PENATALAKSANAAN DEMAM PADA ANAK (original) (raw)
PENDAHULUAN Demam pada anak merupakan hal yang paling sering dikeluhkan oleh orang tua mulai di ruang praktek dokter sampai ke unit gawat darurat (UGD) anak, meliputi 10-30% dari jumlah kunjungan. Demam membuat orang tua atau pengasuh menjadi risau. 1,2 Sebagian besar anak-anak mengalami demam sebagai respon terhadap infeksi virus yang bersifat self limited dan berlangsung tidak lebih dari 3 hari atau infeksi bakteri yang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Akan tetapi sebagian kecil demam tersebut merupakan tanda infeksi yang serius dan mengancam jiwa seperti pneumonia, meningitis, artritis septik dan sepsis. Hal ini merupakan tantangan bagi dokter untuk mengidentifikasi penyebab demam tersebut. 2,3 Pendekatan penatalaksanaan demam pada anak bersifat age dependent karena infeksi yang terjadi tergantung dengan maturitas sistem imun di kelompok usia tertentu. 3 Penilaian awal pada saat anak dibawa ke rumah sakit akan membantu menentukan beratnya penyakit anak dan urgensi pengobatannya. 4 Berkaitan dengan hal tersebut diatas dalam sari kepustakaan ini akan di bahas penatalaksanaan demam yang meliputi definisi dan patofisiologi demam, cara pengukuran, penilaian awal, penatalaksaan demam dan kondisi khusus akibat demam. DEFINISI Menurut kamus kedokteran Stedman's edisi ke-25, demam adalah peningkatan suhu tubuh diatas normal (98,6 o F/ 37 0 C). Sedangkan menurut edisi ke-26 dalam kamus yang sama, demam merupakan respon fisiologis tubuh terhadap penyakit yang di perantarai oleh sitokin dan ditandai dengan peningkatan suhu pusat tubuh dan aktivitas kompleks imun. Dalam protokol Kaiser Permanente Appointment and Advice Call Center definisi demam untuk semua umur, demam didefinisikan temperatur rektal diatas 38 0 C, aksilar diatas 37,5 0 C dan diatas 38,2 o C dengan pengukuran membran timpani 5 , sedangkan demam tinggi bila suhu tubuh diatas 39,5 0 C dan hiperpireksia bila suhu > 41,1 0 C. 3,6 PATOFISIOLOGI DEMAM Suhu tubuh secara normal dipertahankan pada rentang yang sempit, walaupun terpapar suhu lingkungan yang bervariasi. Suhu tubuh secara normal berfluktuasi sepanjang hari, 0,5 0 C dibawah normal pada pagi hari dan 0,5 0 C diatas normal pada malam hari. 3 Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang mengatur keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas. Produksi panas tergantung pada aktivitas metabolik dan aktivitas fisik. Kehilangan panas terjadi melalui radiasi, evaporasi, konduksi dan konveksi. Dalam keadaan normal termostat di hipotalamus selalu diatur pada set point sekitar 37 0 C, setelah informasi tentang suhu diolah di hipotalamus selanjutnya ditentukan pembentukan dan pengeluaran panas sesuai dengan perubahan set point. 5,7 Hipotalamus posterior bertugas meningkatkan produksi panas dan mengurangi pengeluaran panas. Bila hipotalamus posterior menerima informasi suhu luar lebih rendah dari 1 Disampaikan pada acara Siang Klinik Penanganan Kejang Pada Anak, Bandung, 12 Februari 2007