BALI (original) (raw)

INVENTARISASI DAERAH TERKENA DAMPAK BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG DI WILAYAH PESISIR SELATAN KABUPATEN PURWOREJO

Pesisir selatan Purworejo merupakan daerah yang sering terlanda angin puting beliung. Pada tahun 2008 angin kencang terjadi hingga merobohkan sejumlah pohon dan menerbangkan atap rumah puluhan warga. Kapasitas masyarakat terhadap bencana angin puting beliung di lokasi penelitian perlu dinilai terlebih dahulu agar dapat menjadi bahan evaluasi kebijakan tentang penanganan bencana. Penelitian ini berupaya untuk melakukan pemetaan daerah terkena dampak dan inventarisasi daerah terkena dampak bencana angin puting beliung. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah pemetaan partisipatif bersama anggota masyarakat yang dilanjutkan dengan pemetaan berjalan. Interpretasi citra satelit juga dilakukan untuk melihat kondisi wilayah sebelum melakukan pemetaan berjalan. Inventarisasi disusun dalam bentuk sistem informasi kebencanaaan menggunakan perangkat lunak desain web Adobe Dreamweaver CS4, bahasa pemrograman PHP, javascript program googlemap api v3, dan sistem manajemen basis data MySQL. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran daerah terlanda angin puting beliung tahun 2008 seluas 0,95 km 2 tidak merata, dengan populasi objek terkena dampak terbanyak di Desa Ukirsari. Arah angin berasal dari barat daya ke timur laut. Panjang daerah yang dilintasi angin puting beliung tahun 2008 mencapai 4,30 km. Kekuatan angin mencapai skala Beaufort 9. Hasil penelitian ini juga ditampilkan kedalam basis data sistem informasi berbentuk webGIS yang bernama Sistem Informasi Manajemen Dampak Puting Beliung.

POLICY PAPER: HENTIKAN REKLAMASI TELUK JAKARTA

proyek reklamasi memberikan dampak sedimentasi, penurunan kualitas air akibat logam berat dan bahan organik serta terjadinya penurunan arus laut sehingga material yang masuk dari sungai cenderung tertahan (hilangnya flushing system) menyebabkan kematian ikan di Teluk Jakarta. Kemudian, ke depan proyek reklamasi diduga akan menambah beban dengan dibangunnya infrastruktur gedung permanen di pinggir laut maka tanah Jakarta akan semakin ambles. Untuk diketahui, bahwa wilayah terparah yang mengalami amblesan salah satunya adalah di perumahan Pantai Mutiara, Pluit, dengan 116 cm selama 8 tahun (dari 2002-2010). Perlu diketahui lebih lanjut, bahwa perumahan Pantai Mutiara merupakan area reklamasi (Hasanuddin, dkk:2010).

LOMBA KICAU BURUNG SEBAGAI ATRAKSI PARIWISATA

Bird Chirping Competition as Tourism Attraction to Increase Tourists Visit in Bekasi City. This research is qualitative descriptive, conducted on visitors in bird chirping competition by interview. The aim of this study are to: 1) describe the bird chirping competition 2) describe visitors type in the event 3) define visitors motivation 4) describe what visitors do while in the event 5) know generally how to manage bird chirping competition. The study result showed that birds chirping competition is an interesting tourism attraction and there are many parties involved in it. The visitors are various, not only competition participants and their families, competition committee, jury, sales promotion girls, master of ceremony, sponsors, media but also merchants, political party, government agencies and kicaumania themselves. There are various motivations to visit the event, including prestige, prizes, popularity, friendship, media coverage, getting income and support family members. The visitors perform various activities ranging from participating in the competition and shopping, while enjoying the entertainment by watching birds chirping competition. The management of bird chirping competition are conducted by organizing committee from 6 organizations, namely PBI, BnR, Ronggolawe, Silobur, Rajawali and Indojaya Nusantara from sub district level to national one.

