ALELOPATI.pdf (original) (raw)

Allelopati merupakan sebuah fenomena yang berupa bentuk interaksi antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa kimia). Pengaruh alelopati terhadap tanaman dapat bersifat merugikan maupun menguntungkan. Tujuan dari praktikum kali ini adalah mempelajari pengaruh alelopati tanaman alang-alang, akasia, petai cina, kersen dan singkong karet terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan kacang hijau. Cara kerjanya meliputi pemilihan biji, pembuatan ekstrak alelopati dan pengamatan tinggi tanaman. Biji jangung, kacang hijau dipilih yang berkualitas baik (besar, tidak rusak dan tenggelam dalam air), kemudian biji jagung, kacang hijau direndam dalam air selama 24 jam. Benih yang telah disiapkan ditanam di dalam polybag dan dipilih tanaman dengan pertumbuhan yang baik, sehingga hanya tersisa 3 tanaman berumur satu minggu pada masing-masing polybag lau dibuat ekstrak alang-alang, akasia, petai cina, kersen dan singkong karet kemudian daun tumbuhan alang-alang, akasia, petai cina, kersen dan singkong karet dihaluskan dengan mangkuk pengerus (mortar) atau blender dengan cara dipisahkan daun dengan ibu tulang daunnya, lalu dibuat ekstrak bagian tumbuhan tersebut dengan air (aquades) dengan perbandingan bagian tumbuhan : air 1:7 dan dibiarkan selama 24 jam (larutan ini sebagai larutan stock). Setelah 24 jam ekstrak yang diperoleh disaring dengan menggunakan alat penyaring, kemudian perlakuan sebagai berikut: perlakuan kontrol, tanpa larutan alelopati sementara tanaman perlakuan dengan larutan alelopati, penyiraman dilakukan dengan cairan alelopati dan air tiap hari secara bergiliran sebanyak 50 cc pada tiap polybag. Pengukuran tinggi dilakukan setiap minggu selama 4 minggu dan dilakukan pemanenan biomassa, dan diukur panjang dan berat basah tanaman. Hasil dari praktikum ini ialah pengaruh senyawa alelopati terbesar terdapat pada tanaman jagung dan tanaman kacang hijau yang ditambahkan ekstrak akasia karena ekstrak akasia memiliki tingkat sifat negatif alelopati yang tinggi. Kesimpulan dari praktikum ini yaitu ekstrak aksia memiliki senyawa alelopati yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan tanaman jagung maupun tanaman kacang hijau, dan tanaman kontrol yang tidak diberi akasia karena kerapatan penanaman menyebabkan kompetisi yang lebih ketat antar tanaman kacang hijau.