OBSERVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI TARI PADA SISWA KELAS XII DI SMA N 1 PEMALANG (original) (raw)

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI TARI PADA SISWA KELAS 11 DI SMA NEGERI 1 PEMALANG

Pendidikan seni khususnya pendidikan seni tari di sekolah sangat diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan, kepekaan rasa dan keterampilan siswa terhadap kebudayaan Indonesia. Namun pada zaman sekarang ini, minat siswa dalam mempelajari pendidikan seni tari di sekolah berkurang. Hal ini bisa disebabkan sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolah tidak menarik perhatian siswa. Faktor guru, sekolah, fasilitas dan kurikulum juga sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pendidikan seni tari. Jika suatu sekolah memiliki guru yang berkompeten serta kreatif dalam memberikan pembelajaran, maka siswa akan ikut tertarik mengikuti pembelajaran pendidikan seni tari di sekolah. Fasilitas yang lengkap juga dapat mendorong lancarnya proses pembelajaran bagi siswa. Kurikulum yang diterapkan juga sangat berpengaruh bagi guru dan siswa itu sendiri. Jika salah satu faktor diatas tidak terpenuhi maka pendidikan seni tari di sekolah-sekolah tidak dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis melakukan observasi mengenai pembelajaran pendidikan seni tari di SMA Negeri 1 Pemalang.

OBSERVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI TARI DI SMA N 3 DEMAK

Menurut Ki Hajar Dewantara seni adalah hasil keindahan, sehingga dapat menggerakkan perasaan indah kepada orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dan menimbulkan perasaan indah, itu juga disebut dengan seni. Seni itu sendiri dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya seperti seni rupa, seni teater, seni musik, seni sastra, dan seni tari. Indonesia memiliki

OBSERVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI TARI DI SANGGAR SENI TARI PUSPITA SAKANTI KRANGGAN, TEMANGGUNG Oleh : SEFTIANI TAMALARASATI

Pendidikan seni penting dalam pendidikan siswa yaitu mengajarkan kreativitas pada siswa. Tetapi pada umumnya sangat jarang pendidikan seni dimasukkan dalam kurikulum di sekolah formal. Terdapat siswa dan orang tua yang sadar betapa pentingnya pendidikan seni sehingga mereka mencari pembelajaran pendidikan di sanggar-sanggar. Namun ada yang masih belum sepenuhnya sadar akan pentingnya pendidikan seni, bisa dilihat dari keseriusan anak belajar yang jarang-jarang masuk kelas. Penulis tertarik observasi di Sanggar Tari Puspita Sakanti ini karena ingin mengetahui seberapa besar kesadaran siswa, orang tua, dan masyarakat di daerah tersebut akan petingnya pendidikan seni sebagai penumbuh kreativitas dalam diri siswa. Penulis menulis artikel ini guna memenuhi tugas pendidikan seni yang diberikan oleh ibu Eny Kusumastuti selaku dosen pengampu mata kuliah pendidikan seni. Tugas ini diberikan kepada mahasiswa semester satu agar mahasiswa bisa mengetahui bagaimana penerapan pendidikan seni disekolah-sekolah atau disanggar. B. LANDASAN TEORI Seni adalah aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak, seni adalah awal eksistensi dirinya di dunia ini. Seni sebagai salah satu unsur budaya manusia keberadaannya telah mengalami perkembangan dalam kurun waktu yang sangat panjang. Dimulai dari bentuk seni yang sederhana di zaman prasejarah hingga mencapai bentuk yang lebih kompleks di zaman modern sekarang ini. Pendidikan seni pada hakekatnya merupakan proses pembentukan manusia melalui seni. Pendidikan secara umum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan setiap anak menemukan

OBSERVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI TARI DI SMK BHAKTI PRAJA MARGASARI-TEGAL

Latar belakang Pendidikan seni, dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari sebuah seni. Seni merupakan penggambaran ekspresi dari masing-masing individu. Pentingnya pendidikan seni didalam dunia pendidikan melalui pendidikan seni diharapkan siswa dapat mengembangkan kepekaan rasa, mengembangkan kreativitas, mengembangkan cita rasa estetis, mengembangkan etika, mengembangkan kesadaran sosial, mengembangkan kesadaran kultural, mengembangkan rasa cinta terhadap kebudayaan indonesia, sehingga melahirkan generasi yang kreatif, memiliki akal dan kehalusan budi dalam mengantisipasi perubahan yang terjadi dimasyarakat. Apabila dicermati, seni memiliki dua aspek yang berguna bagi manusia, yakni aspek produk dan aspek prosesnya. Pertama produk atau karya seni bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup manusia karena dengan menghayati karya seni seseorang dapat memahami kemungkinan cara baru dalam berfikir, merasakan, dan mengembayangkan tentang kehidupan. Manfaat yang kedua yakni, proses karya seni.didalam proses kegiatan berkesenian terjadi beberapa aktivitas fisik dan psikologis yang dapat merangsang potensi-potensi pada diri manusia untuk berkembang, baik perubahan fisik maupun mentalnya. Landasan Teori, Pendidikan Humanistik dalam Pendidikan Seni dalam konteks pendidikan, pendekatan humanisme dewasa ini semakin banyak digagas oleh beberapa pakar sebagai pendidikan alternatif. Maraknya praktik-praktik dehumanisasi dalam pendidikan menjadikan pendekatan humanisme ini banyak diadopsi kedalam dunia pendidikan, baik secara paradigma maupun aplikasinya. Pendidikan saat ini tidak lagi menganggap peserta didik sebagai objek, akan tetapi sebaliknya. Pelaksanaan pendidikan sudah saatnyalah memfokuskan pada optimalisasi potensi yang dimiliki peserta didik. Pendidik humanis amat menekankan pada pemberian kesempatan aktualisasi-diri peserta didik yang memungkinkannya untuk berekspresi, bertindak, bereksperimen, berbuat kesalahan, dan mendapatkan masukan, sehingga ia mengenal dirinya dengan baik. Menurut Abraham Maslow, tokoh psikolog yang dikaitkan dengan pendidikan humanistik, bahwa kita belajar tentang diri sendiri dengan mencermati tanggapan kita terhadap " pengalaman puncak " yang dialami yang melahirkan rasa cinta, benci, cemas, depresi, dan girang. Melalui pengalaman

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Penelitian ini bertujuan menemukan model pengembangan pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Target produk penelitian ini berupa: (1) peta kebutuhan pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama, mencakup materi pelajaran, tujuan, metode, media, guru dan siswa, sumber belajar, evaluasi, dan sarana prasarana; (2) model pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama yang berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (3) panduan yang aplikatif bagi guru seni tari atau buku ajar untuk melaksanakan pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama, dengan mengacu pada proses apresiasi dan ekspresi. Lokasi penelitian di Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Research and Development (R & D), terdiri dari dua tahap pelaksanaan selama dua tahun. Tahap pertama dilakukan untuk menemukan peta kebutuhan pembelajaran seni tari melalui needs analysis/needs assessment, yang meliputi materi pelajaran, tujuan, metode, media, guru dan siswa, sumber belajar, evaluasi, dan sarana prasarana. Hasil analisis kemudian digunakan untuk perancangan model pembelajaran seni tari berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berbasis pendidikan karakter. Tahap atau tahun kedua, penerapan dan evaluasi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran guna menyusun panduan yang aplikatif bagi guru seni tari atau buku ajar untuk pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Hasil penelitian menghasilkan model pembelajaran seni tari yang bersifat estetis, apresiatif, kreatif dan ekspresif. Model ini akan diuji cobakan pada penelitian tahun berikutnya pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang. Kata Kunci: pembelajaran, seni tari, estetis, apresiatif, kreatif, ekspresif

ARTIKEL OBSERVASI PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA N 2 UNGARAN

Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis, artinya bahwa pendidikan harus mengikuti perkembangan zaman yang terjadi. Pendidikan merupakan usaha dalam membantu anak untuk mencapai kedewasaan demikian juga pendidikan seni. Khususnya dalam pendidikan seni siswa akan mendapatkan pengalaman-pengalaman yang nantinya akan menjadi dasar bagi perkembangan mental siswa. Melalui pembelajaran seni kemampuan otak

ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENI TARI TERPADU PADA SISWA SEKOLAH DASAR

The learning model is a fusion of dance integrated approach to free expression , discipline and multicultural . The problem is how to form and execution of an integrated model of learning the art of dance in elementary school students . The purpose of this study was to determine and implement an integrated model of learning in elementary school students . This study uses the approach of Research and Development ( R & D ) , engineering data collection through observation, interviews , and documentation , as well as the validity of the data using triangulation of data analysis process includes three grooves activities as a system , namely data reduction , data presentation , and conclusion . The results showed that the integrated model of learning dance implemented through three stages: ( 1 ) disciplinary approaches , ( 2 ) using a multicultural approach that includes process flow that is penengenalan appreciation , understanding , appreciation and evaluation , ( 3 ) approach in which free expression using creation method which ideas and concepts , plugging into a new motion products . Advice , elementary school teachers should use the integrated arts learning model that students have the experience to appreciate and be creative .