HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DOSEN TETAP DI SEBUAH PERGURUAN TINGGI SWASTA DI DKI JAKARTA (original) (raw)
Abstrak :Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara variabel budaya organisasi dan variabel gaya kepemimpinan terhadap variabel kepuasan kerja. Penggunaan variabel tersebut berdasarkan penelitian terdahulu, yaitu: H. Teman Koesmono (2005), dan Ramlan Ruvendi (2005). Penelitian ini dilakukan di sebuah Perguruan Tinggi swasta di DKI Jakarta dengan jumlah responden sebanyak 75 orang dosen tetap, dengan menggunakan tools koefisien Rank Spearman melalui software SPSS 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dan gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dosen tetap, yaitu sebesar r = 0,835 pada variabel budaya organisasi, dan r = 0,895 pada variabel gaya kepemimpinan. Kata kunci : Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Dosen PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan salah satu asset yang paling berharga bagi sebuah perusahaan. Peranannya yang dapat menjadi pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan, menjadi alasan bagi sebuah perusahaan untuk dapat menjawab tantangan dalam mengelola sumber daya manusia yang dimiliki. Perusahaan dapat dengan mudah menjawab tantangan tersebut dengan adanya perkembangan manajemen sumber daya manusia belakangan ini. Salah satu pemicu semakin berkembangnya manajemen sumber daya manusia adalah adanya tuntutan dari karyawan untuk mendapatkan kesejahteraan baik moriil maupun materiil. Jika perusahaan tidak dapat memenuhi tuntutan dari karyawannya, perusahaan dapat saja kehilangan karyawannya karena ketidakpuasan kerja. Karyawan dapat malas-malasan dalam bekerja, tidak taat peraturan, demonstrasi, atau bisa saja memutuskan untuk meninggalkan perusahaan. Salah satu hal yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah faktor budaya organisasi. Faktor budaya organisasi sangat terkait dengan lingkungan organisasi yang meliputi rekan kerja, suasana kerja, pimpinan, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi seseorang dalam bekerja. Selain budaya organisasi, gaya kepemimpinan juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja seorang karyawan. Sebagai contoh, seorang pemimpin yang mau mendengarkan masukan dari karyawannya dapat menimbulkan sense of belonging dalam diri karyawan terhadap perusahaan, sehingga muncul kepuasan kerja dalam diri karyawan.