TUMPUAN PADA JEMBATAN, gaya lintang dan momen (original) (raw)

MOMENTUM, IMPULS DAN TUMBUKAN

Pendahuluan Di jalan raya, sering kita temukan adanya tabrakan antara dua kendaraan. Dari tabrakan ini, terkadang ada kendaraan yang mengalami rusak parah akibat melaju dengan kencang dan terpental jauh dari tempat kejadian. Tabrakan antara dua kendaraan yang bergerak ini berhubungan dengan besaran momentum. Momentum merupakan sifat kelembaman (sifat ingin mempertahankan keadaannya) dari benda yang bergerak. Makin besar momentum sebuah benda, makin sulit untuk mengubah geraknya. Sebagai contoh perhatikan ilustrasi dibawah ini : a) Sebuah truk yang bergerak cepat akan lebih membahayakan dibandingkan dengan truk yang bergerak lebih lambat. b) Seorang pemain sepak bola akan lebih mudah dijatuhkan, jika diganjal oleh lawan yang lebih besar badannya daripada diganjal oleh lawan yang badannya lebih kecil. Momentum Momentum merupakan sifat kelembaman (sifat ingin mempertahankan keadaannya) dari benda yang bergerak. Momentum suatu benda adalah ukuran kesukaran untuk menggerakkan benda ketika berhenti atau untuk menghentikan benda ketika bergerak. Makin besar momentum sebuah benda, makin sulit untuk mengubah ataupun menghentikan gerakannya. Dalam fisika, momentum didefinisikan sebagai hasil kali antara massa dengan kecepatannya. Jadi besar kecilnya momentum suatu benda ditentukan oleh massa dan kecepatan benda tersebut. Momentum secara matematis dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : V m p   Ket : p : momentum (kg m/s) atau (N.s) m: massa benda (kg) V: kecepatan gerak benda (m/s) Karena momentum besaran vektor, maka jika ingin mengetahui resultan momentum (momentum total) dari dua momentum atau lebih, harus menggunakan aturan vektor. Antara lain sebagai berikut : 1. Jika terdapat dua momentum yang searah, maka resultan momentumnya diperoleh dengan cara menjumlahkan kedua momentum tersebut. 2. Jika terdapat dua momentum yang berlawanan arah, maka resultan momentumnya diperoleh dengan cara menghitung selisih kedua momentum tersebut. 3. Jika terdapat dua momentum yang membentuk sudut tegak lurus (90 0), maka resultan momentumnya diperoleh dengan menggunakan rumus phytagoras. 4. Jika terdapat dua momentum yang membentuk sudut tetapi tidak tegak lurus, maka resultan momentumnya diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :  cos. 2 2 1 2 2 2

JEMBATAN BUNTUNG

Pulau Jawa dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia, merupakan daerah dengan perkembangan ekonomi yang cukup pesat, dimana hampir 80% perputaran uang di Indonesia terjadi di Pulau Jawa. Keberadaan pusat pemerintahan dan kantor-kantor perusahaan besar yang berada di Propinsi DKI Jakarta menjadikan Pulau Jawa sebagai daerah tersibuk di Indonesia.

