PSAK 16 Aset Tetap (original) (raw)

Analisis Perlakuan Aset Tetap Pada Percetakan Witra Berdasarkan PSAK 16

EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlakuan asset tetap pada Usaha Percetakan Witra. Penelitian ini mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 16. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer yang diambil langsung dari usaha percetakan ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan belum menerapkan perlakuan aset tetap yang sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu PSAK No. 16.

Evaluasi Penyajian Dan Pengungkapan Aset Tetap Berdasarkan Psak No. 16 Pada Pt. Akam

GOING CONCERN : JURNAL RISET AKUNTANSI, 2018

A prime company entity can be seen through the company’s financial statement that is based on Financial Accounting Standards as a guidance in producing the financial statement. Fixed assets is a supporting element which has a quite large value and an important position in a company, therefore the information about the asset should comply with the prevailing standards. The aim of this research is to find out whether the presentment and disclosure of regular assets at PT. AKAM are in conformity with the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 16 concerning property and equipment. The writer uses descriptive method, and the data collection was through interview, observation, and documentation. PT. AKAM is a company entity that engaged in construction service. According to the research result, it can be concluded that the presentment and disclosure of company fixed assets have led to Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No.16. Keywords : Presentment, Disclo...

Analisis Penerapan Psak No. 16 Tentang Aset Tetap Pada Pt. Bank Sulutgo

GOING CONCERN : JURNAL RISET AKUNTANSI

In an operational company requires production factors to support the company in achieving its objectives. Of the several types of assets, there is one of the most important assets in supporting the company's operations, namely fixed assets. This study aims to find out that the company has implemented a fixed asset accounting policy that is appropriate and based on the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) no.16 in company activities. The method in this study is descriptive analysis method. In carrying out its accounting activities, PT. SulutGo Bank has referred to PSAK No. 16. In practice, companies distinguish types and ways of obtaining fixed assets with cash purchases or by establishing themselves, in depreciating fixed asset companies using the straight-line method and the declining balance method in accordance with applicable Accounting Standards, in terminating fixed assets whose useful lives has expired or is no longer used by removing assets from the registe...

Implementasi ISAK 16: Aset Keuangan Atau Aset Tak Berwujud?

Jurnal Riset Akuntansi (JUARA)

This study aims to review the implementation and disclosure of concession rights in the company's financial statements in 4 (four) business sectors. In addition, this study reviews the extent to which service concessions are recognized as intangible or financial assets. This study uses a qualitative method with a content analysis technique. The data used in this content analysis are journals, theses, and internship reports with ten works of literature. This study concluded that the application of service concession accounting had been carried out following the provisions of ISAK 16 (2014), starting from the recognition, measurement, disclosure, and impact of its application. The company can disclose assets using financial and intangible assets according to an agreement between the government as the grantor and the private sector as the operator.

PERTEMUAN 17: ASSET TETAP

Setelah mengetahui apakah Asset Tetap dan keterkaitan dengan nya (masa manfaat, penyusutan,dll) secara komersial maka saatnya mengetahui mengenai Revaluasi Asset Tetap secara Akuntnasi dan Perpajakan

ANALISIS PENERAPAN PSAK 16 TENTANG ASSET TETAP PADA PT PLN (Persero) UPDK MINAHASA

Jurnal Akuntansi Manado (JAIM)

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset tetap sesuai dengan PSAK 16 tentang aset tetap pada PLN UPDK Minahasa dalam pengakuan aset, pengukuran awal, pengukuran setelahnya, penyusutan, penghentian dan penyajian dalam laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menyajikan data secara deskriptif dengan melakukan pengumpulan data melalui wawancara dan mengumpulkan data berupa laporan keuangan juga data aset tetap. Hasil penelitian menjukkan perlakuan aset tetap PLN UPDK Minahasa sebagai berikut: (1) PLN UPDK Minahasa mengakui bahwa aset tersebut memberikan umur ekonomis lebih dari 1 tahun yang nilainya dapat diukur secara andal. (2) Biaya untuk pengukuran awal aset tetap seperti biaya sewa, biaya penanganan dan biaya instalasi dan perakitan aset (3) Pengukuran setelahnya dengan menggunakan model revaluasi (4) Penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus dan double decline (5) aset tetap yang dihentikan adalah yang tidak dapa...

Ringkasan PSAK 16

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK 16

2019

Perusahaan merupakan organisasi modern yang mempunyai kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur. Secara prinsip perusahaan didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Usaha pokok dari sebuah perusahaan adalah kegiatan produksi yang menghasilkan produk berupa barang dan kegiatan penawaran berupa produk jasa. Garis besar tujuan sebuah perusahaan adalah mendapatkan keuntungan ekonomi secara maksimal dan sedapat mungkin mencegah kerugian atau menekan kerugian seminimal mungkin. Pada satu sisi harus diakui perusahaan merupakan salah satu penopang dan penggerak perekonomian nasional.