Perbanyakan Tunas Mikro pada Beberapa Umur Simpan Umbi dan Pembentukan Umbi Mikro Bawang Merah pada Dua Suhu Ruang Kultur (original) (raw)
Related papers
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 2008
MICRO BULB FORMATION OF TWO SHALLOT CUL TIV ARS BY IN VITRO CULTURE ON SEVERAL SUCCINIC ACID DAMINOZID HYDRAZIDE CONCENTRATIONS The objective of this research was to study shallot bulb formation on few concentrations of growth retardant succinic acid daminozid hydrazide (SAOH). Completely Randomized Design with 2 factors were used in this experiment. The first factor was four concentrations of SAOH (0, 30, 60 and 90 ppm) and second was two cultivars of shallot (Bima Juna and Kuning Tablet). The cultivars did not give significant effect to total number of leaf, shoot, root, number and weight of bulb, diameter of bulb, and height of plantlets. While SADH concentrations gave very significant effect to number of leaf, but not significant to number of root, number and weight of bulb, diameter of bulb and height of plantlets. Combinations of the two factors only gave significant effect to number of leaf and shoot hut not significant to number of root, number and weight of bulb and height of plantlets.
Repository Tugas Akhir SITH-ITB, 2018
Produktivitas bawang merah secara nasional menunjukkan penurunan pada beberapa tahun terakhir. Permasalahan utama yang menyebabkan hal tersebut adalah rendahnya ketersediaan benih berkualitas bebas penyakit serta sistem produksi bawang merah dengan input kimia yang tinggi. TSS merupakan alternatif benih sehat yang dapat digunakan melalui produksi umbi mini. Penggunaan PGPR dan input organik kompos dalam produksi umbi mini merupakan solusi teknologi ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas bawang merah. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan lima kali ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu pemberian (A) kompos saja (B) kompos+larutan PGPR konsentrasi 5 g/L, (C) kompos+larutan PGPR konsentrasi 10 g/L, dan (D) kompos+larutan PGPR konsentrasi 15 g/L. Hasil penelitian menunjukkan penggunaaan kompos dengan konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil umbi mini bawang merah asal benih TSS (True Shallot Seed) varietas Tuk Tuk. Namun, terdapat kecenderungan bahwa takaran kompos dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dengan konsentrasi 5 g/L berpotensi memberikan hasil umbi mini bawang merah yang terbaik. Kata kunci : benih, kompos, PGPR, TSS, umbi mini
Jurnal Hortikultura, 2016
Benih merupakan salah satu faktor yang menentukan produktivitas tanaman. Umbi mini asal <em>true shallot seed</em> (TSS) dapat menghasilkan umbi-umbi berukuran besar dengan kualitas yang baik. Tujuan penelitian yaitu mendapatkan teknik produksi umbi mini/ bibit bawang merah asal TSS dengan jenis media tanam dan dosis pupuk NPK yang tepat di dataran rendah. Penelitian dilaksanakan di dataran rendah Subang dari bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok faktorial (dua faktor) dengan dua ulangan. Perlakuan terdiri atas jenis media tanam (arang sekam, kompos, arang sekam + tanah (1:1), arang sekam + kompos (1:1), arang sekam + kompos +tanah (1:1:1)), dan aplikasi pupuk NPK (0, 100, 200, dan 300 kg/ha). Hasil percobaan menunjukkan bahwa media arang sekam + kompos + tanah dengan pupuk NPK 0–100 kg/ha merupakan teknik yang paling baik dalam memproduksi umbi mini di dataran rendah Subang dengan produksi umbi mini...
Pengaruh Varietas dan Ukuran Umbi terhadap Produktivitas Bawang Merah
Jurnal Hortikultura, 2016
Peningkatan areal pertanaman bawang merah mendorong peningkatan pemanfaatan varietas unggul dan ketersediaan umbi berkualitas sebagai sumber benih. Studi varietas dan ukuran umbi bawang merah terhadap produktivitas hasil telah dilakukan di Kebun Percobaan Margahayu, Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang dari bulan Agustus sampai November 2009. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh varietas dan ukuran umbi terhadap produktivitas bawang merah. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak kelompok pola factorial dengan enam ulangan. Tiga varietas yaitu: Bima, Maja, dan Sumenep dan ukuran umbi, yaitu: kecil (1,04 - 1,29 cm), sedang (1,47-1,67 cm), dan besar (1,93-2,05 cm) diuji dalam penelitian ini. Parameter yang diamati ialah jumlah umbi, diameter umbi, bobot basah, dan bobot kering umbi per rumpun dan per umbi serta per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas bawang merah menggunakan umbi ukuran sedang tidak berbeda nyata dengan umbi ukuran besar. Penggunaan...