PENGARUH PROMOSI PARIWISATA TERHADAP PREFERENSI WISATAWAN MANCANEGARA DI KOTA BENGKULU

KAGANGA, 2019

The city of Bengkulu has a wealth of natural and cultural sights that are still not widely known, this is because the promotional activities carried out by the City of Bengkulu in the tourism industry are still very minimal, so the number of tourism coming to Bengkulu has never increased significantly. Forming tourist preferences in choosing the city of Bengkulu as a location for destinations that must be visited is something that must be done considering that the vision made by the Bengkulu City government is "Visit Wonderful Bengkulu 2020". Increasing the number of foreign tourists is increasing, but the number is still very far behind than those regions that were first known very well by foreign tourists, this is because promotion is still not effective. This study is entitled The Effect of Tourism Promotion on the preferences of foreign tourists in the city of Bengkulu, the purpose of the study is to determine the effect of tourism promotion on foreign tourist preferences in the City of Bengkulu Based on the results of the study it is known that the value of R2 = 0.699 means, simultaneously the variable X1 (advertisement), X2 (personal selling), X3 (publicity) has a contribution of 69.9% in explaining the changes that occur in variable Y (Prefe the frequency of foreign tourists), while the remaining 30.1% is explained by other variables outside the model. Anova section (Test F) shows that simultaneously variable X1 (advertisement), X2 (personal selling), X3 (publicity) has an influence on the variable, t / partial test shows that variable variable X1 (advertisement), X2 (personal selling) , X3 (publicity) has a statistically significant influence on the Y variable. It is known that all the variables proposed in the study have been considered good by foreign tourists coming to Bengkulu City, foreign tourists feel that advertising activities, personal selling and publicity are given by the government. the area of Bengkulu city has been carried out. To reach the visit Bengkulu destination, the government should pay more attention to carrying out tourism promotion considering that the promotion will greatly help prospective tourists to know the state of the destination.

TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG , 2020

Tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs merupakan agenda global yang sudah menjadi kesepatan global dari berbagai negara termasuk Indonesia. Didalamnya terdapat 17 cita-cita dan 169 capaian dengan fokus utama adalah menghapuskan kemiskinan di dunia. Rancangan SDGs ini ditandatangani oleh berbagai negara secara sah pada tanggal 21 Oktober 2015 pada resolusi PBB. Agenda pembangunan berkelanjutan ini merupakan lanjutan dari programa yang sudah dijalankan sebelumnya MDGs, Agenda ini akan terus dijalankan dari 2015-2030 sebagai bentuk ambisi untuk melakukan pembangunan dengan prinsip tidak meninggalkan siapapun. Bangka Belitung merupakan provinsi yang terdapat di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia kepulauan Bangka Belitung juga ikut serta dalam menjalankan agenda global tersebut, sejauh ini nilai skore yang didapat kepulauan Bangka Belitung berada diatas rata-rata nasional yaitu 2,2 dengan rata-rata nasional 1,68. Mendapat nilai C dalam proyeksi capaian indikator SDGs membuat kepulauan Bangka Belitung memiliki banyak tantangan untuk mencapai target SDGs, tantangan tersebut adalah menaikkan nilai skor proyeksi capaian SDGs di kepulauan Bangka Belitung. kata kunci : Penduduk, ilmu, demografi, indonesia, Kependudukan,SDGs,Bangka Belitung

PEMETAAN BAHAYA TSUNAMI DAN DAMPAKNYA TERHADAP INFRASTRUKTUR DI DAERAH TELUK BENOA PROVINSI BALI ARTIKEL SKRIPSI PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

Kabupaten Badung khususnya daerah Teluk Benoa merupakan salah satu daerah berisiko tinggi terhadap bahaya tsunami di Indonesia karena jika tsunami besar terjadi di wilayah Teluk Benoa dan sekitarnya akan membawa dampak yang parah pada daerah sepanjang pantai yang dihuni penduduk dengan kepadatan yang tinggi. Penentuan kerentanan Tsunami menggunakan metode analisis dampak inundasi menggunakan parameter jumlah infrastruktur. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan peta dampak tsunami terhadap Infrastruktur yang terbagi menjadi 2 zona terdiri dari 4 kelas daerah terdampak, antara lain kelas tinggi, kelas sedang, kelas rendah dan tidak terdampak. Hasil analisis dari jumlah 280 infrastruktur di kedua zona didapatkan hasil bahwa hampir semua infrastruktur akan terdampak bahaya tsunami yaitu sejumlah 253 infrastruktur dan hanya sedikit yang tidak terdampak yaitu sejumlah 27 infrastruktur. Total infrastruktur terdampak sejumlah 214 terdmpak High dan 39 terdampak Medium, sisanya terdampak Low dan not exposed. Kata Kunci: Tsunami, Infrastruktur, Bahaya Tsunami, InaSAFE, SIG.

