Menikmati Mal dengan Hati Berdebar (original) (raw)
Fenomena Mal bagi Masyarakat Urban di Jakarta
Humaniora, 2013
Mall building is a place where urban communities come together with their specific interest. People go to the mall with their independent needs without any emotional bonding between each other. As a public space, mall is trying to meet the needs of urban communities especially as an entertaining space for the visitors. Go to the mall has become a way of life in urban society, as a destination for the whole family. While on the other hand the existence of many mall building are the traits of sick city, because as a public space, city does not meet the social and environmental objectives anymore. Jakarta has more than 75 building mall, it has exceeded the limit of the population. Mall has become a phenomenon because it has met the lifestyle of urban society but on the other side mall has spent water absorption area. This disagreement about mall building requires a mall that friendly to the environment, so that the green open spaces and water absorption area can be provided or replaced as well. The next discussion is about mall that should build friendly to the environment and its importance to the urban community.
Pengembangan Baitul Mal wat Tamwil Berbasis Nilai-Nilai Santri
Al-Huquq: Journal of Indonesian Islamic Economic Law, 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peranan nilainilai santri yang bersumber dari ajaran Islam dan budaya lokal pesantren dalam meningkatkan etos, semangat dan sikap pengelola BMT UGT Sidogiri.Penelitian ini menunjukkan bahwa agama dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang (pattern for behaviour). Sebagaimana kesimpulan sama yang diberikan oleh Lukman Al-Hakim (2008), Ajaz Ahmed Khan dan Issabel Philips (2010) Warsisto Raharjo Jati (2013), yang menyatakan bahwa agama merupakan refleksi dari tingkah laku serta memberi kesadaran manusia terhadap kegiatan ekonomi. Penelitian ini membuahkan kesimpulan bahwa BMT UGT Sidogiri secara konsisten menerapkan nilai-nilai santri dalam pengembangannya. Nilai-nilai santri yang bersumber dari ajaran agama seperti shiddiq, amanah, tabligh dan fathanah serta yang bersumber dari tradisi kepesantrenan seperti sikap kepatuhan, keikhlasan, kemandirian, kerjasama dan solidaritas sosial, kebersamaan dan silaturrahim, telah menjadi kultur dalam aktifitas sehari-hari di lingkungan BMT UGT Sidogiri. Secara statistik juga menujukkan bahwa terdapat hubungan korelasional sebesar 57,3% antara nilainilai santri dengan kinerja karyawan BMT UGT Sidogiri. [This research aims to explore the role of the values of pesantren's students sourced from Islam and local culture of pesantren on improving ethos, spirit and attitude of the employees of BMT UGT Sidogiri. This research shows that religion can affect a person's behavior (pattern for behavior). The same conclution was shown by Lukman Al-Hakim (2008), Ajaz Ahmed Khan and Issabel Philips (2010) Warsisto Raharjo Teak (2013), which states that religion is a reflection of the behavior and provide the human consciousness to economic activities. The result of research
LAUT YANG MENYATUKAN: MENGUNGKAP RUANG-JEJARING LAUT MALUKU
Lensa Budaya: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Budaya, 2017
Maritime transportation has the role of unifying one coast with another and allowing population mobility. The existence of various communities from Nusantara or overseas in coastal cities in Su-lawesi and Maluku since five centuries ago confirms what Lombard wrote, " ...Sea seems to to separate but alsu unify. " If members of various ethnic communities from Nusantara live side by side in coastal cities or have married each other in their new places with local population can be seen as a sign that they have integrated themselves to the existing communities, the question is: is this not an early sign of wider