Hepaticopsida.docx (original) (raw)

hepatitis.docx

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Penyusun

Lipid.docx

ABSTRAK Saponifikasi adalah reaksi yang terjadi ketika minyak/lemak dicampur dengan larutan alkali. Alkali yang biasanya digunakan adalah NaOH dan Na 2 CO 3 maupun KOH dan K 2 CO 3. Ada dua produk yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu sabun dan gliserol. Campuran antara minyak dan air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karena minyak tidak larut dalam air yang merupakan pelarut polar. Tujuan dari praktikum lipid ini yaitu agar praktikan mampu memanfaatkan asam lemak pada pembuatan sabun (saponifikasi) dan mengkarakterisasi produk sabun yang dihasilkan (krelarutan, uji gliserol, dan ketidak jenuhan). Hasil yang didapat dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa reaksi saponifikasi sempurna dapat terjadi bila alkali yang digunakan dan suhu pemanasan sesuai untuk proses hidrolisis minyak menjadi sabun. Larutan NaOH dan KOH dapat mengubah minyak dengan hasil gliserol dan sabun melalui proses saponifikasi. PENDAHULUAN Lemak merupakan penyusun tumbuhan atau hewan yang dicirikan oleh sifat kelarutannya. Pada umumnya, lemak dan minyak tidak larut dalam air, tetapi sedikit larut dalam alkohol, dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, aseton, serta pelarut non polar lainnya. Lipid adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar atau semi polar seperti eter dan kloroform. Lemak dan minyak merupakan salah satu bagian dari lipid disamping jenis yang lain, seperti prostaglandin, fosfolipid, terpenoid, steroid, dan lain-lain (Keenan, 1991). Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan memegang peranan yang penting dalam struktur dan fungsi sel (Tim Dosen Biokimia 2011). Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda. Walaupun demikian, para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang kelompok yang disebut lipid (Poedjiadi dan Supriyanti 2009). Lipid (Yunani, lipos = lemak) adalah sekelompok besar senyawa alam yang tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar seperti n-heksan, kloroform, dan dietil eter. Sifat inilah yang membedakan lipid dari karbohidrat, protein, asam nukleat, dan kebanyakan molekul hayati lainnya (Tim Dosen Kimia UPT MKU 2011).

MESOPOTAMIA.docx

2017

Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani yaitu "mesos" berarti "tengah" dan "potamos" berarti sungai. Jadi Mesopotamia berarti daerah yang terletak diantara dua sungai besar yaitu sungai Eufrat dan Tigris. 1 Mesopotamia dalam pengertian geografis adalah wilayah yang terletak antara sungai Tigris dan Eufrat, terbentang dari kaki bukit Taurus-Armenia di utara sampai ke Teluk Persia. Wilayah ini dibagian barat dibatasi oleh padang pasir Syria, dan di bagian timur dibatasi oleh pegunungan Zagros. 2 Mesopotamia yang terkletak di antara dua sungai, dan posisinya juga sebagai lembah maka Mesopotamia membuat saluran irigasi untuk memanfaatkan keadaan alam yang memang cocok untur pengairan atau irigasi. Peradaban Kuno Mesopotamia melahirkan kebudayaan yang mempengaruhi kemajuan yang pesat di bidang pertanian kuno. Pada saat itu ekonomi kota berkembang dengan berlandaskan teknologi pertania yang berkiblat pada kuil-kuil sebagai pusat kekuasaan. Surplus yang terjadi telah menciptakan lembaga ekonomi dan mengembangkan system administrasi dan 1 Nurlidiawati, Sungai Manusia dan Peradaban,

hemoroid.docx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.Hemoroid sangat umum terjadi (Smeltzer dan Bare, 2002). Hemoroid atau "wasir" merupakan vena varikosa pada kanalis ani dan dibagi menjadi 2 jenis yaitu, hemoroid interna dan eksterna.Hemoroid interna merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media, sedangkan hemoroid eksterna merupakan varises vena hemoroidalis inferior.Sesuai istilah yang digunakan, hemoroid eksterna timbul disebelah luar otot sfingter ani, dan hemoroid interna timbul disebelah atas (atau disebelah proksimal) sfingter.Kedua jenis hemoroid ini sangat sering dijumpai dan terjadi pada sekitar 35% penduduk yang berusia lebih dari 25 tahun.Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan perasaan yang sangat tidak nyaman.Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan oleh gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis.Telah diajukan beberapa faktor etiologi yaitu konstipasi, diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran prostat, fibroid uteri, dan tumor rektum.Penyakit hati kronik yang disertai hipertensi portal sering mengakibatkan hemoroid, karena vena hemoroidalis superior mengalirkan darah ke dalam sistem portal.Selain itu sistem portal tidak mempunyai katup, sehingga mudah terjadi aliran balik (Price dan Wilson, 2006). Probosuseno (2009) menjelaskan bahwa semua orang dapat terkena wasir.Namun yang paling sering adalah multipara (pernah melahirkan anak lebih dari sekali). Insidensinya sekitar 5-35 % dari masyarakat umum dan terutama yang berusia lebih dari 25 tahun, dan jarang terjadi di bawah usia 20 tahun kecuali wanita hamil. Studi pendahuluan tentang kejadian di RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2007 sejumlah 61 orang atau 10,40 %, tahun 2008 sebanyak 103 orang dengan prevalensi 17,54 %, tahun 2009 sebanyak 142 orang dengan prevalensi 24,20 %, tahun 2010 sebanyak 138 orang dengan prevalensi 23,50 %, dan tahun 2011 sebanyak 143 orang dengan prevalensi 24,36 %. Data diatas menunjukkan jumlah penderita hemoroid dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2007 sampai tahun 2009 angka kejadian hemoroid mengalami kenaikan 6,66-7,10 %, kemudian pada tahun 2010 mengalami penurunan sebanyak 0,70 %. Dan mengalami kenaikan lagi pada tahun 2011 sebanyak 0,86 %. Keluhan yang biasanya dirasakan oleh pasien hemoroid adalah nyeri, terdapatnya benjolan pada anus dan perdarahan.Adapun keluhan dapat diatasi dengan berbagai tindakan. Ada beberapa 1 alternatif lain untuk menangani hemoroid yaitu dengan hemoroidektomi. komplikasi yang mungkin terjadi setelah tindakan operasi yaitu perdarahan, trombosis, dan strangulasi hematoma (hemoragi) dan infeksi pada luka setelah operasi. Sedangkan komplikasi sebelum pembedahan adalah berkurangnya sel darah (anemia), dan hipotensi jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan perdarahan hebat (Smeltzer dan Bare, 2002).

ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM.docx

Tubun 92-94 Jakarta Barat Telp. 021.5484809 Fax. 5485709 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum, wr.wb. Segala puji dan rasa syukur tak lupa kami panjatkan kepada Allah swt. Karena nikmat yang diberikan, terutama nikmat sehat jasmani dan rohani serta nikmat iman dan islam. Karena nikmat-Nya itulah kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Hiperemesis Gravidarum" tepat pada waktunya dengan baik dan benar serta sesuai prosedur. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok yang di berikan beliau kepada kami sebagai materi kuliah Maternitas I yang harus di pahami dan di mengerti maksudnya. Kami menyadari segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik secara materi maupun dalam penggunaan kata bahasanya. Oleh sebab itu demi kesempurnaan dan perbaikan dalam penyusunan makalah ini, kami menerima kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat dalam proses belajar dan mengajar Wassalamu'alaikum wr.wb