PERTUNJUKAN TARI: SEBUAH KAJIAN PERSPEKTIF GENDER (original) (raw)
Related papers
TAFSIR PERILAKU ETIS MENURUT MAHASISWA AKUNTANSI BERBASIS GENDER
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tafsir perilaku etis menurut Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan hermeneutika. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan yang digunakan sebanyak 6 orang. Hasilnya menunjukkan bahwa mahasiswa dan mahasiswi Akuntansi mempunyai penafsiran yang serupa atas konsep etika. Ditemukan pula bahwa mahasiswi Akuntansi memiliki penafsiran yang berbeda dan lebih baik dibandingkan dengan Mahasiswa Akuntansi terhadap etika.
NEGOSIASI PERAN GENDER DALAM PENGEMBANGAN HUBUNGAN PASANGAN TA'ARUF
Islam provides an alternative during the process of finding a life partner called as ta’aruf. Ta’aruf couple have their own uniqueness since they directly go through personal phase. As their relations developed, negotiation regarding gender role established until they enter marriage phase. The occurrence of domestic violence against woman is result of failed negotiation of gender role. Difficult depiction to understand each other in the process of ta’aruf communication would led to household problems, thus the role position between husband and wife needs to be negotiated to minimalize the so-called role disparity. This research aimed to understand the negotiation process of gender role toward the development of relation in married couple through ta’aruf process. Using phenomenology approach, this research refers to the interpretive paradigm. The research conducted using Knapp’s Relationship Model, Relational Dialectics theory, Gender Role theory, and theory of Marriage. The result of this research showed that the pattern of negotiation process through ta’aruf process could be distinguished into three, namely indirect communication using medium involving peer-group, long-distance communication accompanied by medium which background backs by power relations to perform religious justification between religious figure and parent, and direct communication using medium related with interest of parent refers to economic and religious reasons. When it enters marriage phase, conflict that usual appear due to lack of proximity emotional and trust. In the process of adapting marriage, the husband better understand the partner’s desire in the division of domestic duties which raises the role of the presence of equality by applying strategy implementing collaborative strategies style to find win win solution. However, in households ta'aruf couples who do face to face communication distance found their male dominance in limiting interaction with the outside so that can be categorized as the negotiation process unbalanced role. In contrast with the couple who perform direct communication through intermediaries, marital conflicts that arise due to the lack of wife’s trust to the husband that elicits jealousy. This can be overcome with strategies for choosing the right time to talk about the problems experienced by the wife. Keywords: Relations development, negotiation, ta’aruf marriage, gender role, imbalance role.
PEMBERDAYAAN KAUM PEREMPUAN MELALUI STUDI GENDER
Pelatihan Gender Analysis Pathways (GAP), 2003
Sebagai pembukaan pelatihan, makalah ini secara singkat merangkum sejarah feminisme dan gender, serta memberikan alasan mengapa gender mainstreaming perlu dilakukan terus menerus.
KAJIAN AWAL TENTANG TEORI-TEORI GENDER
Gender is a characteristic used as the basis for identifying the differences between men and women in terms of social and cultural conditions, values and behavior, mentality, emotions, and other nonbiologis factors. To understand and resolve the issue of gender, we can study various theories of gender. Gender theories adopted many of the theories of sociology and psychology.
INTOLERANSI GENDER DI TEMPAT KERJA: STUDI KASUS TENTANG PRASANGKA DAN STEREOTIP
Public Health , 2023
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, Bahasa, suku serta budaya. Oleh sebab itu perlu penanaman akan sikap toleransi pada masyarakat khususnya para remaja, agar nantinya dapat terhindarkan akan sikap intoleransi salah satu contohnya yakni deskriminasi gender. Deskriminasi Gender sendiri merupakan Tindakan atau perilaku terhadap suatu individu yang diperlakukan secara berbeda atau bahkan tidak adil, hal ini sering berkaitan dengan peran, perilaku, tugas, hak, dan fungsi yang dibebankan kepada perempuan dan laki-laki. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang masalah deskriminasi gender dalam sikap anti toleransi. Penelitian ini merupakan suatu penelitian study literatur dimana informasi yang didapat dalam penulisan diambil dari peneliti sebelumnya yang sudah ada. Sedangkan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa di Indonesia masih terdapat deskriminasi gender khususnya pada perempuan dalam hal pekerjaan. Bentuk deskriminasi gender antara lain pelecehan seksual secara verbal, adanya stereotype, kesenjangan pendapatan, serta ketimpangan antara laki-laki dan perempuan dalam mengakses berbagai jenis pekerjaan. Sedangkan cara untuk menghindari sikap antitorelansi antara lain: Tidak memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain, Peduli terhadap lingkungan sekitar, Tidak mementingkan suku bangsa sendiri atau sikap yang menganggap suku bangsanya lebih baik. Dan juga satu hal lagi yang penting dilakukan adalah meningkatkan lagi pengetahuan dan pemahaman mengenai sikap toleransi terhadap sesama, serta pencegahaan intoleransi agar terhindar dari suatu permasalahan yang ada.