Jurnal Hortikultura Indonesia, 2018
ABSTRACTThe fluctuative price of shallot in Indonesia is mainly due to discontinuous supply. Shallot is usually planted three times a year. Lack of supply occurs during July to October. Therefore, the produce need to be stored to ensure its availability during off season, not only for consumption but also as seed bulb for the following planting season. The research was aimed to maintain the quality of seed bulbs during twelve weeks storage and to evaluate productivity of the seed bulbs after storage. Shallot seed bulbs of Bima Brebes was used for the research that was devided into two steps. The first step was arranged in nested design, in which seed bulb was stored at 0 0C, 5 0C, 10 0C and ambient temperature nested into storage period i.e 0, 3, 6, 9 and 12 weeks with four replications. The second step was evaluation of productivity of the seed bulbs that was arranged in nested design. The seed bulbs, after being stored at diferent condition, was subjected to different acclimatizat...
Modifikasi Iklim Mikro pada Bawang Merah Hidroponik dalam Rangka Memperoleh Bibit Bermutu
2011
Red Onion is one of prime commodities in Indonesia and the seed production has been efforted for gaining higher quality and healthy seed . Considering this matter, hydrophonic culture in a greenhouse could be applied for this purpose. Micro climate has to be controlled for giving favourable environment for growth of the Red Onion. Micro climate control in root zone (zone cooling) is an alternative for efficient use of energy in the greenhouse. Objective of this research was to find nutrient and medium cooling temperature favourable for hydrophonic of Red Onion. The experiment involved 2 factors : cooling temperature ( 18 o C,21 o C,24 o C, and no cooling) and planting medium (husk charcoal, cocopeat, cocopeat + sand). The results indicated that use of husk charcoal and cooling at 24 0 C gave highest yield. The greatest number of leaves was gain when the cooling temperature was 24 0 C, while the lowest was at 18 0 C. Big size tubers were found when husk charcoal was used as medi...
Pengaruh Bap Terhadap Pembentukan Dan Pembesaran Umbi Mikro Kentang Kultivar Granola
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan
The experiment was aimed to know the effect of BAP Plant Regulator to the formation and the development of Potato’s Micro Tuber. The treatment were 0; 2,5; 5; 7,5 mg/L BAP. The growing media was Murashige and Skoog (MS0). The result showed that BAP did not significantly affected the number, diameter, wet and dry weight of the tuber. However, the highest of number, diameter, wet and dry weight was found at the 7,5 mg/L BAP. The fastest formation of tuber was yielded in 5 mg/L BAP.
2015
Penelitian ini dilaksanakan mulai Oktober 2014 hingga Februari 2015 di Green House Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Dramaga, Bogor. Penelitian ini bertujuan memperoleh ukuran umbi asal TSS dan jarak tanam yang optimal dalam memproduksi umbi benih bawang merah. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor. Faktor pertama yaitu ukuran umbi yang terdiri dari umbi berukuran sedang (diameter= 1.5-1.8 atau berbobot 5-10 g) dan besar (diameter= >1.8 cm atau berbobot >10 g). Faktor kedua yaitu jarak tanam yang terdiri dari jarak tanam 20x20 cm dan 30x30 cm. Umbi yang digunakan dalam percobaan ini merupakan umbi hasil penanaman dari biji TSS yang telah disimpan selama dua bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan umbi berukuran sedang dan besar tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap produksi bawang merah. Sedangkan jarak tanam memberikan hasil yang berbeda nyata. Penggunaan umbi berukuran sedang pada jarak tanam yang lebih rapat dapat meminimalkan ...
Kualitas Umbi Empat Varietas Bawang Merah dari Berbagai Perlakuan Pematahan Dormansi
Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture
Cucumber is an annual plant whose life is creeping or climbing on twisted or spiral handles with a fairly Information regarding the quality of shallot bulbs is still limited. Therefore, an experiment was conducted to determine the quality of shallot bulbs from the results of the shallot dormancy breaking treatments. The research was conducted at the Indonesian Vegetable Research Institute from February to April 2018. The tubers of ten breaking dormancy treatments of four shallot varieties were tested for quality including water content, vitamin C, texture and sulfite content and total soluble solid (TSS) with two replication. The results showed that the variety had an effect on the total soluble solid (TSS), sulfite content, texture and vitamin C content. The treatment of dormancy breaking had an effect on the content of soluble solids (TSS), texture and vitamin C. The water content was not affected by the variety and the treatment of dormancy breaking of the shallot bulbs.