KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH OPEN-ENDED (original) (raw)
Related papers
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Open Ended terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent posttest only group design. Penelitian ini dilaksanakan di MI Az-Ziyadah dengan jumlah sampel 50 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dengan pengumpulan data menggunakan test Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa dengan bentuk essay (posttest). Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa yang pembelajarannya menggunakan model open ended lebih tinggi dibandingkan siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional model direct instruction. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya perbedaan perolehan Skor persentase setiap indikator. Kelas Eksperimen untuk indikator fluency 82,00%, indikator flexibility 70,00% dan indikator originality 45,00%, sedangkan pada kelas Kontrol diperoleh skor persentase untuk indikator fluency 63,00%, indikator flexibility 41,00% dan indikator originality 22,00%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah pembelajaran matematika pada materi pecahan dengan menggunakan model Open Ended dapat berpengaruh terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa.
ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL OPEN ENDED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIS SISWA KELAS 5 SD MATERI PECAHAN, 2021
Learning models can help in improving students' skills, so that they can achieve learning objectives effectively. This research is a development research with a qualitative approach that aims to develop an innovative and creative learning model. This research was conducted at 3 elementary schools in Soneyan Village, Margoyoso District, Pati Regency. This research was conducted using the Sugiyono development method. The data collection techniques used in this study were (1) teacher and student response questionnaires to collect curriculum needs analysis; (2) interviews to collect development design information; (3) literature study as a reference in the development step in accordance with learning theory. The result of the research is an open ended learning model which was developed in accordance with the learning objectives, supporting the occurrence of scientific learning because it is interactive and exploratory. The characteristics of learning using the open-ended learning model provide opportunities for students that each problem does not have to have one correct answer so that it is in line if it is applied in learning to add fractions in 5th grade elementary school which allows solving questions with different.
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA
Creative thinking and mathematical problem solving are must-have skills for students to face 21 st century challenge. Thus, teachers need to know students' ability so they could plan learning process and sources accordingly. The purpose of this research is to describe students' ability of critical thinking and mathematical problem solving in Pandeglang District, Banten Province. The method used is descriptive research with subjects of 133 students of SMA (High School) Negeri accredited by A in Pandeglang District. The data collecting technique was by essay assignment. The result shows that the average of creative thinking is 12,88; the average of problem solving skill is 16,30. This means both abilities are categorized in low category. ABSTRAK Kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah (BKPM) matematis merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa untuk menghadapi tantangan dunia kerja abad 21. Berkaitan dengan hal tersebut, maka seorang guru harus mengetahui kemampuan BKPM siswa sehingga dapat merencanakan pembelajaran dan bahan ajar yang sesuai dengan profil kemampuan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan BKPM siswa di kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Metode penelitian adalah penelitian deskriptif dengan subjek siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dengan akreditasi A yang ada di Kabupaten Pandeglang sebanyak 133 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes soal uraian. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif sebesar 12,88; rata-rata kemampuan pemecahan masalah sebesar 16,30. Ini berarti kedua kemampuan tersebut masih tergolong rendah. Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kreatif, Pemecahan Masalah, Siswa SMA.
Strategi Pemecahan Masalah Open-Ended Siswa Berpikir Kreatif Matematis Tinggi
Lentera: Jurnal Pendidikan, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pemecahan masalah open-ended yang digunakan oleh siswa dengan level berpikir kreatif matematis tinggi. Masalah open-ended yang digunakan adalah masalah aljabar dan geometri. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Subjek penelitian merupakan siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sullamut Taufiq. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemecahan masalah open-ended siswa berpikir kreatif matematis tinggi dalam memecahkan masalah aljabar adalah dengan menduga sebuah jawaban lalu memeriksanya dan kemudian menggunakan analogi atau masalah serupa untuk penyelesaian selanjutnya. Untuk pemecahan masalah geometri, siswa berpikir kreatif matematis tinggi menggunakan strategi pemecahan dengan mengubah cara pandang terhadap masalah, membagi masalah menjadi beberapa submasalah yang lebih sederhana, menemukan pola, dan menggunakan analogi untuk masalah serupa. Berdasarkan strategi yang digunakan tersebut, dapa...
