PROPOSAL PENDIRIAN PAUD DARUS SALAM KECAMATAN GANDING KABUPATEN SUMENEP Kabupaten Sumenep TAHUN 2015 LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (original) (raw)

PERANCANGAN FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DESA GUNUNG SARI KECAMATAN MAUK KABUPATEN TANGERANG

This paper demonstrates the design process of Early Childhood Education Center (ECDC) in Gunung Sari Village at Mauk, Tangerang. This project is a collaborative community service between the Architecture Department at Universitas Pelita Harapan and Habitat for Humanity Indonesia. This paper highlights the design process of ECDC involving pre-school's children through mosaic approach developed by Clark and Moss (2011). The aim of this approach is to contribute to the design of ECDC that is meaningful and responsive to young children's needs. Mosaic approach is based on a participatory method that recognize young children's competencies and responsive to the 'voice' of the young children (aged 3-6). Three stages of mosaic approach have been applied: 1) gathering children's and adult's perspectives; 2) discussing (reviewing) the material; 3) discussing on areas of continuity and change. Observation, child-conferencing and mapping are three different techniques of mosaic approach that have been applied in this study. The end process of the design of ECDC is in the form of technical drawings, images and model that will be used by Habitat for Humanity Indonesia in the construction process. This paper also reflects on key lessons learned in working with young children through participation process and mosaic approach. Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman proses perancangan bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Gunung Sari Kecamatan Mauk, Tangerang. Kegiatan ini merupakan kerjasama program studi Arsitektur Universitas Pelita Harapan dengan Habitat for Humanity Indonesia, sebagai bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Proses perancangan bangunan PAUD menggunakan pendekatan partisipasi dengan teknik mosaic approach (Clark and Moss, 2011), dengan tujuan untuk menghasilkan rancangan yang peka terhadap kebutuhan anak serta bermakna bagi anak. Mosaic approach merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk mendengar 'suara' anak dan mengakui kompetensi anak, terutama anak usia pra-sekolah (3-6 tahun). Tiga tahapan mosaic approach diterapkan dalam proses perancangan meliputi: 1) mengumpulkan pandangan anak dan orang dewasa; 2) membahas material yang terkumpul; 3) memutuskan apa yang perlu diteruskan dan diubah. Prinsip multi method mosaic approach yang dilaksanakan adalah observasi, child conferencing dan mapping. Hasil dari keseluruhan proses perancangan bangunan PAUD adalah rancangan final PAUD dalam bentuk gambar kerja, gambar presentasi serta maket bangunan yang digunakan oleh pihak Habitat for Humanity Indonesia untuk pelaksanaan pembangunan fisik di lapangan. Tulisan ini fokus pada pendekatan partisipasi dengan teknik mosaic approach yang digunakan dalam melaksanakan proses perancangan bangunan PAUD, serta mendeskripsikan evaluasi keberhasilan pendekatan partisipasi dan teknik mosaic approach.

STIMULASI ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DI LEMBAGA PAUD

Nisakhairani Sinaga, 2021

Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak usia dini di lembaga PAUD. Aspek-aspek perkembangan tersebut terdiri dari aspek perkembanga agama dan moral, aspek perkembangan social emosional, aspek perkembangan bahasa, aspek perkembangan kognitif, dan aspek perkembangan fisik motoric.

PERANAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DALAM MEMBINA TUMBUH KEMBANG ANAK DI KOTA AMBON

Abstrak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan wadah pembinaan anak sejak usia dini. Di lembaga PAUD ini anak diberikan stimulan-stimulan untuk menumbuh kembangkan potensi yang ada pada anak, sehingga anak dapat menemukan kepribadiannya sejak dini. Penelitian ini terkait dengan peranan lembaga PAUD dalam membina tumbuh kembang anak usia dini di kota Ambon. Sasaran tumbuh kembang anak dilihat dari aspek kesehatan dan gizi dan aspek psikososial (kognitif, emosi, sosial dan bahasa) sedangkan peranan PAUD dilihat dari pola pembelajaran yang dilakukan PAUD untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan kedua aspek tersebut. Hasilnya dapat dilihat bahwa PAUD sangat membantu dalam membina tumbuh kembang anak dengan bukti adanya kerja sama antara PAUD dan lembaga Kesehatan (PusKesMas) untuk membina tumbuh kembang aspek kesehatan dan gizi. Sedangkan untuk membina tumbuh kembang aspek psikososial PAUD menggunakan pembelajaran sistem sentra (pembelajaran intensif sesuai minat bakat anak), sehingga aspek psikososial anak dapat distimulan dengan maksimal. A. Pendahuluan Memasuki abad XXI dunia Pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Pertama, sebagai akibat dari multi krisis yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997, dunia pendidikan dituntut untuk dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai. Kedua, untuk mengantisipasi era globalisasi, dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu bersaing dalam pasar kerja global. Ketiga, sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian sistem pendidikan nasional, sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih demokratis,memperhatikan keragaman potensi, kebutuhan daerah, peserta didik dan mendorong peningkatan partisipasi masyarakat. 1 Permasalahannya adalah bangsa Indonesia tidak siap menghadapi ketiga tantangan tersebut disebabkan rendahnya mutu sumber daya manusia. 2 Untuk 1 Anwar dkk, Pendidikan Anak Dini Usia (Bandung : Alfabeta, 2009), hal. 4 2 Berdasarkan laporan UNDP tentang Human Development Index (HDI) tahun 2002, Indeonesia menempati peringkat 110 dari 173 negara yang diteliti, jauh di bawah negara ASEAN lainnya seperti Singapura (25), Malaysia (59), Thailand (70), dan Brunai Darussalam (32). Selain itu berdasarkan laporan the World Economic Forum Swedia, SDM Indonesia memiliki daya saing urutan ke 37 dari 57 negara yang di survei. Lihat Anwar dkk, Pendidikan Anak Dini Usia (Bandung : Alfabeta, 2009), hal. 5.

