Makalah Polarisasi (original) (raw)
2020
Masalah polusi di kalangan masyarakat merupakan suatu masalah serius yang terus berkembang akhir-akhir ini. Peningkatan pembangunan dan perekonomian menyebabkan maraknya aktivitas industri dan transportasi. Hal ini menjadi pemicu utama timbulnya polusi terutama pada wilayah-wilayah industri dan kota-kota besar. Berbagai jenis polutan baik pada udara, air, maupun tanah sangat potensial untuk merusak lingkungan dan merugikan kesehatan manusia. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh polusi atau pencemaran. Polusi ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Polusi akibat alam contohnya adalah berasal dari letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Polusi akibat ulah manusia adalah berasal dari berbagai aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Dengan adanya dampak polusi terhadap kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia, maka perlu dilakukan pengelolaan serta pengendaliannya. Hal ini sangat penting dan harus dilakukan penanganan yang serius agar meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai jenis dan sumber dari polusi yang memberi dampak terhadap kerusakan lingkungan serta solusi yang ditawarkan untuk penanganannya.
PENGENALAN Polarisasi ialah keadaan di mana terdapatnya atau proses berlakunya dua pihak sama ada dari segi prinsip, kecenderungan, pendapat dan sebagainya yang bertentangan sama sekali pada masa lalu. Soal antara kuasa dalam kalangan pelajar tidak wujud kerana mereka mempunyai satu tujuan untuk mencapai kecemerlangan dalam pelajaran. Dari sudut vernakularisme, penggunaan bahasa vernakular di Sabah dan Sarawak yang terpisah daripada Malaya dari segi politik, ekonomi dan pentadbiran juga mempunyai dasar polarisasi Inggeris serta yang hampir sama. 2.0 PENCETUSAN POLARISASI (Sosial/Ekonomi di Peringkat Awal) Polarisasi bemaksud sikap perkauman yang menjadi asas masalah utama perpaduan antara dua kaum atau etnik berbilang bangsa di negara kita iaitu Malaysia. Masalah polarisasi ini wujud sejak zaman penjajahan British yang bertapak di Tanah Melayu ketika itu. Pemerintahan mereka pada masa itu mempunyai dasar yang mengekalkan struktur kelas dan sosioekonomi kaum-kaum tertentu. Pihak British tidak menyediakan satu sistem persekolahan yang bersepadu. Sebaliknya mereka membiarkan kewujudan sistem pendidikan yang berbagai-bagai aliran termasuk aliran Inggeris, Melayu, Cina dan Tamil. Tujuannya untuk memenuhi keperluan sektor tertentu dalam ekonomi zaman berkenaan. Sebagai contoh, sejak perkembangan getah dari permulaan abad ke-20, pihak British memerlukan tenaga kerja yang tetap. Jadi sejak 1905, sekolah-sekolah Tamil disediakan di estet-estet agar tenaga buruh bagi estet getah terjamin. Justeru itu, pihak British mendapat tenaga kerja yang tetap dan murah. Oleh kerana sekolah Tamil pada masa itu serba