ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX-36000 UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM (original) (raw)
Related papers
Kriging adalah bentuk prediksi dengan menggunakan interpolasi. Prediktor Kriging optimal jika vektor bobot dihitung dari fungsi korelasi yang mendasarinya dan estimator parameter fungsi korelasi optimal. Estimator parameter dari fungsi korelasi tidak berbentuk closed form. Sebuah aproksimasi diperlukan untuk mendapatkan estimator parameter optimal. Salah satu adalah menggunakan algoritma Newton-Rhapson. Prosedur algoritma Newton-Rhapson dapat digunakan pada estimator kemungkinan maksimum.
INVESTIGASI VARIASI KECEPATAN POTONG OPTIMAL PADA PROSES PEMESINAN BAJA AISI 4140
Determination of optimum cutting speed in the lathe process should be considered in order to produce minimal machining costs and maximum production. Research The determination of optimum cutting speed was done to investigate the effect of cutting speed when cutting AISI 4140 steel against cost and production obtained. This study was conducted experimentally using lathe and theoretical calculations to determine machining costs and the amount of production produced. The lathe process is carried out using carbide cutting tools for cutting of AISI 4140 steel metal. In this machining the data obtained is the cutting time of the machining process tail loading process then the data is incorporated into the equation together with the cutting force, the cost of the cutting tools, the workpiece, the cost labourers. Then from the calculation results obtained by graph machining cost and production amount. Based on the graph, it is observed minimal machining cost and maximum production amount to know the optimum cutting point. The results obtained .The increase in cutting rate gives effect to the increase of production quantity, while for calculation of machining cost has decreased. Machining time has a significant effect on the change of production quantity and machining cost. The optimal cutting speed (Vcopt) is 269 m / min. Abstrak : Penentuan kecepatan pemotongan optimal pada proses pembubutan sangat perlu dipertimbangkan guna menghasilkan biaya pemesinan yang minimal dan produksi maksimal. Penelitian Penentuan kecepatan potong optimal dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh kecepatan pemotongan ketika melakukan pemotongan baja AISI 4140 terhadap biaya dan produksi yang diperoleh. Kajian ini dilakukan secara eksperimen menggunakan mesin bubut dan perhitungan teoritikal untuk menentukan biaya pemesinan dan jumlah produksi yang dihasilkan. Proses bubut dilakukan dengan menggunakan mata pahat karbida untuk pemotongan logam baja AISI 4140. Pada pemesinan ini data yang peroleh adalah waktu pemotongan pada proses pembubutan tail stock waktu pemesinan kemudian data tersebut dimasukan kedalam persamaan bersama dengan gaya pemotongan, biaya mata pahat, benda kerja, upah buruh. Kemudian dari hasil perhitungan diproleh grafik biaya pemesinan dan jumlah produksi. Berdasarkan grafik tersebut diamati biaya pemesinan yang minimal dan jumlah produksi maksimal untuk mengetahui titik kecepatan potong optimal. Hasil penelitian diperoleh peningkatan kecepatan pemotongan memberi pengaruh terhadap peningkatan jumlah produksi, sedangkan untuk perhitungan biaya pemesinan mengalami penurunan. Waktu pemesinan memberi pengaruh yang signifikan terhadap perubahan jumlah produksi dan biaya pemesinan. Kecepatan pemotongan optimal (Vcopt) sebesar 269 m/min. Kata kunci : Kecepatan pemotongan, maksimum produksi, minimum cost, optimal. PENDAHULUAN Baja AISI 4140 atau JIS SCM440 yang merupakan baja paduan rendah yang dikenal mempunyai sifat tangguh yang biasa diaplikasikan dalam komponen transmisi roda gigi seperti pinion, sproket, tailstock, dan poros (shafts). Pemilihan jenis logam ini sesuai digunakan pada pembuatan komponen yang sudah disebutkan dikarenakan memiliki berberapa karakteristik seperti tahan aus (wear resistance), ketangguhan yang cukup tinggi, dan mudah dibentuk (machinability).