integration process, namely in nation-state? If sailors-traders formed a communication networks because they needed each other organized themselves in organizations such as the Ropelin because of being in similiar profession and mutual needs, is that not the roots of national integration? The existence of of inter-island shipping does not only to facilitate population mobility but to bring closer one with another in new places, allowing new member to enter and to integrate with the existing community. Abstrak Transportasi laut berperan dalam menyatukan pesisir yang satu dengan pesisir yang lain dan me-mungkinkan adanya gerak perpindahan penduduk. Kehadiran berbagai kelompok komunitas baik Nusantara maupun mancanegara di kota-kota pelabuhan di Sulawesi dan Maluku yang terjadi se-jak lima abad yang lalu, membenarkan pernyataan Lombard bahwa " ...Laut yang tampaknya memisahkan, sebenarnya juga mempersatukan ". Jika warga dari berbagai komunitas etnis Nusan-tara hidup bertetangga di kota-kota pelabuhan atau telah kawin-mawin di tempatnya yang baru dengan penduduk setempat, dipandang sebagai salah satu penanda bahwa tindakan mereka telah mengintegrasikan dirinya dalam komunitas yang ada, maka pertanyaannya adalah: bukankah ini juga merupakan pertanda awal dari sebuah proses integrasi yang lebih luas, yakni dalam ke-hidupan berbangsa-bernegara? Jika para pelaut peniaga membentuk jaringan komunikasi karena saling membutuhkan, menyatu dalam organisasi seperti Roepelin karena kesamaan profesi serta kepentingan, bukankah hal itu dapat pula dipandang sebagai akar-akar dari proses integrasi bangsa? Adanya jaringan pelayaran antar pulau tidak sekedar memfasilitasi gerak perpindahan orang, tetapi mendekatkan mereka satu dengan yang lainnya di tempat yang baru, memungkinkan setiap warga masuk dan menyatu dengan komunitas yang didatanginya. Kata kunci: transportasi laut, integrasi negara-bangsa, Indonesia
Memori dan Ruang Publik pada Pusat Perbelanjaan Mal Bale Kota
Jurnal Sains dan Seni ITS (e-journal), 2022
Abstrak-Mal Bale Kota, sebuah pusat perbelanjaan di Kota Tangerang, Banten, yang menawarkan berbagai kebutuhan gaya hidup, memiliki situasi yang cukup memprihatinkan. Kendati terletak di pusat Kota Tangerang yang ramai, suasana Mal Bale Kota justru sepi. Tidak banyak pengunjung yang berlalu-lalang dan banyak retail yang gulung tikar. Perancangan ini bertujuan untuk melakukan redesain terhadap Mal Bale Kota, melalui pendekatan kontekstual, dengan mempertimbangkan dan menganalisis aspek-aspek keadaan, sosial serta budaya, dan kebutuhan dari situasi eksisting Mal Bale Kota. Hasil objek rancangan merupakan redesain Mal Bale Kota dengan menggunakan konsep pusat perbelanjaann pada masa awal pusat perbelanjaan itu didefinisikan, yaitu sebuah area pergerakan linier pada suatu area pusat bisnis kota, yang lebih diorientasikan bagi pejalan kaki, dengan konsep berupa jalur pejalan kaki dengan kombinasi plaza dan ruangruang interaksional. Selain itu, objek rancangan juga menegaskan nilai memorable pada Mal Bale Kota.
Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan, 2019
Abstrak:Manusia sebagai makhluq yang terlahir dan belum mengetahui apa-apa dibekali Allah swt. dengan beragam potensi. Potensi-potensi tersebut kemudian digunakan membantunya untuk menjawab apa yang belum diketahuinya. Ihktiyar yang ditempuh manusia untuk mewujudkannya dengan proses pendidikan. Sebagai makhluq yang menyukai keharmonisan, mendidik manusia membutuhkan metodik khusus. Lalu bagaimana semestinya yang dibutuhkan dalam mendidiknya?. Pada dasarnya mendidik manusia diperlukan adanya sikap kasih sayang kepadanya. Karena cita-cita luhur yang dibutuhkan tidak hanya persoalan kedewasaan dan pengetahuan yang tinggi namun tetap mengutamakan keluhuran akhlak baginya. Mendidik dengan kasih sayang menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Kata Kunci: Manusia, Pendidikan, Rahmat