PERTUMBUHAN MIKROBA (original) (raw)

INOKULASI MIKROBA

2018

Inokulasi merupakan pemindahan mikroba dari lingkungan aslinya ke media yang baru dengan menggunakan tingkat ketelitian yang sangat akurat agar tidak terjadi kontaminasi dari mikroba lain atau gangguan dari serangga. Media merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme karena mengandung banyak vitamin, nutrisi, energi atau unsur hara lain yang dimana mempunyai peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu mikroorganisme. Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui teknik dan fungsi media pada inokulasi mikroba, serta untuk mengetahui pengaruh dari pengenceran bertingkat terhadap inokulasi media. Pembuatan larutan fisiologis 0,85% dilakukan untuk mengencerkan suspensi dari bahan yoghurt hingga mencapai pengenceran 10-5 yang kemudian diinokulasi dengan menggunakan metode spread plate. Metode spread plate dilakukan dengan cara media NA dituang ½ volume cawan petri ke dalam cawan petri kemudian ditunggu hingga memadat. Bahan yang berasal dari yoghurt kemudian dituang ke atas permukaan media dan ditebar dengan menggunakan hockey stick. Berdasarkan hasil percobaan ini, terdapat mikroba yang tumbuh pada cawan petri dengan bentuk bulat tidak beraturan, berwarna kuning, serta penyebarannya yang tidak merata. Kontaminasi juga terjadi pada praktikum ini, yaitu tumbuhnya hifa pada hari kedua.

PENGARUH REMPAH-REMPAH TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBIA

Jenis tumbuhan tertentu seperti rempah-rempah memiliki zat aktif yang dapat digunakan untuk mengawetkan bahan makanan. Zat aktif tersebut dapat berasal dari berbagai bagian tumbuhan seperti batang, daun, umbi, rimpang, buah, atau biji. Rempah-rempah yang dicampur dengan bahan makanan dapat menghambat pertumbuhan mikrobia patogen seperti Staphylococcus aureus, E. coli, Clostridium botulinum, dan Bacillus cereus. Selain itu, rempah-rempah juga dapat menghambat pertumbuhan khamir dan kapang seperti Candida albicans, Saccharomyces cerevisiae, Aspergillus, Crytococcus sp., dan Tricosporon sp. Efek penghambatan pertumbuhan mikrobia berbeda-beda, tergantung dari jenis zat aktif yang ada pada rempah-rempah. Praktikum ini dilakukan menggunakan rempah-rempah seperti kunyit, bawang putih, dan kayu manis yang dicampur dengan medium PCA (Plate Count Agar) dan medium PDA (Potato Dextrose Agar) untuk mengetahui efek zat aktif yang terdapat di rempah-rempah terhadap pertumbuhan mikrobia sehingga rempah-rempah tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan secara alami. Kultur murni yang digunakan adalah Bacillus subtilis, E. coli, Rhizopus sp., Aspergillus sp., dan Saccharomyces sp.

KERACUNAN MAKANAN OLEH MIKROBA

Mikroorganisme tersebar luas di alam dan sebagai akibatnya produk pangan jarang sekali yang steril, tetapi umumnya tercemar oleh berbagai jenis mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan dapat mengakibatkan perubahan fisik atau kimia yang tidak diinginkan, sehingga bahan pangan tersebut tidak layak dikonsumsi. Keracunan makanan adalah suatu keadaan sakit yang disebabkan memakan makanan yang terkontaminasi oleh bakteri, jamur, virus atau toksin yang dihasilkan oleh bakteri atau jamur tersebut. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel ini adalah dengan melalui studi pustaka. Tingkat keracunan makanan sangat tergantung pada jenis bakteri ataupun jumlah bakteri yang masuk kedalam tubuh serta keadaan imunitas dan kesehatan orang itu sendiri. Adapun fungi yang hidup sebagai parasit.

PERKEMBANGBIAKAN MIKROBA.docx

Reproduksi mikroba dapat terjadi secara aseksual dan secara seksual (terjadi pada beberapa individu saja). Pada bakteri misalnya, perkembangbiakan secara aseksual terjadi secara pembelahan biner, yaitu satu sel induk membelah menjadi dua sel anak. Kemudian masing-masing sel anak akan membentuk dua sel anak lagi, dan seterusnya sehingga jumlahnya akan semakin berlipat ganda. Selama sel mebelah maka akan terjadi keselarasan replikasi DNA sehingga tiap-tiap sel anak akan menerima sedikit satu koloni (salinan) dari genom. Sebuah sel bakteri dalam suatu lingkungan yang sesuai akan menjadi suatu koloni keturunan melalui pembelahan biner. Baik pembelahan mitosis maupun meiosis tidak terjadi pada prokariota dan inilah perbedaan mendasar lain antara prokariota dan eukariota (Waluyo, 2004).