MANAJEMEN OPTIMAL LAHAN TIDUR UNTUK PEMBANGUNAN PERTANIAN
Secara alami tanah ditutupi oleh vegetasi yang beragam genetic dan fenotif sehingga tersusun ekosistem yang komplek. Tanah dengan ekosistemnya sering disebut sebagai lahan. Bersadarkan tipologi penggenangan air maka lahan dapat dikelompokkan menjadi lahan basah (wet land) dan lahan kering (dry land), dan berdasarkan ketinggian dari Pertemuan Teknis Pengelolaan Lahan Wilayah Barat pd 21-23 maret 2006 di Palembang
OPTIMASI BENTUK DEMIHULL KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SEAKEEPING
Prediksi performa seakeeping (olah gerak) kapal di perairan tertentu adalah salah satu dari aspekaspek penting pada tahap perencanaan kapal. Penelitian ini fokus pada optimasi bentuk demihull kapal untuk meningkatkan kualitias seakeeping sesuai dengan standar kriteria umum seakeeping untuk kapal militer. Bentuk lambung demihull yang digunakan adalah NPL Hull Form Series 4b. Bentuk lambung tersebut diubah dengan mengubah parameter nilai koefisien blok (Cb) sebesar ±10% dengan Metode Lackenby. Hasil bentuk lambung demihull yang optimal didapatkan dengan memperbesar nilai Cb sebesar 10%. Respon gerakan dari bentuk lambung tersebut memenuhi semua kriteria seakeeping dan memiliki respon gerakan paling minimum.
JURNAL ILMIAH MOMENTUM
Teknologi pemesinan kecepatan tinggi (high speed machining) merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produktivitas disuatu proses pemesinan. Mesin kecepatan tinggi yang digunakan di PT X adalah mesin CNC DMG Mori DMC 210U yang merupakan mesin CNC 5 axis. Namun dalam aplikasinya, mesin DMG Mori DMC 210 U ini masih belum dapat bekerja secara maksimal. Salah satu penyebabnya adalah umur pahat yang belum optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi pemesinan yang sesuai untuk pahat routing cutter (T02) dan pahat slot drill (T31) agar mencapai umur pahat yang optimal berdasarkan data perbandingan nilai teoritis dengan nilai aktual pada mesin CNC DMC 210U. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada pahat routing cutter (T02), umur optimalnya adalah 300 menit sedangkan umur aktualnya adalah 196,41 menit. Pada pahat slot drill (T31), umur optimalnya adalah 350 menit sedangkan umur aktualnya adalah 330,48 menit. Maka dari itu perlu dilakukan penyesuaian...
ANALISIS PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA OPTIMALISASI LAHAN BEKAS TPA LEUWI GAJAH CIMAHI
Studi Kasus, 2022
Aset adalah kekayaan baik berwujud maupun tidak berwujud yang memiliki nilai ekonomi, komersial atau nilai tukar yang dimiliki oleh perorangan maupun suatu instansi. Aset lahan Bekas Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA) Leuwigajah memiliki potensi untuk dijadikan sebagai aset kepariwisataan yang dapat dikelola dengan merealisasikan prinsip Pembangunan Berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis karakteristik fisik dan kualitas lahan bekas TPA Leuwi Gajah dan kawasan sekitarnya; (2) Mengemukakan rekomendasi Pemanfaatan lahan bekas TPA Leuwi Gajah dengan menggunakan Analisis Penggunaan Tertinggi dan Terbaik (Highest Best Use) (3) Menganalisis persepsi stakeholders terhadap penggunaan lahan bekas TPA Leuwi Gajah; Secara garis besar penelitian ini dibagi atas empat tahap kegiatan, yaitu: persiapan (pengumpulan data), analisis data (Studi literatur) dan Analisis HBU, dan penyusunan laporan penelitian. Metode Deskriptif Kuantitatif dengan pendekatan Survey digunakan dalam penelitian ini. Lahan bekas TPA Leuwi Gajah Secara administratif terletak di Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi dan Desa Batujajar Timur Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung. Berdasarkan pernyataan Kepala UPTD PSTR Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat (2022), Luasan TPA Leuwigajah 25,1 Ha, dimana kepemilikannya terbagi atas Kota Bandung 17 Ha, Kabupaten Bandung 5,5 Ha dan Kota Cimahi 2,6 Ha. Setelah 17 tahun pasca terjadinya bencana longsor tersebut, hingga saat ini lahan bekas TPA Leuwi Gajah belum dilakukan pemulihan serta pemanfaatan lahan. kriteria fisik lahan bekas TPA Leuwi Gajah sebagaimana yang telah diungkapkan oleh (Nandi, 2005) dalam Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 5, No.9, April, Dalam segi tata ruang, TPA yang sudah tidak digunakan tidak boleh untuk tempat pemukiman serta pengambilan air untuk kebutuhan sehari-hari.