MAKALAH KOMPONEN KURIKULUM (original) (raw)
Related papers
Sistem didefinisikan sebagai suatu tatanan dimana terjadi suatu kesatuan usaha dari berbagai unsur yang saling berkaitan secara teratur menuju pencapaian tujuan dalam suatu batas tertentu. Menurut Jogiyanto (dalam Dwiky, Muhammad. 2012. Hlm 1) sistem adalah jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan kegiatan atau sasaran. Jadi sistem berfungsi untuk satu maksud dan tujuan menggunakan komponen-komponennya dan bekerja saling berhubungan.
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin curerer yaitu pelari, dan curere yang artinya tempat berlari. Pada awalnya kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Kemudian pengertian kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.
Kelompok 7/ 3B PROGRAM STUDI S1 PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum memegang peranan penting dalam suatu pendidikan karena kurikulum adalah kegiatan yang mencakup berbagai rencana kegiatan peserta didik yang mencakup berbagai rencana kegiatan peserta didik yang terperinci berupa bentuk-bentuk bahan pendidikan, saran-saran strategi belajar mengajar, pengaturan-pengaturan program agar dapat diterapkan, dan hal-hal yang mencakup pada kegiatan yang bertujuan mencapai tujuan yang diinginkan. Berhasil tidaknya suatu pendidikan suatu bangsa salah satu yang berperan penting adalah kurikulum yang diterapkan. Oleh karena kedudukannya yang sangat penting, maka kurikulum harus selalu dikaji apakah kurikulum yang berlaku sudah berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Masyarakat yang semakin kritis dan menyadari pentingnnya pendidikan bagi bangsa terus melakukan pengawalan terhadapa kurikulum yang berlaku, masyarakat tidak segan untuk memberikan kritik apabila kurikulum yang yang berlaku tidak sesuai yang diharapakan, maka dari itu diperlukan inovasi/ pengembangan dalam kurikulum, agar pendidikan tersebut sesuai apa yang diharapkan dan dicita-citakan oleh masyarakat pada umumnya B. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN A. Hakikat Kurikulum Hakikat adalah intisari atau dasar; kenyataan yang sebenarnya (KBBI: 383). Secara etimologi kurikulum memiliki asal usul katadari "Kurikulum < curese < currerre (jumlah yang ditempuh)"Dalam bahasa latin berarti:Berlari cepat, Tergesa-gesa, Menjalani. Pengertian kurikulum dalam arti luas adalah kegiatan belajar-mengajar yang mencakup di dalam maupun di luar kelas. Sedangkan Pengertian kurikulum dalam arti sempit yaitu kegiatan belajar-mengajar yang hanya ada di dalam kelas saja. a. Pengertian secara tradisional William B. Ragan (Modern Elementary Curriculum) menyatakan bahwa: "The curriculum has meant the subject taught in school, or course of study"dapat diartikan bahwa "Kurikulum adalah sejumlah pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk kenaikan kelas atau ijazah." b. Pengertian secara modern Saylor J. Gallen & William N. Alexander menyatakan bahwa, "Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar, baik berlangsung di kelas, di halaman, maupun di luar sekolah". Soedijarto menyatakan bahwa, "Segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisiasi untuk diatasi oleh para siswa/mahasiswa
Kurikulum secara bahasa berasal dari bahasa yunani yang semula digerakan dalam bidang olahraga yaitu currere yang berarti jarak tempuh lari, yakni jarak yang harus ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari start sumpai finish 1 . Pengertian ini kemudian digunakan dalam pendidikan yang diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan yang mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 2 Kurikulum merupakan bagian dan sistem pendidikan yang tidak bisa dipisahkan dengan komponen sistem lainnya. Tanpa Kurikulum suatu sistem pendidikan tidak dapat dikatakan sebagai sistem pendidikan yang sempurna. Ia merupan ruh (spirit) yang menjadi gerak dinamik suatu sistem pendidikan, Ia juga merupakan sebuah idea vital yang menjadi landasan bagi terselenggaranya pendidikan yang baik. Bahkan, kurikulum seringkali menjadi tolok ukur bagi kualitas dan penyelenggaraan pendidikan. Baik buruknya kurikulum akan sangat menentukan terhadap baik buruknya kualitas output pendidikan, dalam hal ini, peserta didik. Kedudukann kurikulum yang strategis memiliki fungsi holistik dalam dunia pendidikan, ia memiliki peran dan fungsi sebagai wahana dan media konservasi, internalisasi, kristalisasi dan transformasi ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan nilai -nilai kehidupan ummat manusia. Sebagai wahana dan media konservasi, kurikulum memiliki konstribusi besar dan strategis bagi pewarisan amanat ilmu pengetahuan yang diajarkan Allah SWT melalui para nabi dan rosul, para filosof, para cendikiawan, ulama, akademisi dan para guru, secara turun temurun, inter dan antar generasi melalui pengembangan potensi kogntif, afektif dan 1 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 2005. h. 1 2 Oemar Hamalik. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2003. h.16.
Teori kurikulum merupakan suatu alat yang digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum, agar kurikulum yang dikembangkan dapat berjalan sesuai dengan kultur, tingkat pendidikan dalam suatu tempat.
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunia nikmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan makalah ini yang berjudul "Materi Dasar Komputer".