Rekayasa Sungai dan Rawa (original) (raw)
Related papers
Rekayasa Sungai (Studi Kasus : Sungai Barito)
Noor Lailan Hidayati, 2011
Di Pulau Kalimantan, Sungai Barito merupakan salah satu sungai terpanjang setelah Sungai Mahakam dan merupakan sungai terbesar di Indonesia. Sungai Barito sendiri mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat di Kalimantan. Peranan yang amat besar dirasakan oleh masyarakat khususnya adalah peranan di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan perhubungan. Peranan-peranan tersebut tidak terlepas dari segala bentuk fungsi pemamfaatan sungai yang diikuti dengan berbagai aktivitas manusia sepanjang sungai. Berbagai bentuk perlakuan atau campur tangan manusia menyebabkan terganggunya bentuk keteraturan dan sifat karakteristik alami Sungai Barito. Hal ini tentu akan mengakibatkan terjadinya disfungsional dari Sungai Barito dari fungsinya semula. Oleh karena itu, perlu adanya upaya restorasi perairan sungai beserta alirannya agar keutuhan dari bentuk keteraturan dan karakteristiknya dapat kembali bermamfaat seperti sedia kala. Pemamfaatan sungai yang berlebihan akan menyebabkan dampak buruk pada kualitas dan kuantitas sungai tersebut apabila tidak dilakukannya upaya restorasi atau perbaikan dan pemeliharaan yang tepat. Berbagai dampak lingkungan yang akan timbul diantaranya adalah degradasi sumber daya alam khususnya degradasi sumber daya air. Pengunaan konsep ekohidraulika bagus untuk diterapkan pada Sungai Barito dimana konsep ini merupakan konsep pembangunan berwawasan lingkungan. Konsep ini bertujuan untuk mengembalikan sifat keteraturan dan karakteristik alami dari sungai. Cara penerapannya adalah dengan melibatkan seluruh faktor biotis dan abiotis ke dalam interaksi beserta dengan aktivitas dan kegiatan manusia baik itu secara langsung maupun tidak secara langsung. Konsep ekohidrolika merupakan konsep dimana pembangunan sungai melibatkan semua unsur secara integral dan terpdu. Unsur-unsur tersebut antara lain unsur fisik hidraulik, unsur kimia, unsur biologi dan unsur sosial.
KAK Perencanaan Teknis Normalisasi Sungai
Menghadapi fenomena perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi, pemerintah bertekad secara bertahap untuk meningkatkan pelayanan yang bermutu dan terjangkau agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sehingga dapat mempermudah akses masyarakat untk mendapatkan pelayanan kesehatan, memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan dan sumber daya manusia serta meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan.
Daerah Aliran Sungai dan Banjir
Salah satu aspek yang kerap kali dilupakan berkaitan dengan terjadinya banjir di satu kota adalah banjir itu sangat berkaitan erat dengan kesatuan wilayah yang disebut dengan daerah aliran sungai (DAS). DAS sendiri didefinisikan sebagai satu hamparan wilayah dimana air hujan yang jatuh di wilayah itu akan menuju ke satu titik outlet yang sama, apakah itu sungai, danau, atau laut. sumber: http://www.recycleworks.org/kids/water.html Jadi jika air hujan yang jatuh di rumah Anda mengalir ke selokan dan menuju ke Sungai Ciliwung, maka Anda adalah warga DAS Ciliwung. Itu artinya, jika air sungai Ciliwung meluap dan menggenangi dataran banjir di sekitarnya, maka Anda (air hujan dari persil lahan Anda) punya kontribusi terhadap terjadinya banjir itu. Dengan demikian setiap kita pasti warga dari satu DAS dan setiap warga DAS berpotensi untuk memberikan kontribusi terhadap terjadinya banjir di bagian hilir DAS yang bersangkutan. Dalam perspektif ilmu lingkungan, setiap warga DAS berpotensi menghasilkan eksternalitas negatif dari sisi hidrologi. Kita, sebagai warga DAS (pemilik persil lahan), tidak menanggung akibat eksternal dari air hujan yang jatuh di persil lahan kita dan keluar dari persil kita sebagai aliran permukaan (run off). Padahal, kumpulan aliran permukaan dari persil-persil lahan di wilayah DAS itu berakumulasi dan menyebabkan terjadinya banjir. Biaya eksternalitas itu ditanggung oleh warga yang kebanjiran antara lain dalam berbagai bentuk ketidaknyamanan, kerugian harta dan materi, bahkan jiwa. " Lalu, apa yang mesti dilakukan? " Dari perspektif tersebut, maka setiap warga DAS perlu melakukan apa yang dalam ilmu lingkungan disebut sebagai internalisasi, yaitu melakukan " sesuatu " di persil lahan yang dimiliki atau dikuasai, sehingga bagian air hujan yang jatuh di persil lahan kita menimbulkan eksternalitas negatif yang seminimal mungkin. Pengertian Daerah Aliran Sungai (DAS) Suatu " daerah aliran sungai " atau DAS adalah sebidang lahan yang menampung air hujan dan mengalirkannya menuju parit, sungai dan akhirnya bermuara ke danau atau laut. Istilah yang juga umum digunakan untuk DAS adalah daerah tangkapan air (DTA) atau catchment atau watershed. Batas DAS adalah punggung perbukitan yang membagi satu DAS dengan DAS lainnya (Gambar 1).
Mahasiswa mengetahui pengertian dan tujuan pembuatan hidrograf, khususnya yang terkait dengan hidrologi, mempelajari data dan parameter-parameter yang mempengaruhi, dapat memahami logika tampilan hidrograf dengan data asal/kondisi yang mempengaruhinya dan kegunaan hasil hidrograf limpasan untuk pendukung perhitungan selanjutnya.
Rekayasa Perencanaan dan Pengendalian Proyek
PENGENDALIAN PROYEK adalah proses memantau, mengkaji dan mengadakan koreksi dan membimbing agar kegiatan proyek menuju ke arah sasaran yang telah ditentukan. PROSES PENGENDALIAN PROYEK: Proses pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk enentukan standar yang sesuai dengan perencanaan, merancang suatu sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka pencapaian sasaran (R,J,Mocker, 1972). Efektif adalah usaha atau tindakan yang dapat membawa hasil atau berhasil guna (Tim Penyusun Kamus, Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, 1990). Efisien adalah tepat atau sesuai untuk mengerjakan dan menghasilkan sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenaga dan biaya (Tim Penyusun Kamus, Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, 1990). 1. Menentukan sasaran yang diinginkan 2. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai sasaran 3. Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan dan pelaporan hasil pelaksanaan pekerjaan 4. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan sasaran yang telah ditentukan 5. Mengadakan tindakan perbaikan
TEKNOLOGI KONSERVASI TANAH DAN AIR
Klasifikasi Kemampuan Tanah adalah penilaian tanah secara sistimatik dan pengelompokannya dalam beberapa kategori berdasarkan atas sifat-sifat yang merupakan penghambat bagi penggunaannya. Klasifikasi ini selanjutnya menetapkan jenis usaha tani yang sesuai dan macam perlakuan yang diperlukan agar dapat dipergunakan untuk berproduksi dalam jangka waktu yang tidak terbatas.