PENGARUH WARNA CAHAYA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN IKAN MAS (original) (raw)

PENGARUH SUHU TERHADAP DERAJAT PENETASAN TELUR DAN PERKEMBANGAN LARVA IKAN LELE SANGKURIANG

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh suhu terhadap derajat penetasan telur dan perkembangan larva ikan Lele Sangkuriang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan suhu (A: 25 o C; B : 28 o C; C: 30 o C; D: 32 o C) dan 3 pengulangan. Analisis dilakukan terhadap derajat penetasan telur, tingkat kelangsungan hidup danabnormalitas larva. Analisis statistik menggunakan ANOVA satu arah pada tingkat kepercayaan 95% (p < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat penetasan telur tertinggi terdapat pada perlakuan B (85,67 %) dan cenderung menurun pada Perlakuan C (67,67 %) dan D (42,67 %). Tingkat kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada perlakuan B(82,67%) dan terendah pada perlakuan D(40,00%). Pengaturan suhu pada perlakuan Bmemberikan pengaruh yang nyata terhadap derajat tetas telur, kelangsungan hidup dan abnormalitas larva ikan Lele Sangkuriang(p<0,05). ABSTRACT This study aims to determine the effect of temperature on hatching rate and larvae development of sangkuriang catfish. This study was an experimental study using a completely randomized design (CRD) with four treatment temperature (A : 25 °C ; B : 28 °C ; C : 30 °C ; D : 32 o C) and three repetitions. Analysis was performed on hatching rate, survival rate and larvae abnormality. Statistical analysis using one-way ANOVA at 95% confidence level (p < 0.05). The results showed that the hatching eggs is highest in treatment B (85.67 %) and tended to decrease in treatment C (67.67 %) and D (42.67 %). The survival rate is highest in treatment B (82.67 %) and lowest in treatment D (40.00 %). Temperature effect in treatment of B had significant effect on hatching rate, survival rate, and larval abnormality of Sangkuriang catfish (p < 0.05).

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PEMANGSAAN LARVA IKAN CLOWN (Amphiprion ocellaris) PADA AWAL PEMELIHARAAN

Jurnal Riset Akuakultur, 2016

Penelitian pemangsaan larva ikan clown (Amphiprion ocellaris) pada awal pemeliharaan dan umur sepuluh hari dilakukan menggunakan tangki serat kaca (fiberglass) volume 200 L. Pakan zooplankton rotifera disediakan sejak telur menetas dengan kepadatan 5 ind./mL. Mulai D-8 zooplankton nauplii Artemia ditambahkan dengan kepadatan 1.700 ind./tangki. Pengambilan sampel dilakukan pada umur 1 hari dan sepuluh hari, masing-masing 10 ekor larva/sampling dengan interval waktu 3 jam. Larva diukur kemudian dibedah dan dianalisis jumlah pemangsaaannya dengan bantuan stereoscopic microscope. Hasil analisis menunjukkan peranan intensitas cahaya dalam aktivitas pemangsaannya sebesar 5 individu rotifera dengan intensitas cahaya 70 lux pada pagi hari, sedang pemangsaan tertinggi terjadi pada pukul 13.00—16.00 dengan pemangsaan 57 individu rotifera pada saat intensitas cahaya menurun. Spektrum warna cahaya diduga lebih berperanan pada kemampuan maksimal memangsa dari larva ikan laut.Observation on feedi...

PENGARUH WARNA UMPAN BUATAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN SELAR (Selar crumenopthalmus) DAN IKAN LAYANG (Decapterus ruselli) DI SELAT SERAM

ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut

Penggunaan umpan merupakan suatu cara untuk menarik ikan pada saat penangkapan ikan dengan cara merangsangnya secara fisik atau kimiawi. Penting untuk memiliki pemahaman menyeluruh tentang pengaruh hasil tangkapan, seperti pemilihan warna umpan buatan, untuk melestarikan sumber daya laut dan meningkatkan efisiensi penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh warna umpan buatan terhadap hasil tangkapan ikan selar (Selar crumenopthalmus) dan ikan layang (Decapterus ruselli). Penelitian dilakukan melalui eksperimen penangkapan ikan dengan menggunakan umpan dengan warna berbeda pada alat tangkap pancing ulur di area rumpon. Sebanyak 360 ekor ikan berhasil ditangkap selama penelitian, diantaranya ikan Selar (Selar crumenopthalmus) sebanyak 214 ekor (60%), ikan Layang (Decapterus ruselli) sebanyak 104 ekor (29%), ikan Kembung (Rastreliger sp) 19 ekor (5%), Ikan Kantung semar (Mene Maculata) 15 ekor (4%) dan ikan Kuwe (Charanx ignobilis) 8 ekor (2%). Secara keseluru...

PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI PADA PAKAN BUATAN TERHADAP PENINGKATAN WARNA IKAN KOI (Cyprinus carpio)

Journal of Fish Nutrition, 2021

Tubuh ikan tidak memiliki kemampuan untuk mensintesis pigmen warna (karotenoid) untuk itu diperlukan penambahan pigmen warna dari luar tubuhnya untuk memenuhi kebutuhan pewarnaannya. Penggunaan karotenoid sintetis dapat memberikan dampak buruk pada lingkungan ataupun efek karsinogenenik, sehingga perlu dilakukan penelitian dan pemanfaatan penggunaan pewarna alami sebagai sumber pigmen alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas sumber pigmen alami berbahan dasar hewani, nabati dan mikroorganisme terhadap peningkatan warna ikan koi. Penelitian dilaksanakan di Hatchery Budidaya Ikan Hias BBPPMPV Pertanian. Metode penelitian yang digunakan eksperimental laboratoris dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah penggunaan bahan pigmen alami pada pakan buatan yang diformulasikan untuk pakan koi, antara lain P0 (pakan komersil), P1 (tepung kulit buah naga 15%), P2 (tepung kepala udang 1...

PENGARUH SUHU MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP LAJU PEMANGSAAN DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kisaran suhu media pemeliharaan yang optimal terhadap laju pemangsaan dan pertumbuhan larva ikan lele. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium basah Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak. Ikan uji yang digunakan adalah larva ikan lele dumbo ukuran 0.7 cm dipelihara dalam 12 akuarium ukuran 25x25x30 cm diisi air sebanyak 15 liter dengan kepadatan 5 ekor/liter. Perlakuan suhu yang dilakukan yaitu A= suhu 260C, B=280C, C=300C dan D=320C dengan 3 kali ulangan. Rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap. Larva diberi pakan nauply artemia menggunakan metode ad satiasi dengan frekuensi 5 kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan larva ikan lele dumbo dapat memangsaan plankton hingga mencapai 169 ind/jam, sehingga dapat menghasilkan laju pertumbuhan panjang dan bobot spesifik sebesar 22.69%/ hari dan 33.37%/hari pada suhu optimal berkisar antara 28.75 - 300C. Sehingga suhu yang optimal untuk meningkatkan laju pe...