PELATIHAN TATA RIAS DAN BUSANA TARI ANAK USIA DINI BAGI GURU TAMAN KANAK-KANAK KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

Guru Taman Kanak-kanak dalam proses pembelajaran seni tari, disamping harus menguasai teori-teori yang melandasi pendidikan seni tari dan keterampilan seni tari, juga dituntut untuk mampu menata rias wajah dan busana tari anak didiknya. Permasalahannya, guru belum memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang tata rias wajah dan busana tari anak. Tujuan dan manfaat kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang tata rias wajah dan busana tari anak usia dini bagi guru taman kanak-kanak Kecamatan Gunungpati Semarang. Materi yang diberikan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pengetahuan tentang tata rias wajah, rambut dan busana tari anak usia dini. Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa penyuluhan dan pelatihan. Dalam prosesnya, kegiatan akan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan, dan tugas. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah guru Taman Kanak-kanak Kecamatan Gunungpati Semarang memahami dan mampu mempraktekkan tata rias wajah, rambut dan busana tari anak usia dini. Saran, hendaknya guru Taman kanak-kanak Kecamatan Gunungpati Semarang berlatih secara terus menerus menata rias wajah, rambut dan busana dan mempraktekkannya pada saat siswa melakukan kegiatan pementasan seni tari. Kata Kunci: penyuluhan, pelatihan, tata rias wajah, tata rias busana, tata rias rambut, anak usia dini

STUDI KASUS MASALAH MANAJEMEN PERENCANAAN LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TK TUNAS HARAPAN KABUPATEN AGAM

Rahmi Andre Yelfi Yusuf, 2024

A Case Study Of Early Childhood Educators At Tunas Harapan Kindergarten. The study aims to find out whether educators in Tunas Harapan Kindegarten Agam Regency meet the requirements set in Regulation 137 years 2014. Data collection methods use observations and interviews. Based on the results of the study conduction, educators who teach in Tunas Harapan Kindegarten doesn't meet educators standards for early childhood. This is because of the lack of attention from local governments and planning management that is not managed well.

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

muatiara sujana, 2022

Dalam melaksanakan program layanan pendidikan anak usia dini/ PAUD, ada persyaratan-persyaratan tertentu berkaitan dengan standar yang harus dipenuhi dalam melaksanakan layanan PAUD tersebut. Dengan standar ini diharapkan dapat terciptanya kondisi yang baik dari kegiatan PAUD yang dilaksanakan, baik pada layanan PAUD pada jalur Pendidikan Formal, maupun jalur Pendidikan Nonformal. Sarana dan prasarana merupakan salah bagian yang harus distandarisasi dalam kegiatan pelayanan PAUD. Sarana dan prasarana adalah perlengkapan untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan. Pengadaan sarana dan prasarana perlu disesuaikan dengan jumlah anak, kondisi sosial, budaya, dan jenis layanan PAUD.Sarana dan Prasana sangat penting dalam prose pembelajaran bagi anak usia dini. Ini berguna untuk menunjang keberhasial dalm proses belajar mengajar itu sendiri. Tujuan penulisan tulisan ini senidri adalah agar dapat memanjemen sarana dan prasanan yang dapat digunakan dalam proses pembelajar guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.

PROGRAM STUDI S 2 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAUD PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018 KRIKULUM PAUD YANG BEKUALITAS ANIDA PRIADI PAUD PASCA SARJANA UNP

Abstrak: Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang, memahami kondisi tersebut, maka Peneliti memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada didaerah.. Penelitian ini ber-tujuan untuk mendeskripsikan pengaruh Kriulum tematik yang berkualitas tehadap layanaan PAUD dan mampu membangun sikap dan karakter kuat dari peserta didik agar tetap menjaga jati diri,. Di TK Mawar Nan Sabaris: metode yang di gunakan Obsevasi .sampel yang di gunakan 10 Orang anak TK Mawar Nan Sabaris