SPESIFIKASI JEMBATAN

Pada pelaksanaan jembatan diperlukan suatu panduan pelaksanaan atau acuan pelaksanaan yang menjadi patokan bagi para pelaksana dalam melaksanakan pekerjaannya. Spesifikasi yang merupakan bagian dari dokumen kontrak merupakan bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Hubungan antara spesifikasi dengan pelaksanaan adalah sebagai berikut:  Bagian dalam dokumen kontrak  Memuat segala ketentuan teknik tentang pekerjaan yang harus dilaksanaan sesuai dengan perjanjian dalam dokumen kontrak  Mengandung perintah dan larangan serta ketentuan teknik lainnya yang harus dilakukan, dilaksanakan dan dipenuhi oleh pelaku jasa konstruksi  Bila tidak dicermati dan dilaksanakan sesuai dengan perintah maka akan berdampak kesalahan dalam pelaksanaan atau kerugian pada saat menyusun  Analisa harga satuan  Menentukan kebutuhan jumlah dan komposisi peralatan  Perhitungan volume pekerjaan yang salah Jadi, spesifikasi teknik dalam bidang pekerjaan struktur jembatan adalah dengan maksud:  Persyaratan teknis yang disusun oleh perencana untuk mencapai mutu bangunan sesuai dengan yang diinginkan oleh Pemilik  Bagian dari perjanjian kerja antara Pemilik dan Pelaksana  Acuan pelaksana untuk menyusun strategi dalam penyusunan harga penawaran pada proses tender  Acuan prosedur kerja untuk mewujudkan rencana perencana, pelaksana dan pengawas untuk mencapai mutu, waktu pelaksanaan dan dana yang telah disepakati bersama dalam perjanjian kontrak.  Acuan pokok pelaksana, memberikan batas-batas bagi usahanya yang kreatif untuk melakukan penghematan sumber daya, pengehematan waktu pelaksanaan dan meningkatkan keuntungan bagi pelaksana. Sebagai seorang pelaksana, yaitu penyedia jasa dapat dikatakan wajib memahami spesifikasi sebagi dokumen resmi kesepakatan bersama, mengerti bagian-bagian yang harus dicapai dan dipatuhi, selalu mengusahakan cara-cara dan alternatif yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan tanpa menyalahi ketentuan yang tertera di dalam spesifikasi. Menyusun usulan kesepakatan baru (change order) yang akan mendukung pekerjaan secara efektif dan efisien. Juga pelaksana harus dapat melakukan pekerjaan dengan pedoman spesifikasi atau dengan cara lain yang lebih baik dan disepakati bersama. Pelaksana juga harus mempunyai visi mewujudkan bangunan sesuai persyaratan minimum yang diminta oleh spesifikasi, namun selalu berusaha untuk bekerja lebih capat, efektif dan efisien, mampu menghemat sumber daya dan berusaha meningkatkan keuntungan dengan cara-cara yang sehat.

MOMENTUM DAN IMPULS

Momentum suatu benda yang bergerak adalah hasil perkalian antara massa benda dan kecepatannya. Oleh karena itu, setiap benda yang bergerak memiliki momentum. Secara matematis, momentum linear ditulis sebagai berikut : p = m v p adalah momentum (besaran vektor), m massa (besaran skalar) dan v kecepatan (besaran vektor). Bila dilihat persaman, arah dari momentum selalu searah dengan arah kecepatannya. Satuan Momentum Menurut Sistem Internasional (SI) Satuan momentum p = satuan massa x satuan kecepatan = kg x m/s = kg. m/s Jadi, satuan momentum dalam SI adalah : kg.m/s Momentum adalah besaran vektor, oleh karena itu jika ada beberapa vektor momentum dijumlahkan, harus dijumlahkan secara vektor. Misalkan ada dua buah vektor momentum p1 dan p2 membentuk sudut α, maka jumlah momentum kedua vektor harus dijumlahkan secara vektor, seperti yang terlihat dari gambar vektor gambar 9.1. Besar vektor p dirumuskan sebagai berikut : B. IMPULS Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya tersebut bekerja. Secara matematis dapat ditulis: I = F. Δt Besar gaya disini konstan. Bila besar gaya tidak konstan maka penulisannya akan berbeda (akan dipelajari nanti). Oleh karena itu dapat menggambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t. Bila pada benda bekerja gaya konstan F dari selang waktu t1 ke t2 maka kurva antara F dan t adalah Luasan yang diarsir sebesar F x (t2 – t1) atau I, yang sama dengan Impuls gaya. Impuls gaya merupakan besaran vektor, oleh karena itu perhatikan arahnya Satuan Impuls Satuan Impuls I = satuan gaya x satuan waktu Satuan I = newton x sekon = N. s = kg.m/s2. s = kg. m/s