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS
Kemampuan berpikir kreatif Berpikir kreatif merupakan kegiatan mental yang menghasilkan sesuatu yang baru hasil dari pengembangan. Hal ini sesuai dengan pendapat Coleman dan Hammen (Sukmadinata, 2004) bahwa " Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality) dan ketajaman pemahaman (insight) dalam mengembangkan sesuatu (generating) ". Kemampuan berpikir kreatif berkenaan dengan kemampuan menghasilkan atau mengembangkan sesuatu yang baru, yaitu sesuatu yang tidak biasa yang berbeda dari ide-ide yang dihasilkan kebanyakan orang.
Abstrak Kompetensi utuh matematika yang meliputi lima standar matematika belum banyak dielaborasi dalam satu proses perkuliahan dengan menggunakan perangkat perkuliahan yang sesuai. Oleh karena itu, penerapan perangkat perkuliahan berbasis masalah terbuka dalam kajian ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi utuh matematika sesuai standar NCTM. Perangkat perkuliahan berbasis masalah terbuka diterapkan pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha yang mengambil mata kuliah geometri analitik bidang. Penelitian dilakukan mengikuti alur penelitian tindakan kelas. Tindakan utama adalah kegiatan perkuliahan yang menggunakan lembar kerja mahasiswa berbasis masalah terbuka dan pertanyaan-pertanyaan terbuka dalam diskusi. Lembar tugas matematika juga memuat masalah terbuka yang digunakan untuk mengevaluasi kompetensi utuh matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan perangkat perkuliahan berbasis masalah terbuka mampu meningkatkan kompetensi utuh matematika meliputi kompetensi komunikasi matematika, koneksi, representasi, penalaran dan bukti, dan pemecahan masalah. Kompetensi komunikasi matematika meningkat sebesar 2,3%, kompetensi representasi sebesar 2,5%, kompetensi penalaran dan bukti sebesar 5,9%, dan kompetensi pemecahan masalah sebesar 4,75%. Kompetensi koneksi relatif tetap karena hanya terjadi perubahan sebesar 0,01%. Di samping itu, peningkatan kompetensi matematika juga terjadi pada penyelesaian tugas matematika yang menurut pengalaman sulit dipecahkan. Kata-kata Kunci : perangkat perkuliahan, masalah matematika terbuka, kompetensi utuh matematika Abstract Intact mathematical competence which consist of five mathematical standards was not much fully elaborated in a learning process using convenient teaching materials. Accordingly, a study on appying teaching material developed based on open ended problems was conducted to increase students competencies on mathematics as stipulated by NCTM. The teaching material was implemented to the student of Mathematics Education Department of Ganesha University of Education who took Plane Analytic Geometry subject. The study followed the classroom action research framework. The main action in this classroom action research was teaching which utilized student worksheets that contain open ended problems and open questions on disscussion. The result of the study showed that applying teaching material developed based on open ended problems increased student competencies in mathematics. Mathematics communication increased by 2.3%, representation by 2.5%, proof and reasoning by 5.9% and problem solving by 4.75%. Meanwhile, the connection competence was slightly uncanghed. Only 0.01% changes occured before and after applying the material. In addition, increasing students' mathematical competence also occurred on solving difficult mathematical task that was based on experience difficult to be solved.
Eningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa melalui Pendekatan Open-ended
Gamatika, 2013
Penelitian ini bertujuan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa melalui pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem dalam proses pembelajaran. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 18 Pekanbaru. Penelitian ini berupaya memperbaiki pola pembelajaran yang biasa (konvensional) dengan menerapkan pendekatan open-ended problem melalui aktivitas pemecahan masalah, Suatu penelitian eksperimen dilakukan untuk melihat peningkatan pembelajaran matematika dengan pendekatan openended terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran bidang segi empat setelah mereka diberikan perlakuan pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem.