Sistem Penghantaran Obat Melalui Transdermal.docx (original) (raw)

Review Artikel: Metode Teknologi Dalam Sistem Penghantaran Obat Transdermal Sediaan Patch

Jurnal Ilmiah PANNMED, 2022

Transdermal merupakan rute pemberian obat melalui kulit, di mana banyak lapisan lipid yang sulit ditembus sehingga membutuhkan sediaan transdermal sebagai tempat masuknya obat, contohnya krim dan gel. Mekanisme pengantaran obat melalui difusi lapisan stratum korneum melalui molekul lipid, sebelum melepaskan obat secara terkontrol dan konstan diikuti beragam manfaat lain serta bertujuan meningkatkan efek farmakologi agar mencapai tahap maksimal. Tetapi, kemampuan permeabilitas obat tidak cukup kuat melewati startum corneum. Sehingga diperlukan sediaan transdermal yang dapat bekerja maksimal dan mengatasi hambatan-hambatannya. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bentuk, evaluasi, formulasi, dan penerapan sediaan transdermal dalam sistem pengantaran obat baru. Metode yang digunakan adalah literature review dari 10 artikel jurnal terbaru dan memuat informasi terkait. Berdasarkan hasil penelitian, bentuk sediaan transdermal berbeda tergantung tingkat konsentrasinya dan setiap metode teknologi perlu disesuaikan dengan karakteristik obat dan rute penghantar obat yang diberikan.

Review Artikel: Proniosom Sistem Penghantaran Obat Transdermal

Jurnal Farmagazine, 2019

Sistem penghantaran obat transdermal proniosom dapat menjadi sistem penghantaran yang potensial yang dapat digunakan secara luas oleh beberapa zat aktif. Proniosom merupakan suatu vesikel yang dibuat dari surfaktan dalam bentuk serbuk kering ataupun liquid kristalin padat yang dapat menjerat senyawa obat yang polar maupun non polar. Keunggulan proniosom yaitu dapat mencegah ketidakstabilan fisik seperti sedimentasi, agitasi, fusi dan kebocoran, menghindari degradasi (hidrolisis dan oxidase) dan dapat meningkatkan kecepatan menembus barrier kulit. Metode pembuatan Pronisom bentuk liquid kristalindilakukan dengan metode co-aservatif dengan mencampurkan surfaktan, alkohol dan fase air. Review artikel ini menyajikan teknik preparasi proniosom beserta formula terbaik dari beberapa zat aktif diantaranya Ondansetron Hidroklorida, Simvastatin, Nisoldipine, Nipedipine, Levonorgestrel, Estradiol, Captoprildan Tenoxicam. Sistem pengantaran transdermal proniosom perlu terus di kembangkan sesuai dengan zat aktifnya. Sistem ini menjadi sebuah gerbang untuk penelitian di masa depan untuk pengobatan khususnya di Indonesia.

Sistem Penghantaran Obat Melewati Barrier Darah Otak

Jurnal Ilmiah Farmasi, 2004

Brain barrier is effective barrier in drug delivery to brain. For effectiveness drug delivery need be desaigned a delivery with nanoparticle technology. Nanoparticles are solid colloidal particles ranging in size from 1 to 1000 nm that are utilized as drug delivery agents. The primary advantages of nanoparticle carrier technology is that nanoparticles mask the blood-brain barrier limiting characteristics of the therapeutic drug molecule. Furthermore, this system may slow drug release in the brain, decreasing peripheral toxicity. The method which elaboration in manufacture nanoparticles are emulsion polimerization, interfacial polimerization, desolvation evaporation and solvent deposition. Currently, report evaluating nanoparticles for brain delivery have studied anesthetic and chemoterapeutic agent. These studies are reviewed for efficacy and mechanisms of transport. Physiological factors such as phagocytic activity of the reticuloendothelial system and protein opsonization may limit the amount of brain delivered drug. Nanoparticle technology appears to have significant promise in delivering therapeutic molecules across the blood-brain barrier.

Teknologi Penghantaran Obat Terkendali

2021

Buku Teknologi Penghantaran Obat Terkendali ditulis untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan, berupa teori-teori, prinsip-prinsip dan aplikasi pembuatan sediaan yang terkendali atau modifikasi dari tahap awal hingga akhir. Buku ini menjadi dasar dalam rangka pengembangan keilmuan dan penelitian di bidang teknologi sediaan farmasi, khususnya teknologi penghantaran obat yang makin tahun makin maju. Buku ini ditujukan kepada mahasiswa, teman sejawat maupun pembaca lainnya yang ingin mengambil manfaat dari buku ini. Tentu jika mencari kekurangan dari buku ini penulis menjamin akan ditemui banyak kesalahan dan kekurangan, sehingga penulis berharap adanya masukan dan kritik yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Makalah kerja obat dalam sistem transport

juga disebut suatu bahan atau paduan bahan yang digunakan untuk mempengarui atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan, atau peningkatan kesehatan termasuk kontrasepsi dan sediaan biologis. Suatu obat dapat digunakan untuk menetapkan diagnosis, mencegah penyakit, mengurangi dan menghilangkan penyakit atau gejala penyakit, menyembuhkan penyakit, bahkan memperelok dan memperindah badan atau bagian badan manusia. Perkembangan obat diawali dari mulai menyerupai hewan(meniru perlakuan hewan dalam melakukan pengobatan), empiric dan magic (botani & spiritual), pengobatan dengan botani, senyawa kimia, hingga saat ini menjadi sediaan farmasi(obat). Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, saat ini terdapat bermacam-macam obat, dari mulai bentuk, fungsi hingga cara kerjanya yang semakin spesifik. Dalam hal ini kami lebih spesifik dalam membahas cara kerja obat, terutama obat yang bekerja dalam sistem transport. Maka dari itu, hal yang akan kami bahas adalah mengenai obat yang bekerja pada sistem transport.

Sistem Rantai Pasok Produk Obat-Obatan

Jurnal Optimasi Sistem Industri

PT. Bayer Indonesia is a global enterprise with core competencies in health, nutrition and high-tech materials. As the core company operations, PT. Bayer Indonesia produces and markets various drugs and over-the-counter, as well as products for the agricultural industry. One of the products produced by this company are Aspirin and Calcium D Redoxon (CDR) Fortos. Material and information flows along the value-added chain becomes more dynamic. Supply Chain Management (SCM) is a method, tool, or approach to management. Demand management of PT. Bayer Indonesia is to capture information related to forecasting (forecasting), order entry, orderpromising, branch warehouse requirements. Forecasting methods used by these companies is a method of MRP (Material Requirement Planning). Supplier selection mechanism is performed by PT Bayer Indonesia is by selecting suppliers, supplier evaluation, supplier optimization, and material ordering and payment.Keywords : PT. Bayer Indonesia, Supply Chain ...

Sistem Penghantaran Obat Koamorf : Preparasi Dan Pemilihan Koformer

Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian

Saat ini berbagai macam metode dan teknik untuk memperbaiki sifat fisik seperti kelarutan dan disolusi dari obat-obat golongan BCS kelas II dan IV telah banyak dikaji, diantaranya sistem penghantaran obat koamorf. Sistem penghantaran obat koamorf (co-amorphous drug delivery system) adalah sistem penghantaran obat dengan kombinasi dari dua atau lebih komponen dengan bobot molekul yang rendah dan membentuk sistem fase tunggal homogen. Tujuan review ini adalah untuk mengkaji aspek preparasi dan pemilihan co-former dalam menghasilkan sistem koamorf yang baik. Parameter yang berpengaruh dalam pemilihan co-former yang baik adalah sifat fisikokimia zat aktif serta eksipien dan tendensi kristalisasi materi. Metode pada review ini yaitu studi literatur dengan hasil berupa teknik preparasi, pemilihan zat aktif, kombinasi dengan eksipien, sampai dengan metode serta mekanisme yang diperoleh harus diperhatikan dalam formulasi.

Tinjauan Pemberian Obat Melalui Selang Enteral

2017

Oleh karena jalur per oral merupakan cara terpilih untuk pemberian obat pada sebagian besar pasien, maka selang enteral dapat menjadi alat yang penting untuk memasukkan obat ke dalam tubuh pasien. Selang enteral umumnya dipasang pada pasien yang mengalami kesulitan menelan, namun masih memiliki fungsi saluran cerna yang adekuat. Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemberian obat melalui selang enteral. Pertimbangan pertama terkait kompatibilitas bentuk sediaan obat untuk diberikan melalui selang enteral. Apakah perlu dilakukan substitusi ke formulasi (atau obat) lain atau perlu dilakukan modifikasi dari bentuk sediaan obat awal? Pertimbangan kedua terkait adanya interaksi obat dengan nutrisi enteral, selang enteral atau antarberbagai obat yang diberikan kepada pasien. Terdapat juga beberapa faktor lain yang harus dipertimbangkan terkait kemungkinan perubahan efikasi dan keamanan obat. Tinjauan ilmiah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan in...

SEBUAH REVIEW | ULASAN ARTIKEL Penghantaran Obat Tertarget -nanomedicine

Ita Oktaviani , 2022

Nanoteknologi sangat beraNanomedisin secara komprehensif meliputi monitoring, kontrol, konstruksi, dan perbaikansistem biologis manusia pada level molekuler menggunakan struktur nano atau nanodevice. Pemanfaatan protein sebagai konjugat sistem nanopartikel adalah memanfaatkan kekhasan dari polimer protein. Polimer ini tidak terbentuk atas monomer yang terus berulang seperti halnya pada polimer secara umum. Asam amino penyusun suatu protein dapat membentuk kombinasi urutan yang tak terbatas, membentuk sifat yang sangat spesifik dari tiap protein, sehingga dapat mengadakan suatu interaksi yang sangat spesifik pula. Oleh karena itu, protein banyak digunakan sebagai konjugat dalam sistem penghantaran obat. Polimer lain seperti derivat gula juga cukup banyak dipresentasikan karena gula merupakan komponen membran seluler yang dapat juga secara spesifik terdapat pada sel tertentu. Teknologi penghantaran tertarget saat ini juga telah memperkenalkan asam nukleat sebagai molekul pentarget yang dapat dikombinasikan dengan sistem nanopartikel.