PERANCANGAN BIOMEKANISME SENDI PROTESA UNTUK PASIEN AMPUTASI TUNGKAI DIATAS LUTUT DENGAN DESAIN ERGONOMI DAN FLEKSIBEL

Pada umunya manusia memiliki anggota gerak diantaranya adalah Tungkai bawah (Extrimitas Inferior), yang berfungsi untuk menopang tubuh bagian atas dan melakukan aktivitas seharihari. Hilangnya sebagian alat gerak akan menyebabkan ketidakmampuan seseorang untuk melakukan aktivitas dalam derajat yang bervariasi, tergantung dari bagian mana alat gerak yang hilang. Kehilangan alat gerak tersebut dapat disebabkan berbagai hal, seperti penyakit, faktor cacat bawaan lahir, kecelakaan, atau penanganan operasi (amputasi). Untuk membantu mengatasi keterbatasan-keterbatasan aktivitas yang terjadi pada seseorang yang kehilangan kaki akibat amputasi, maka digunakanlah protesa.

SEBARAN UKURAN DAN KEHADIRAN LARVA DAN JUVENIL IKAN DI MUARA SUNGAI BOGOWONTO KABUPATEN KULON PROGO

Muara Sungai Bogowonto merupakan habitat dan daerah asuhan beberapa jenis ikan pada tahap awal kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran ukuran dan kehadiran jenis larva dan juvenil ikan yang ditemukan di muara Sungai Bogowonto. Pengambilan sampel dilakukan di muara Sungai Bogowonto di Desa Jangkaran Kecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo selama bulan September 2006 – Februari 2007. Pengambilan sampel dilakukan dengan jaring larva meshsize 1 mm yang ditarik horizontal sepanjang 50 m oleh dua orang di bagian tepi perairan muara secara acak. Sampel diawetkan dalam 70% alkohol untuk keperluan identifikasi dan pengamatan di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva ikan yang terdapat di muara Sungai Bogowonto terdiri atas 9 spesies dengan spesies yang dominan adalah Ambassis urotaenia (55,04%), Engraulis mordax (22,74%) dan Lethrinus semicinctus (16,97%) sedangkan juvenil yang ditemukan terdiri atas 44 spesies dengan spesies yang dominan adalah Mugil cephalus (52,64%), Hapalogenys mucronatus (12,70%), Terapon jarbua (11,34%), dan Ambassis urotaenia (5,40%). Sebaran ukuran panjang total larva berkisar antara 0,92 – 40,3 mm sedangkan untuk juvenil berkisar antara 1,41 – 121,4 mm. Sebaran kehadiran larva ikan didominasi oleh Lethrinus semicinctus dan untuk juvenil adalah Hapalogenys mucronatus dan Mugil cephalus dengan karakter kehadiran yang bersifat diskontinu karena pemijahan yang tidak sepanjang tahun.

MENGADOPSI KONSEP PROMOSI LEMBAGA PROFIT DI PERPUSTAKAAN

Promosi bukan hal baru di ranah perpustakaan. Promosi sudah dilakukan bertahun-tahun silam oleh perpustakaan dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan dan pinjaman, serta mempromosikan layanan-layanan yang tersedia. Akan tetapi apakah promosi yang dilakukan oleh perpustakaan hingga saat ini benar-benar promosi yang tepat dan mengikuti perkembangan? Dari beberapa literatur yang pernah ada di Indonesia diketahui bahwa promosi yang diajarkan masih terkesan itu ke itu saja bahkan cenderung tidak memiliki konsep yang jelas. Ketidakjelasan juga dapat dilihat dari media-media atau tools promosi yang dibuat tidak memperlihatkan target audien yang dituju. Semisal, apakah promosi yang dilakukan ditujukan untuk memberikan pengaruh kepada pemustaka potensial atau aktual? Kemudian, apakah media dan tools promosi sudah tepat untuk segmen pemustaka yang dituju? Beragam pertanyaan lainnya akan dapat hadir menyoali promosi perpustakaan. Karenanya, diperlukan kejelian dalam mendesain sebuah konsep promosi perpustakaan yang akan dilakukan di samping terus mengikuti perkembangan tren promosi yang senantiasa dilakukan oleh lembaga-lembaga berbasis profit seperti di retail dan mall. Atau yang lebih dekat dengan ranah perpustakaan sendiri, yaitu di toko buku.